"Pekarangannya indah, Pak," ucap Violeta mengungkapkan pujiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pekarangannya indah, Pak," ucap Violeta mengungkapkan pujiannya.

"Terima kasih, saya memang ingin rumah ini menjadi rumah yang nyaman dan menenangkan. Itulah alasan saya memutuskan mengubah halaman rumah ini dengan beberapa pohon kecil dan juga bunga," jawab Laxsel yang kini sudah berdiri di samping Violeta.

Sebuah anggukan kecil diberikan Violeta sebagai tanggapan akan jawaban pria itu.

"Ayo, kita masuk. Setelah ini kita masih harus membeli beberapa barang, kan."

Ucapan Laxsel membuat Violeta harus beranjak. Awalnya ia mengira rumah yang dibeli oleh Laxsel merupakan rumah mewah atau minimal berada di kawasan kelas atas, mengingat pria itu bekerja untuk Pak William dan dari style-nya dia pasti memiliki penghasilan yang lumayan. Namun, nyatanya rumah yang kini berada di hadapan Violeta tidak ubahnya rumah biasa yang hanya memiliki luas 8 x 13,7 meter persegi.

 Namun, nyatanya rumah yang kini berada di hadapan Violeta tidak ubahnya rumah biasa yang hanya memiliki luas 8 x 13,7 meter persegi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini kamar utama," ucap Laxsel saat membuka sebuah pintu pertama yang terlihat dari ruang tengah rumah itu.

"Dan ini kamar kedua," ucap Laxsel yang kini sudah beranjak membuka pintu lain yang hanya berjarak beberapa langkah.

Violeta melihat setiap ruangan yang ditunjukkan Laxsel. Walaupun berada di kota Jakarta namun rumah itu memiliki siklus udara yang baik. Saat memasuki rumah, hawa panas yang terasa menyengat di luar berganti dengan dengan hawa sejuk dengan sedikit semilir angin yang ternyata berasal dari teras belakang rumah. Sebuah pekarangan kecil juga terdapat di belakang rumah itu. Berbeda dengan halaman di depan rumah, pekarangan belakang tersebut hanya ditumbuhi rerumputan hijau yang tertata rapih.

"Bagaimana?" tanya Laxsel membuyarkan lamunan Violeta.

"Bagaimana apanya, Pak?" tanya Violeta yang tidak mengerti maksud pertanyaan pria itu.

"Hm, bagaimana menurutmu rumah ini? Apa kamu suka?" tanya Laxsel lagi.

"Rumah ini bagus, Pak. Sederhana tapi sangat nyaman. Untuk saya pribadi, jujur saya suka. Tapi apakah tidak terlalu sederhana untuk Bapak sendiri?"

"Tidak. Menurut saya yang penting rumah tersebut nyaman untuk ditinggali. Lalu apa kamu sudah bisa membayangkan barang-barang apa saja yang akan kita beli?"

Kita? Kesannya kayak calon pengantin baru aja.

Yah ampun, Violeta. Jangan ke-Gr-an deh.

Violeta berusaha mengalihkan pikirannya ke hal lain sebelum pikiran dan imajinasi mulai mengambil alih dirinya.

"Pak Laxsel sendiri suka warna apa? Ng, maksudnya supaya saya tahu warna apa yang akan dipilih nanti dan warna apa yang harus dihindari."

"Saya serahkan padamu semuanya. Kamu pilih saja yang kamu suka. Anggap ini rumahmu, pilih yang kamu mau. Saya tidak terlalu pusing masalah warna dan barang-barang. Yang terpenting rumah itu bisa buat saya tidur. Itu saja...."

Jawaban Laxsel justru membuat Violeta berpikir lebih keras. Akan lebih mudah jika pria itu memberikan gambaran warna yang harus ia pilih. Bagaimana jika nantinya Laxsel justru tidak menyukai desain maupun warna dari barang yang dipilih oleh Violeta? Bukannya nanti justru akan membuat pria itu merasa terpaksa dan tidak kerasan di rumah ini?

"Sudah saya katakan. Pilih saya apa yang kamu suka nanti. Yang terpenting sekarang kamu sudah melihat bentuk rumah ini. Ayo, lebih baik sekarang kita berangkat untuk membeli funiture-nya. Jika tidak, hari akan semakin gelap dan kita tidak bisa menyelesaikan belanja hari ini."

Violeta menganggukkan kepalanya. Sebelum benar-benar keluar dari rumah itu,Violeta sekali lagi memperhatikan dan mengingat setiap sudut rumah tersebut.

Ya, Tuhan. Andai saja suatu saat Aku bisa membeli rumah seperti ini. Tidak perlu rumah yang besar. Cukup sebuah rumah yang nyaman dan sederhana, untukku dan buah hatiku tinggal....

~~~~~~~

VioletaWhere stories live. Discover now