chapter 23

20.2K 1.4K 227
                                    

"Sayang, aku ke kelas ya," Prilly mendongak ke atas, melihat wajah Ali yang masih memeluk tubuh nya erat.

"Kamu 'kan masih sakit sayang, ngapain ke kelas?" tanya Ali memandang kekasih nya cemas.

"Aku udah baikan sayang, ini udah mau selesai jam istirahat nya, aku mau masuk kelas, ikut belajar," sahut Prilly terdengar memohon.

"Aku khawatir," ujar Ali pelan.

"Aku nggak papa sayang, 'kan udah minum obat tadi," sahut Prilly tersenyum manis.

"Kalau aku minta kamu disini dulu gimana? Kata nya kangen sama aku, masa sekarang mau ninggalin aku," rajut Ali terdengar begitu manja.

"Aku 'kan mau belajar sayang, kalau ujian nya masih lama aku pasti mau disini terus sama kamu, tapi kan kamu tau aku udah mau ujian jadi aku nggak mau ketinggalan pelajaran," sahut Prilly terdengar lemah, tangan nya memainkan kancing baju Ali.

"Ya udah deh, kamu boleh ke kelas, tapi inget!" Ali memandang Prilly tajam membuat kekasih nya itu mengerutkan kening nya heran.

"Apa?" Tanya nya polos

"Awas saling tegur sama Bayu, aku pasti tau!" Sentak Ali memasang wajah sangar.

"Cailah, nggak bakal sayaaaaang," seru Prilly menarik hidung Ali gemas membuat sang empunya memekik.

"Aaaaaaawwwww," Ali menarik tangan Prilly menjauh dari hidung nya.

"Gemeeeeeees," seru Prilly kembali ingin menarik hidung Ali tapi dengan cepat kekasih ajaib nya itu menjauh.

Teeeettttt
Teeeettttt
Teeeetttt

Baru saja Prilly kembali ingin mendekat, bell tanda berakhir nya jam istirahat terdengar membuat Ali tersenyum menang, ia menjulurkan lidah nya ke arah Prilly yang mengerutu sambil membenarkan pakaian serta tatanan rambut nya.

"Entar aku dateng lagi, bye," ketus Prilly mengibaskan rambut nya centil, ia berlalu meninggalkan kamar itu dengan menggerakkan pinggul nya berlebihan, membuat Ali yang memandang nya terdiam bengong.

"Jalan nya yang bener, aku tendang entar," Ali keluar dari ruangan nya meneriaki Prilly yang masih asik menggoyangkan pinggul nya centil.

"Wleeeeeek," Prilly memutar tubuh nya menghadap ke arah Ali sambil menjulurkan lidah nya.

Tak ingin Ali menangkap nya, Prilly dengan cepat berlari dengan suara tawa menghiasi langkah nya, Ali yang melihat Prilly sudah membaik bahkan bisa bertingkah seperti itu ikut tertawa.

Prilly sampai di depan kelas, masih dengan bibir yang mengukir senyum mahal nya. Pintu kelas terlihat tertutup, itu tanda nya sudah ada guru di dalam. Prilly menarik napas dalam, menghembuskan nya perlahan, sesaat ia ragu untuk melangkah, pasal nya guru yang sedang mengajar di kelas nya itu luar biasa menakutkan.

Ddrrrrtttt ddddrrrttt

Kenapa nggak masuk ?

Pesan dari Ali membuat mata Prilly langsung mengitari sekitar, mencari mata-mata mati milik kekasih nya.

Takut

Balas Prilly akhir nya saat tak menemukan apa yang ia cari.

Masuk aja, kalau di tanya bilang dari ruangan aku

Tak ingin membuang waktu terlalu lama dan bisa saja membuat nya tambah mendapat amukan, Prilly melangkahkan kaki nya maju ke depan, jantung nya berdetak tak beraturan.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang