Part 23

1.3K 120 8
                                    

Guys, sorry banget tadi wattpad gue error jadinya semua part ke unpublish semua😭😭😭 tapi sekarang udah gue publish lagi😢😢

"Singkirkan tanganmu, Nash"

"Kau akan menikmatinya sayang"
Aku meringis karena kepalaku terus berdenyut.

Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca yang membuat Nash menjauh dari tubuhku. Apa yang terjadi?

tak lama kemudian kurasakan sepasang lengan mengangkat tubuhku. aku hanya mengerang karena sakit kepala yang luar biasa. mengapa efek alkohol bisa separah ini?

dan siapa orang yang membawaku ini? Nash, ayolah! aku akan menghabisimu jika aku sudah sadar.

orang ini pun mendudukan tubuhku di kursi, sepertinya kami sedang berada di dalam mobil. dengan sangat perlahan aku membuka mataku

"aww!" rintihku lalu menarik beberapa helai rambutku ke belakang.

"apa kau baik-baik saja?" laki-laki itu menyentuh bahuku. tunggu, aku sangat mengenal suara ini.

"Justin?" aku mencoba meyakinkan jika pendengaranku tidak salah.

"mengapa kau bisa berada di tempat seperti ini, Maddie?" aku hanya terdiam. karena pikiranku sedang kacau sekarang. aku sedang tidak ingin membahas apapun.

"Maafkan aku tak bisa menjagamu, Maddie" ucapnya pelan, tetapi aku masih bisa mendengarnya.
"Aku akan membawamu pulang kerumahku"

***

Aku terbangun, kulihat Justin yang tengah tertidur pulas di sampingku. ternyata, kemarin bukanlah sebuah mimpi. aku benar-benar mabuk. Dan Justin yang menyelamatkanku dari Nash?  dasar brengsek! bukankah ia telah mempunyai kekasih baru? aku benar-benar terkejut mendengar pernyataan dari Ellena kemarin. Ingin sekali aku memukul wajahnya yang sedang tertidur ini. Dengan begitu ia tak bisa melawanku bukan?

Ku pandang wajahnya yang terdapat lebam di ujung bibirnya. Dari mana ia mendapatkan luka ini? Apakah ia berkelahi semalam? Tidak, aku tidak boleh mengkhawatirkan seorang bajingan.

"Maddie?" Ia memanggil namaku dengan mata yang masih tertutup

"Maddie?" Gumamnya lagi

"Dasar bodoh! Mengapa kau mengigau seperti itu?"

"Mengigau?" Tanyanya.

"Tenyata kau masih bisa mendengarku saat sedang tidur"

"Tidak, aku memang sudah terbangun sedari tadi" aku terkejut, ternyata ia mengerjaiku. Sialan!
"Aku melihatmu sedang memperhatikanku, jadi aku berpura-pura tidur. Apa kau sudah puas memandang pemandangan seksi dihadapanmu ini?" Aku pun melemparkan bantal ke wajahnya. Ia benar-benar tidak pernah berubah.

"Berhentilah bercanda. Melihatmu saja aku tidak mau. Sekarang aku mau pulang!"

Justin pun bangkit dari tidurnya lalu menyamakan posisiku yang sedang duduk di bibir kasur

"Apa kepalamu sudah tidak sakit lagi?" Tanyanya.

Aku hanya mengangguk.

"Apa yang laki-laki itu lakukan padamu sebelum aku datang?"

"Entahlah, aku tidak begitu ingat"

"Aku hampir saja membunuh laki-laki itu kemarin"

"Jadi, karena menolongku kau mendapatkan luka ini?" Justin pun merabah lukanya
"Untuk apa kau menolongku?"

Lifesaver ( Justin Bieber Love Story ) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang