TGOI#17

2.4K 165 5
                                    


"Sungguh!! Apa aku mengatakannya seperti itu?" tanya felicia histeris, membuatku menggeleng-gelengkan kepalaku, collin hanya mengangguk lesu. Sedangkan felicia menatapku lekat lalu mengedarkan pandangannya ke belakang

'apa yang sedang dilakukannya' tanyaku dalam hati

"nick, come here" lalu nick 'muncul' dibelakagnya membuat mataku membelalak terkejut, mereka seperti 'setan'

"i'm here my lady" jawabnya, membuat bulu kudukku merinding

"saat aku memerintahkan 'itu'padacollin, kau ada di sisiku kan. Apa benar aku mengatakan bahwa hapus semuanya?" tanya felicia , dia tengah berkacak pinggang membuatku ingin tetawa

Aneh, jika melihat wanita cantik berpenampilan anggun,marah seperti setan yang tengah kepanasan. Tapi dia itu lucu. Sungguh?!

"ya yang mulia" jawab nick sambil menunduk lesu juga.

'ada apa dengan semua ekspresi sedih mereka' batinku berbisik lagi

Feliciamendengus pasrah, membuat semua pelayannya berdiri mematung termasuk collin yang tengah terbang tapi menjaga gerakannya, agar tidak banyak bergerak

Felicia menatapku intens lalu beralih menatap collin "menurutmu bagaimana" tanyanya pada collins ddengan wajah memelas, membuatku tersenyum. Entah kenapaaku merasa bangga dengan kelucuannya

"menurut saya yang mulia, kau harus kembaikan dia pada Tn.Cadis, hanya itu satu-satunya jalan keluar semua ini" tuturnya membuatku berteriak gembira 'di dalam hati'

Kenapa rasanya aku senang sekali dengan cadis, padahal aku tidak mengenalnya, tapi sepertinya namanya tidak asing, aku pernah dengar nama Cadis Bara J Calvie. Apa mungkin calvie?

"Eh?" gumanku, mengingat memang benar saat aku bertemu calvie di apartemenku, calvie menyebutkan nama cadis dan mengaku-ngaku menjadi dirinya

Kesadaranku kembali lagi, dan melihat felicia tengah berfikir 'keras', disini sudah tidak ada lagi pelayan yang memakai jubah hitam mengerikan tersebut

"baiklah collin silahkan lanjutkan pekerjaanmu" seru felicia, collin hanya mengangguk ngerti dan pergi entah kemana

"okeh, kau ikut aku keruanganku saja" lanjut felicia, aku hanya mengikutinya berjalan, walaupun rasanya sekarang kakiku tidak 'menapak' (jangan minta author jelasin masalah ini please)

"euhmmm sebenarnnya siapa cadis" tanyaku padanya dan sukses membuatnya menoleh padaku

"kekasihmu saeria!"

"sejak kapan aku pernah tinggaldisini? Aku tidak merasa asing berada di dunia mimpi ini" tanyaku lagi

"kau terlalu banyak bertanya Ny.Layord, padahal ini hanya mimpi" jawabnya dingin, aneh kenapa nada suaranya menjadi dingin?

"Apa? Oh i-iya akulupa aku sedang bermimpi" jawabku santai, tak lama keheningan membawa kami ke sebuah ruangan yang diperlihatkan oleh felicia tadi "apa kau tinggal di ruangan yang seperti ini?"

Dia hanya diam saja sambil berjalan ke kursi kebesarannya. Melihat jawabnku tak di jawb aku langsung mendengus kesal, lalu mengikutinya

"kemarilah" ujarnya sambil menepuk ruang kosong yang berada di sampingnya

Aku menurutinya kembali mendekat ke arah fecia, tapi belum smpat aku duduk, felicia sudah memelukku

Entah kenapa pelukan hangat ini membuat tubuhku otomatis untuk membalas pelukannya, dan setelah puas berpelukan akupun duduk di sebelahnya dengan menikmati secangkir—

Errr... aku tak tahu apa yang tangah aku minum sekaran, anggap saja teh.

"apa kau tau kau sedang berada di mana?" felicia bertanya padaku dan menatap cangkir 'teh'nya dengan tatapn kosong, ada kesedihan disana

"tentu, aku tengah berada di bawah alam sadarku, tepatnya mimpi" jawabku datar, felicia menoleh ke arahku, lalu ia tersenyum 'hangat'

"tidak, kau sedang tidak bermimpi, arwahmu aku pinjam untuk datang ke sini" aku menoleh ke arhnya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakannya

"are you seriously?" tanyaku "jadi sekarang ini aku ada dimana? Aku sudah pernah ke sini sebelumnya dan saat aku bangun itu hanya sebuah mimpi" jawabku meyakinkan dia

"coba saja kau cubit kulitmu" aku mengikutinya, dan tau rasnya ' ini sakit' " t..t.. tapi..-"

"kau harus menginap satu hari disini saeria , aku merindukanmu, dan kau akan ingat sedikit mungkin jika kau berkeliling" serunya , aku tertarik. Membuatku menganggukan kepalaku menegerti. Lagi pula aku juga penasaran dengann hidupku.

***

hy readers.. sory kalo banyk tyo, sory pendek

sory can i may you help. thouch stars pleaseee

The Griffin Of Indigo (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang