TGOI C#4

5.2K 404 2
                                    

       Entah mengapa hari ini pikiranku hanya tertuju pada satu orang saja. Sungguh ini menggangguku . ah Calvie , apartemenku. Entah apa jadinya apartemenku di tangan Calvie . Entah perasaan apa ini. Khawatir pada Calvie atau pada apartemenku. Sial otakku benar-benar sedang di kuras.

          Dan hari ini ada yang aneh dari diri Alex aura tubuhnya berubah-ubah. Warna merah dan merah muda. Dia sedang marah sekaligus jatuhcinta. Sejak aku datang ke kantin ini bersama alex . alex hanya memainkan handphonenya lalu menyimpannya, memainkan dan menyimpannya lagi. Mungkiin sudah ada 6kali lebih. Bersamaan dengan bergantinya aura-aura tersebut.

"Caeysa.." aku menoleh karna aAlexmengejutkanku dari pikiranku sendiri

"ya" jawabku singkat padat dan jelas

"boleh aku bertanya sesuatu?" manusia bodoh

"tentu" aku menyikutnya "kau seperti baru mengenalku kemarin saja"

"..." alex kembali diam. Mengeluarkan handphonenya lalu menghela napas dalam dan membuangnya dengan sekali hembus dan memasukkan handphonenya kembali

"apa kau sakit?" tanyaku padanya walau aku tau Alex tidak sedang sakit mungkin pertanyaanku  sedikit konyol tapi setidaknya aku memecahkan keheningan yang dia buat

"Aku? Haha tentu saja tidak Caeysa. Hanya saja aku memiliki beberapa masalah akhir-akhir ini"

"ceritakanlah padaku, mungkin aku bisa membantu meringankan pikiranmu atau mugkin hanya sekedar berbagi" perkataanku barusan berhasil membuat aura merahnya menghilang. Dia benar-benar sedang jatuh cinta!.

"aku.. punya masalah . huftt" ia menghela nafas lagi, ada apa dengan anak ini?

"apa masalahnya? Cepat ceritakan Alex" sungguh aku tidak sabar sekali untuk menunggu

"masalahnya dirimu Caeysa" what? Tunggu .. apa?  Aku?

"apa maksud dari kata dirimu?" aku sengaja mempertegas kata dirimu pada Alex agar dia cepat menjelaskannya

"berjanjilah kau tak menjauhiku atau berubah hanya karna aku mengungkapkannya" jadi serius, beneran maslahnya aku? Caeysa kau bikin maslah apalagi co-

"woy" ba. Aku menoleh ke arahnya . tersadar kalau aku baru saja melamun lagii "berjanjilah"

"baiklah, aku berjanji" aku mengacungkan jari kelingku ku ke arahnya dan langsung di sambut oleh kelingking milik Alex dan senyum mengembang terukir di bibirnya. "lanjutkan"

"huft.. okeh. Gue suka sama lo Ca"

*DEG..* uhh .. jantungku kenapa ingin keluar begini . tunggu apa? Alex bilang suka sama aku? Aku?

"a-apa? Sorry gak jelas." Caeysa bodoh, sumpah kau mahkluk terbodoh. Hey aku hanya memastikan agar diriku tidak kegeeran. Secara lelaki disekolah ini paling populer adalah Alex dan Calvie . Alex dengan ketampanannya sedangkan Calvie . oh my god lelaki itu masuk lagi dalam pikiranku. Yah wajahnya hampir mendekati kata cantik. Dia lelaki pertama yang memiliki kata imut dalam hidupku. Well kenapa jadi ngomongin Calvie?

"hey dengar tidak" oh shitt ada apa dengan diriku hari ini

"maaf Alex aku tidak fokus." Caeysa terus saja permalukan dirimu sendiri

"baiklah" Alex menarik pundakku untuk berhadapan dengannya "aku mencintaimu Caeysa Faca yah walaupun kita baru kenal 3 bulan belakang ini . tapi yang ku fikir sekarang aku memiliki rasa padamu."

"uhm Alex, aku bingung harus menjawab apa?"

"kau cukup dengarkan saja Caeysa"

"okeh baiklah, jadi masalahnya dimana?"

