Part 8

1.7K 155 8
                                    

Darimu aku belajar banyak hal yang terkadang teramat pahit untuk dikenang
Sepertinya mengenalmu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidupku
Dan membenci orang sepertimu adalah pilihan yang tepat
Tetapi yang aku yakin, tuhan mempertemukanku dengan banyak orang yang salah sebelum aku dipertemukan dengan orang yang tepat

"Apa kau baik-baik saja?"
Harry melambaikan tangannya tepat didepan wajahku.

"Ya, tentu saja"

Harry tersenyum menatapku lalu menggeleng pelan kepalanya
"Kau sama sekali tidak pandai berbohong" ucapnya dengan nada sedikit tertawa di ujung kalimatnya

Aku menatap lekat laki-laki yang ada dihadapanku ini, seperti ada yang berbeda darinya. Hmm, tak biasanya ia mengikat rambut keritingnya itu. Dia tampan. Apakah selama ini aku baru menyadari hal itu? Haha. Aku beruntung bertemu dengannya di taman itu. Ia benar-benar membantuku. Setidaknya aku sangat tidak ingin mengingat seorang Justin Bieber lagi untuk saat ini.

Aku pun menyesap secangkir kopi yang berada tepat didepanku.

"Apa kau menangis semalam?"

"T..tidak"

"Pasti karena Justin lagi, eh?"

"Kumohon, jangan sebut namanya lagi"

"Baiklah, maafkan aku. Oh ya, aku ingin mengundangmu makan malam di rumahku hari ini. Aku akan mencoba resep yang baru saja kutemukan. Apa kau mau?"

"Hmm.. Sepertinya menarik. Kau memasaknya sendiri?"

"Tentu saja" ia mengangkat bahunya dan berlagak sombong. Dasar keriting!
"Karena kau menyetujui undangan makan malam dariku, kau harus menemaniku memasak. Ayo!"

Harry menarik tanganku meninggalkan kedai ini. Aku hanya mengikuti langkahnya pasrah. Bocah ini sangat aneh!

Sesekali mataku melirik ke arah laki-laki yang ada disampingku ini. Ia sedang fokus menyetir mobil lengkap dengan kacamata hitam yang membuat wajahnya terlihat begitu mempesona.

"Apakah aku setampan itu huh?" Ia terkekeh pelan karena berhasil menangkap basah aku yang sedang memperhatikannya. Benar-benar memalukan!

"Kau ini percaya diri sekali, sama seperti Just.." Ahh sial! Bahkan aku masih mengingat sifat konyol laki-laki brengsek itu. Aku menggelengkan kepalaku mencoba untuk mengusir jauh-jauh pikiranku tentangnya.

"Sama seperti siapa?"

Aku melirik tajam pada Harry sembari mengisyaratkan untuk menghentikan pembicaraan ini. Sepertinya ia mengerti.

***

Justin Bieber's POV

"JADI, SELAMA INI KAU ADALAH KEKASIHNYA?!"
Louis melemparkan botol ke sembarang arah. Aku tak menggubris sedikitpun pertanyaan bertubi-tubi yang ia lontarkan padaku.

"DAN SEKARANG APA?! KAU BENAR-BENAR JATUH CINTA PADA TARGETMU SENDIRI HAH?"

"Tutup mulutmu! Aku akan tetap menyelesaikan misi ini!"

"JANGAN BERCANDA! KAU AKAN MEMBUNUH KEKASIHMU SENDIRI? HAHA" Ia tertawa keras seakan meremehkanku dan menganggapku akan luluh hanya karena cinta.

"Sejak kapan aku bercanda? Aku bahkan bisa membunuhmu jika aku mau!"

"Tenanglah, Justin. Oh ya, apa kau sudah tahu mengenai Harry yang menyatakan mengundurkan diri dari dunia pembunuh bayaran?"

Lifesaver ( Justin Bieber Love Story ) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang