Lifesaver ( Justin Bieber Love Story ) [COMPLETED]

Part 9

"Sepertinya ia sudah sekarat. Selamat tinggal, Bieber!" Cameron mengarahkan pistolnya ke kepala Justin.

DUARRR!!!

Justin Bieber's POV

Ku kira itu adalah suara tembakan dari Cameron. Ternyata ada seseorang yang datang dan menembak Cameron dan Shawn tepat sebelum mereka menembakku.

"Ayo cepat pergi dari sini, tolol!" Seseorang menopang tubuhku, aku menyipitkan mataku mencoba untuk mengidentifikasi wajah orang yang menolongku ini.

"Lou..?"
Louis? Mengapa ia ada disini?

"Kita harus cepat pergi. Zayn ada di dalam gedung ini"

Aku mencoba berjalan tertatih-tatih dengan sisa tenaga yang ada.

"Lewat sini!" Kami menuruni sebuah tangga darurat yang menghubungkan lantai 3 ke lantai dasar.

"MERUNDUK JUSTIN!"

DUARRRR!

Aku melihat ke arah tembakan Louis. Orang itu tergeletak tak sadarkan diri. Aku segera menyusul langkah Louis dengan tangan kanan terus menahan pendarahan di perutku yang mengalir akibat tusukan dari Cameron.

Akhirnya aku dan Louis sampai di lantai dasar. Kami segera memasukki mobil hitam miliknya.

"Ambil beberapa pistol di bagasi, tembak siapa saja yang menghalangi jalan kita!"

Louis melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba kaca belakang mobil ini pecah akibat tembakan dari luar.

"Ada yang mengikuti kita. Hentikan mobil itu!"

Aku menurunkan kaca mobil lalu melepaskan beberapa tembakan ke arah mobil yang mengikuti kami di belakang.

1..2..3 DUARRR!
Sial! Tembakanku meleset!

Aku mencoba sekali lagi, namun tembakanku kembali meleset.

"Hey! Ayolah tembak dengan benar!" Louis berteriak. Apakah si tolol ini tidak tau rasanya di tusuk seperti apa? Bodoh!

Aku mengisi peluru lalu kembali melepaskan beberapa tembakan. Dan yah, akhirnya aku berhasil menghentikan mobil itu. Aku menutup kaca mobil dan menarik nafas dalam.

"Dimana perbanmu?"

"Ada di belakang"

Aku mengambil perban lalu membalutkannya asal ke lukaku. Ah.. Perih sekali. Sesekali aku memukul keningku.

"ARGHHH SIALAN!" Nafasku memburu dengan detak jantung yang tak beraturan.

"Aku memang mencurigai Shawn dari awal. Dan aku mengikuti kalian sampai kesini. Sudah kubilang padamu jangan pernah mempercayai siapapun!"

"Aku sama sekali tidak mengetahui koneksi antara mereka berdua"

"Mengapa kau sangat ceroboh?! Dan mengapa kau tak melawan ketika kau diserang oleh mereka hah?! Aku telah lama mengenalmu. Dan aku pikir kedatanganku kemari hanya sia-sia karena kau bisa mengatasinya sendiri. TAPI TERNYATA KAU HAMPIR MATI BODOH!"
Louis memukul stirnya.