TGOI C#3

5.7K 369 8
                                    

                  

                  

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CALVIE POV

Aku sudah tidak tahan, setiap hari bersamanya tanpa melakukan apa-apa. Aku yakin dia kekasihku , bahkan aku harus melihat sahabatku (Alex) mendekati Caeysa

Menyakitkan sekali melihat mereka berdua bersamaan setiap saat. Sedangkan aku, aku ini kekasihnya tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Anggap lah aku lelaki cupu. Aku tak bisa minum alkohol tapi malam ini aku putuskan untuk pergi ke bar milik Alex

"wey bro tumben banget ke sini? Putus lo sama Angel" lelaki ini selalu saja menggodaku, aku tadi baru saja memikirkan dia

"Bawel lo. Gue lagi stres . gue minta alkohol sebotol" yah aku tak paham dengan nama minum-minuman alkohol seperti itu. Aku melihat wajah alex tercengang. Okeh aku akui aku tidak pernah minum. "yah malah bengong"

"serius bro? Setau gue lo gak bisa mabuk. Segalau itu bro?"

"bawel banget lo lex, udah buruan ambil. Lo udah kayak mak-mak bawelnya" Alex dengan gerakan cepat pergi dan kembali dengan botol dan gelas kecil di tangannya.

"nih.. ini votka kadar alkohol terendah 30% . gue gak tega ngeliat lo mabuk. Minum lah sedikit-dikit"

Aku langsung menuangkan 1 gelas meneguknya lalu cairan itu melewati kerongkonganku . seketika kepala ku pusing dan tubuhku memaksaku untuk meminumnya lagi dan lagi. Hingga aku sudah kehilangan kesadarnku

#

Aku tak tahu aku dimana, yang aku rasakan sekarang rasa nyaman, sangat nyaman. Mungkin aku sudah kembali di dunia Griffin

"Calvie" aku mendengar suara Caeysa memanggil nama ku, langsung saja aku berlari mengikuti arah suara tersebut

Mimpikah ini? Aku sedang melihat kekasihku membangunkanku . wajah cantik polosnya menunjukkan kalau dia wanita yang sangat sempurna

"pagi honey" yah aku tak ingin mimpi ini berlalu

"cal sadar ini aku , Caeysa" oh baiklah ini bukan mimpi. Aku sedang di apartemen Caeysa. Aku lupa kalau dia sedang tidak ingat denganku.

Aku tak sanggup menahannya lagi, langsung saja aku menciumnya tanpa permisi, dan sensasi ini . tidak salah lagi. Kau lah kekasihku Caeysa

Okeh aku tahu aku kelewatan karna menciumnya tanpa sebab. Tapi aku tak peduli. Tiba-tiba saja dia menajtuhkan dirinya kebawah. Sungguh aku ingin tertawa sekarang tapi tidak mungkin itu ku lakukan.

Aku bangkit dan mendekatinya. Entah mengapa dia seperti terkejut dan langsung meneriakiku , tentu saja aku tidak perduli. Aku mensejajarkan dudukku di depannya

Aku menangkup wajahnya mengingatkan dia pada masalalu dimana aku mengatakan "kita akan bertemu aku janji itu" tapi tetap saja dia tidak mengingatnya . bahkan aku membuka kartuku sendiri, yaitu memberitahukan nama asliku. Tetap saja Caeysa tak mengenalku

Sampai akhirnya aku menyerah , kembali diam seeribu bahasa dan memilih tidur di banding memikirkanny.

#

Aku terbangun karna perutku lapar, aku putuskan akanmeminta maaf padanya karna perlakuanku tadi pagi.  Aku bangkit dan berjalan keluar kamar, tersadar kalau apartemen Caeysa sangat berantakan untuk seukuran gadis 17 tahun.

"akan ku urus." Ketusku, dan beralih berjalan ke arah dapur . tidak salah dugaanku, dapur ini sungguh sangat kotor.

Baiklah aku menuju ke kulkas . ada dua lembar notepad di pintu kulkas. Satu lembar berwarna kuning

Selamat pagi Calvie, apa kau lapar? Jangan kira aku orang baik karna membiarkanmu tidur di kasurku. Aku ini manusia paling tidak tegaan . karna kau sedang sakit anggaplah itu hutangmu padaku. Tidak aku hanya bercanda . oh ya lihat di dalam microwafe aku membuat omelet buatmu. Yah walau siap saji tapi kan itu buatanku. Aku pergi dulu. Pin apartemenku ada di kertas berwarna merah muda. Maaf jika aku tak membangunkanmu

                                                                                                          Caeysa Faca

Aku tidak salah kan tetua. Aku tau dia benar-benar kekasihku. Aku sangat mencintaimu Caeysa. Sangat mencintaimu.

Tentu saja aku langsung membuka microwafe dan mendapati semangkuk omelet . tanpa duduk aku langsung memakannya. Sungguh ini sangat mengingatkannku pada masa lalu .

Ah ya .. apa ada yang penasaran pada masa lalu kami. Okeh baiklah tak ada.

Sebenarnya aku maupun faca bukan manusia , bukan vampir, bukan juga malaikat. Kami adalah mahluk Griffin. kami mahluk yang diciptakan untuk cinta. Percaya atau tidak terserah kalian inilah kenyataannya . kami juga tinggal di dunia Griffin dunia fananya manusia .

tugas kami adalah menyatakan sesuatu hingga menjadi bahagia. Kami hanya dapat bertahan hidup dengan rasa kebahagiaan dari manusia yang kami satukan. Aku dan Caeysa diciptakan karna terjadinya cinta kasih manusia, antara wanita dan pria dengan cinta yang tulus.

Terlahirlah mahkluk seperti kami. Sampai suatu hari aku melakukan kesalahan. Aku tidak membuat Caeysa bahagia hingga aku akhirnya dihukum menjadi hati manusia begitu juga dengan Caeysa. Dan sekarang aku tahu hukuman Caeysa . tetuah menghapus ingatannya . sungguh berat hukuman ini.

Hari pertama aku bertemu dengannya aku sudah mengenali kalau dia kekasihku . untuk memastikannya aku pergi ke dunia Griffin dan bertanya pada ttetuah . tetua bilang hukuman kami akan berakhir jika aku bisa membuat Caeysa merasakan bahagia lagi

Aku yakin padamu Caeysa Kau bisa membawakita pulang :)

***

hallow para readers :*

bonus pict buat part ini karna part ini romantis bingit

oh ya buat para reader yang udah kasih bintang kecil di hati author. makasih bingits loh :)

ya udah deh seperti biasa , pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejaknya :*

The Griffin Of Indigo (Complete)Where stories live. Discover now