Chapter 17

19.4K 1.4K 124
                                    

Ali membawa Prilly masuk ke ruangan nya. Mengunci pintu,setelah itu ia menuntun Prilly untuk duduk bersama nya di sofa yang ada di ruangan Ali. Dari tadi sampai sekarang Prilly tak bersuara sama sekali.

"Sayang," panggil Ali mengusap tangan Prilly yang masih di genggam nya.

"Hm," Jawab Prilly singkat.

"Kamu kenapa?" Tanya Ali selembut mungkin.

"Nggak! Tu aku beliin kamu makanan," Sahut Prilly menunjuk bungkusan yang di bawa nya.

"Makasih sayang," Ujar Ali masih lembut walaupun sedari tadi Prilly memancarkan aura tak bersahabat.

"Kamu nggak makan?" Tanya Ali lembut.

Prilly menatap wajah Ali. Menatap mata tajam namun teduh itu. Wajah Ali terlihat lelah. "Kenapa gue marah sampe gini ya?" pikir Prilly merasa heran dengan tingkah nya. Tapi sungguh Prilly kesal saat mendengar suara wanita lain yang ingin menemani Ali makan. Emosi nya meledak begitu saja. Cemburu? Pasti!

"Kenapa natap aku gitu?" Tanya Ali tersenyum sangat manis.

"Maaf tadi cuek. Aku kesel!" Sungut Prilly memajukan bibir nya lucu.

"Kesel kenapa?" Tanya Ali mengusap pipi Prilly.

"Kesel aja. Pertama kamu seenak nya masang cctv eh tadi malah ada yang sok-sokan mau nemenin makan!" Ketus Prilly kembali kesal.

"Maaf ya sayang. Soal cctv aku cuman mau liat kamu terus. Nah kalau soal Dewi tadi. Aku gak mau kok, nggak bakal mau malah" Terang Ali. Hati nya bersorak gembira mendengar suara Prilly yang terkesan cemburu.

"Kalau gak ada aku paling mau!" Ujar Prilly mencibir.

"Nggak lah. Aku tu sayang dan cinta nya cuman sama kamu. Dia mah kalah." Seru Ali.

Prilly mengulum senyum malu mendengar ucapan Ali. Seperti biasa bibir nya akan terus berubah gaya saat ia berusah menahan senyum nya karna gombalan Ali.

"Gombal"

"Bener, aku ngomong sesuai fakta gak pernah gombal."

"Udah ah,makan gih!"

"Suapin,"

"Manja."

"Sama kamu mah gak papa,"

"Siapa bilang?"

"Aku, barusaan."

Prilly hanya tersenyum mendengar jawaban Ali. Ia mengambil bungkusan makanan dan membuka nya. Walaupun tadi mengatakan Ali manja tapi Prilly tetap menyuapi kekasih tampan nya itu.

"Eh ya, sayang?" Panggil Prilly.

"Apa?" Sahut Ali lembut.

"Tia ada izin sama kamu?" Tanya Prilly saat mengingat Tia yang tadi datang mengampiri nya.

"Izin? Izin ngapain?" Ali balik bertanya.

"Dia tadi nyamperin aku. Dia nanya gimana mau daftar karate. Terus aku nanya dia udah izin belom sama kamu? Dia bilang belom. Ya, aku suruh dia izin dulu." Cerita Prilly sesingkat mungkin sambil tangan nya menyuapkan nasi ke mulut Ali.

"Karate?" Tanya Ali memastikan.

"Iya,"

"Emang dia gak tau kamu ketua nya?" Tanya Ali sedikit heran.

"Nggak,orang di awal pertemuan dia gak ada" Jawab Prilly menyuapkan nasi ke mulut nya.

"Terus? Dia mau izin sama aku?" Tanya Ali yang sudah tau bagaimana Tia. Adik nya itu pasti akan berfikir seribu kali baru berani datang menghampiri Ali.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang