6

1.8K 112 1
                                    

Jika aku akhirnya mencintaimu, akankah kamu juga akan mencintaiku ?

Hari- hariku mendadak tak sepi lagi. Entah dari sejak kapan Tama mengisi sepi malamku dengan pesan pendek dan suaranya lewat telepon. Ucapan selamat malam darinya mencerminkan hariku dengan indah, begitu pun selamat selamat paginya yang membuat hariku lebih indah. Dan tak di sangka hariku kurang lengkap kalau tak bisa kabar darinya. Aneh.

Setengah semester terasa begitu cepat kali ini. Rasanya aku baru menyelesaikan ujian tengah semester, sekarang sudah menginjak akhir semester saja. Apa yang mungkin terjadi karena kehadiran Tama. Entah lah.

"Aku, hari ini kita ke rumah Raya aja gimana?" ajak Maya.

"Tapi aku nggak bisa ikut." sahut Mela.

"Aku juga nggak bisa." tambah Aira.

Shania mengerucutkan mulutnya setelah mengeluarkan dua teman kami itu. Hari ini adalah hari ulang tahun Raya. Dan tidak tahu kenapa Raya tidak masuk hari ini. Pelajaran sudah berakhir, beberapa orang memilih untuk tidak masuk sekolah karena tidak ada yang bisa dikerjakan. Sebagian lagi hanya ingin menghabiskan waktu dengan berpartisipasi, termasuk aku.

"Ya udah nggak papa kita berempat aja." Kataku menenangkan Shania yang sudah ingin marah.

"Oke kalo gitu aku, Maya, Aim sama Bella yang berangkat. Pake dua motor ya." Jelas Shania.

"Ya iya orang Aim sama Maya nggak bawa motor." sahut Bella sambil menyeruput es teh manisnya.

"Aku ke kantin bentar ya." kataku, lalu beranjak dari tempat duduk.

Sekolah ini mulai sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat. Sebenarnya aku juga bingung Kenapa aku masih ada di sini. Aku tersenyum sendiri menyadari jika Tama ada di alasan utamaku masuk ke sekolah. Aku hamper gila dengan hadirnya sendiri di hidupku sekarang ini.

Aku berhenti di salah satu stan kantin yang sudah menjadi langgananku sejak pertama kali sekolah di ini. Air mineral dingin menjadi pilihanku saat itu. Setelah menerima kembalian, aku segera pergi dari kantin. Tapi ditolak, dibuka mata itu menahanku, senyumannya membuatku terpaku. Dia melambaikan menggantikan, menyuruhku untuk mendekatinya.

"Kenapa? Mau minta minum?"

Tama tersenyum saat aku menyodorkan botol minum yang sudah basah karena udara.

"Enggak .. Aku denger nanti kalian mau ke rumah Raya, ya." Ucapnya ..

Aku heran bagaimana bisa dia tau, padahal dia ingat aku ada di kelas saat aku dan yang lain berdiskusi tadi.

"Iya, kan dia ulang tahun hari ini." Kataku.

Tama menganggukkan. Tanpa aku perjelas pun, pasti Tama jika hari ini adalah hari ulang tahun Raya. Aneh aku rasa aneh dalam diriku. Semacam tidak mau membahas soal Raya dengan Tama. Cemburu.

"Terus nanti kamu ke sana naik apa?" tanya Tama lagi.

"Naik motor sama Bella." Jawabku sambil menyeruput air mineral yang tadi ku beli.

"Pulangnya?" tanya Tama lagi.

Aku terdiam sebentar, "nanti aku pikirin lagi." Jawabku setelah itu.

Mungkin aku akan mengirim mama lokasi rumah Raya yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah, karena Bella tidak akan mau mengantarkan aku pulang. Rumah kami tidak se arah, bahkan lebih jauh dari rumah Raya. Aku akan tega membiarkan dia mengantarkan aku.

"Nggak usah minta tolong mama ya, nanti aku jemput kamu di rumah Raya." Katanya memecah keheningan di antara kami.

"Ngaco, udah nggak berusaha merepot-repot deh." Ucapku.

Seharusnya Aku Tau | ✔Where stories live. Discover now