Chapter 24

20.8K 1.5K 145
                                    

"Ya ampuuuun gue gemeteran ini," Prilly menggenggam tangan Devia erat.

"Sama Pril," sahut Devia tak jauh berbeda dari Prilly.

Kedua gadis itu saling berpegangan tangan, menguatkan hati masing-masing, berusaha berpikir positif.

"Tenang aja lah," Arka datang bersama Nio, kedua pria itu terlihat sangat santai.

"Kita pasti lulus," seru Nio bersemangat.

Setelah berjuang selama tiga tahun, dan puncak nya adalah hari ini, hari dimana mereka akan mendengar pengumuman hasil perjuangan mereka. Dan hari dimana Ali akan mengenalkan diri nya sebagai pemilik sekolah yang baru.

"Perhatian semua nya, di harapkan seluruh siswa untuk berkumpul di aula karena sebentar lagi acara akan dimulai," seruan sebuah suara membuat keempat sahabat itu saling pandang, terlihat jelas di wajah mereka menunjukan kecemasan, jantung mereka berdetak tak beraturan.

"Harus yakin," seru Arka begitu semangat.

Mereka berempat berjalan masuk ke dalam aula, duduk di tempat yang sudah di sediakan. Seluruh siswa terlihat begitu bahagia menanti pengumuman akhir perjuangan mereka. Mata Prilly mengitari sekitar, senyum nya merekah begitu melihat kekasih ajaib nya berjalan masuk kedalam aula.

Pembawa acara mulai membacakan suunan acara, berlanjut dengan kata sambutan dari kepala sekolah. Hingga acara yang di tunggu-tunggu tiba, pengumuman kelulusan dan perkenalan Ali.

"Selamat untuk seluruh siswa, kalian lulus seratus persen." Seruan di atas panggung disambut sorakan bahagia seluruh siswa. Arka, Nio, Devia, dan Prilly berpelukan bahagia.

"Peraih nilai tertinggi akan di bacakan oleh pemilik sekolah kita yang baru, untuk Tuan Ali saya persilahkan," suara di atas membuat Prilly tersenyum sangat manis, apalagi saat melihat wajah kekasih ajaib nya muncul di atas panggung.

Prilly terlihat begitu bahagia melihat Ali. Tapi tidak dengan orang tua Prilly, mereka shock melihat Ali. Pasalnya, yang mereka tau Ali hanya memimpin perusahaan milik orang tuanya. Bayu dan temen sekelas Prilly yang lain begitu tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Sosok pria tampan yang mereka yakini pacar Prilly itu jauh dari apa yang mereka bayangkan. Anak kuliahan? Mungkin Bayu benar tapi untuk sekarang dan seterus nya pria penggenggam hati Prilly itu adalah penguasa di sekolah ini dan penguasa di dunia bisnis. Pasalnya tepat sebulan setelah Prilly pingsan waktu itu Ali wisuda. Itu artinya ia sudah mendapat gelar nya dan bukan lagi anak kuliahan yang di anggap remeh oleh Bayu.

"Dia yang mau lo saingin? Beeeh jauh," Arka tertawa jahat di samping Bayu, memandang Ali bangga.

"Perkenalkan nama saya Ali Pratama, baik lah saya akan membacakan nama siswa yang memperoleh nilai tertinggi," suara Ali terdengar begitu tegas. Ia sengaja tak menyebut nama kepanjangan agar tidak ada yang tau hubungan Tia dengan diri nya.

"Amelia Prilly Dinata," seru Ali begitu lantang dengan senyum maut nya.

"Aaaarrrrgghhhhhh!!!" jerit Prilly membeku di tempatnya, ia mengguncang tubuh Devia begitu bahagia.

"Ayo Pril, sini." suara Ali kembali terdengar saat Prilly tak kunjung maju ke depan.

"Serius 'kan," ucap Prilly terlihat begitu tak percaya.

"Iya serius." Ali sampai tertawa melihat wajah shock kekasih nya. Pria tampan itu menggigit bibir bawah nya.

"Nggak percaya," ujar Prilly menggelengkan kepala nya membuat seisi aula tertawa tak terkecuali guru yang sedari tadi menahan tawa kini melepaskan tawa mereka. Sosok yang begitu di takuti ini bertingkah sangat konyol.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang