[5]

1.6K 221 31
                                    

Setelah mengerjakan PR Matematika yang diberikan Pak Philip tadi siang, Leo meraih ponselnya yang berada di atas meja belajar sambil sedikit memutar-mutar kursi beroda yang ia duduki. Leo kemudian membuka aplikasi chat dan terdapat 21 chat masuk dari group chat kelasnya di sekolah.

Kelas Grupi (20)

Ryan: tes

Joni Supradin: apa lu tes tes

Mina: apa lu tes tes 2

Keyko: apa lu tes tes 3

Amin JK: apa lu tes tes 4

Rina (Nose): apa lu tes tes 69

Ryan: kalem guys
Ryan: gue lagi ngetes hp baru

Mina: yeu

Joni Supradin: yeu 2

Keyko: yeu 3

Rina (Nose): yeu 69
Rina (Nose): pr mtk udah pada ngerjain?

Mina: belum
Mina: gak ngerti

Keyko: gue juga belum
Keyko: leo mana leo

Joni Supradin: leo keripik kentang asli

Ryan: lebih banyak

Amin JK: lebih puassss

Rina (Nose): WOI KALIAN GAK BOLEH GITU SAMA ORANG GANTENG

Leo H: musnah lu semua

Ryan: jahat lu leo keripik kentang

Keyko: leo gantengggg
Keyko: liat pr mtk dongssss

Mina: ^

Ryan: ^

Rina (Nose): ^

Amin JK: ^

Joni Supradin: ^^^^^^

Leo H: gak

Ledi Gaga: pelit lu ah

Leo H: ledi gaga hahaha anjir siapa lu?

Mina: gue bacanya lidi gaga masa

Amin JK: anjir lidi gaga
Amin JK: laper lu min pengen lidi 500an

Ledi Gaga: masa gak kenal gue segitu gue terkenal
Ledi Gaga: lu kira gue sapu lidi min

Ryan: gue tau

Leo H: siapa?

Joni Supradin: sok tau lu ah ryan d'masiv
Joni Supradin: tapi btw siapa emang?

Baru saja Leo akan mengirim chat, koneksi Wi-Fi tiba-tiba mati. Leo menggeram kesal, lalu menaruh ponselnya di atas meja belajar. Leo terkadang tidak mengerti mengapa Papanya sedisiplin dan setegas ini padanya. Setiap malam, entah itu jam berapa, Papanya pasti akan mematikan Wi-Fi di rumah. Papanya juga selalu menyuruhnya untuk belajar setiap hari, kecuali akhir pekan. Padahal menurut informasi yang didapatnya dari Mamanya, Papanya tidak seperti itu saat masih muda dulu.

Leo akhirnya berbaring di atas tempat tidurnya dan menatap langit-langit. Beberapa hal kini mulai terlintas di dalam pikirannya. Salah satunya adalah Fiona. Memikirkan nama Fiona membuat Leo teringat kejadian tadi siang. Leo bersumpah kejadian itu adalah kejadian yang paling memalukan di dalam hidupnya.

Leo menggelengkan kepalanya, mencoba melupakan kejadian tadi siang. Leo menarik selimutnya sampai bahu, lalu perlahan kedua matanya mulai tertutup. Ada satu hal yang Leo pikirkan sebelum ia masuk ke alam mimpi; Leo berjanji akan menemui Fiona besok.

LEOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant