PART THREE - Chapter 8

33 3 0
                                    

Maaf karena dari kemarin setiap weekend selalu tumbang jadi baru bisa up sekarang. Semoga suka sama Chapter kali ini. Jangan  lupa nanti Vote and Comment ya :) Happy reading guys!

--------------------------------------------------------------------------------------------------


Liburan semester ini aku tidak ingin pulang ke Bandung, tapi bunda sudah menyuruhku untuk pulang. Gara-gara Om Robert menculik aku dua bulan lalu, bunda jadi khawatir banget sama aku dan melarang aku untuk liburan di rumah kost saja. Aku membujuk Cika untuk mau ikut aku ke Bandung.

Belum aku tawari untuk ikut aku pulang ke Bandung sekalian liburan, Cika sudah menawarkan diri untuk ikut. Aku juga mengajak Tante Rasti, tapi sayangnya beliau harus mengurusi usahanya yang baru dia mulai dua minggu yang lalu.

Rumah kost sudah sepi mahasiswa karena mereka sudah pulang sejak awal libur. Hanya mereka yang bekerja, aku dan Ken yang masih bertahan di rumah.

" Cha, kenapa kamu milih pulang tiga hari lagi? Kenapa nggak besok sekalian?"tanya Cika dengan mulut penuh makanan.

" Lagi males aja pulang ke Bandung."jawabku seadanya.

" Kamu males pulang bukan karena Lexa, mantan kamu yang udah bikin kamu trauma kan?"

Cika memang sahabatku sejak aku tinggal dan kuliah di Jogja, tapi dia tahu tentang Lexa. Cika tahu karena dia yang sudah menyelamatkan aku waktu Lexa kejar aku sampai Jogja. Dia orang kedua yang tahu selain Kak Dimas, kenapa aku pilih kuliah di Jogja selain karena cita-citaku kuliah di Jogja. Bunda dan Ayah sama sekali tidak tahu tentang Lexa.

Aku tersadar dari lamunanku ketika Cika menyenggol lenganku.

" Sory Cha, bukan maksud aku ingetin kamu tentang Lexa. Tapi hampir dua tahun kamu kuliah di Jogja kamu cuma pulang ke Bandung waktu idul fitri aja."

" Mungkin dengan aku ada di Bandung, kemungkinan aku bakal ketemu sama Lexa itu lebih besar dan aku nggak siap buat ketemu dia."

" Kapan kamu akan siap ketemu dia kalo kamu nggak berusaha nyiapin diri kamu kalo nanti kamu ketemu dia. Sampai kapan kamu kayak gini?"

" Aku juga nggak tahu kenapa aku bisa segitunya sama Lexa."

" Ya udahlah Cha yang penting kamu nggak ke Bandung cuma gara-gara Lexa itu, nggak guna banget kamu nggak ke Bandung cuma gara-gara dia."

Aku tersenyum mendengar ucapan Cika.

Aku dan Cika yang sudah selesai memesan bakpia untuk aku bawa sebagai oleh-oleh untuk keluargaku. Aku buru-buru melaju di jalanan untuk pulang ke rumah kost.

######

Besok aku akan berangkat ke Bandung naik kereta, makanya sekarang Cika sudah ada di rumah kost untuk menginap. Karena banyak yang pulang, Mbak Inah jadi tidak membuat makan malam untuk penghuni kost ini.

Aku dan Cika hendak keluar untuk makan malam. Saat aku melewati kamar Ken, kamarnya terbuka. Suara ribut terdengar di dalam. Aku meminta Cika untuk menunggu di bawah dan aku hendak ke kamar Ken.

Aku menengok ke dalam kamar Ken, yang ku lihat Ken tengah sibuk memasukkan bajunya ke dalam ransel dan beberapa alat-alat yang biasanya dia gunakan untuk membuat sketsa.

" Kayaknya sibuk banget, mau pindahan apa ya sampai-sampai kamu masukin baju aja dari luar kayak kamu masukin batu?"kataku.

Ken terlihat kaget melihatku berdiri di belakangnya.

Sixth SenseWhere stories live. Discover now