"dan Calvie juga memiliki rasa yang sama " what? Oh jantungku lebih ingin keluar sekarang. Tapi aku tak pernah merasakan aura cinta atau suka pada diri Alex terhadapku

"uhm.. dari mana kau tahu Alex?"

"Sepertinya memang aku bertepuk sebelah tangan, buktinya kau lebih tertarik membahas Calvie dibanding perasaanku"

Aku... memang aku tidak bisa memungkiri perasaanku di dalam hati ini

"apa kau tau ca dimana sekarang calvie?" apa-apaan ini? . Dan pertanyaan macam apa ini. Kenapa arggg.... kalo aku jawab jujur tak ada masalahkan.

"dia.. ehmm dia.. dia di apartemenku.tadi subuh dia mabuk dan entah kenapa bisa berada di pintu apartemenku . lalu dia bersikap aneh dan me-"

"lalu? Me apa Ca?" tunggu kenapa jadi aku yang curhat?

"bukan me tapi lalu yah lalu aku pergi ke sekolah dan meninggalkan orang aneh itu di dalam apartemenku. Tunggu apa hubungannya Calvie dengan pertanyaanmu?"

"aku yang mengantarnya"

"WHAT" teriakku histeris

"i-iya tadi malam dia datang ke bar milik aku. Sebenarnya dia gak pernah datang untuk minum tapi tadi malam entahlah. Dulu waktu aku ajak dia minum dia lebih milih soda dari pada alkohol. Dan malam tadi untuk pertama kalinya dia minum dan hasilnya dia tidak terlalu kuat. Dan dari situ juga aku tau kalau dia suka sama kamu ca."

"jadi kau yang mengantar dia pagipagi ke apartemenku?" sumpah yah aku sekarang bener-bener gak peduli siapa suka siapa . yang jelas kenapa harus apartemen aku sih.

"karna dia yang minta aku Ca"

"FIX" aku berdiri berniat untuk balik ke kelas

"aku berharap banget sama kamu Ca. kamu akan mengerti sikap Calvie. dan aku yah karna aku hanya baru 3 bulan menyukaimu aku rasa aku bisa merelakan kamu buat dia.

Hey satu lagi. Kau memiliki saingan yang luar biasa banyak. Kau harus berjuang mati-matian ca" dan aku berbalik lagi menghadap Alex karna mendengar dia bilang banyak saingan.

"hahaha..... astaga Alex. Ehm ehm okeh tapi aku gak ada rasa sama kamu Alex dan jujur saja aku juga tidak punyarasa sama Calvie .kau bisa lihat bagaimana dinginnya Calvie denganku kan."

"..." aku kembali duduk di samping Alex melihat dia hanya diam saja seperti sedang berfikir

"well... apa yang harus ku lakukan buat Calvie yang dingin itu?"

"gak sulit ca. Kau hanya perlu ingat masalalumu saja" apa? Tadi pagi sepertinya Calvie juga berbicara tentang masalalu. Lupa. Atau semacamnya.

"kok masalalu? Kau berbicara gitu seperti aku ini sedang terkena amnesia saja."

"ya itu lah kenyataannya Caeysa . lambat laun aku yakin lo akan ingat semua baru kamu akan mengerti" aku tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Alex. ahh lebih baik aku menyudahinya

"aku duluan ya lex" tanpa mendengar jawaban dari Alex aku langsung bangkit dan berjalan meninggalkannya

Aku tak tahu apa yang terjadi padaku , aku benar-benar tidak ingat kalau aku pernah kecelakaan lalu menyebabkan amnesia, atau bisa jadi aku terjatuh lalu amnesia. Oh god aku memang tidak pernah amnesia seingatku.

Yah beberapa kali mengalami kecelakaan bukan berarti aku pernah amnesia kan. Bahkan aku tidak pernah merasakan sakit jika aku terluka atau mengeluarkan darah dari kulitku. Apa maksudnya dengan masa lalu? Oh Caeysa sejak kapan kau memikirkan perkataan orang lain? Toh kalau benar aku hilang ingatan aku yakin aku akan secepatnya ingat semuanya.
************

PEMBACA YANG BIJAK ADALAH PEMBACA YANG MENINGGALKAN JEJEAK

The Griffin Of Indigo (Complete)Where stories live. Discover now