PART TWO - Chapter 5

60 9 4
                                    

Hi, fellas!

Sorry baru update sekarang. Kemarin-kemarin baru hectic with my internship. I hope you enjoy this chapter. Happy reading!!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sudah satu bulan ini aku menjalankan janjiku, menjaga Tante Rasti-mama Sherin. Entah muncul ide darimana, aku berpikir untuk menyelidiki tentang Om Robert-papa Sherin. Bukan karena aku dan Sherin berencana ingin membalas dendam, tapi selama satu bulan ini Om Robert sudah dua kali mendatangi Tante Rasti dengan maksud yang sama, meminta uang yang jumlahnya sangat banyak kepada Tante Rasti.

Setiap kali Om Robert datang ke rumah, ia selalu mengacau dan ia selalu datang ketika aku sedang tidak disana. Seakan ia mencari waktu ketika Tante Rasti sendiri di rumah. Dari data yang aku dapatkan dari Tante Rasti adalah tentang siapa nama lengkap Om Robert, alamat, perusahaan atau kantor dan istri Om Robert yang sekarang.

Setelah aku cari di internet perusahaan milik Om Robert memang ada tapi bukan perusahaan yang besar. Menurut informasi di internet perusahaan itu sekarang dalam keadaan yang kurang atau bisa dibilang tidak stabil. Banyak kabar yang ditulis dalam sebuah artikel, bahwa salah satu karyawannya ada yang melakukan korupsi dan lari entah kemana sehingga keuangan di perusahaan Om Robert menjadi kacau dan tidak stabil.

Tebakanku benar, perusahaan Om Robert memang sedang dalam keadaan kekurangan biaya sehingga ia datang dan mengacau di rumah Tante Rasti meminta uang. Yang masih belum aku temukan adalah tentang istri Om Robert dan dimana ia sekarang. Aku juga minta bantuan dari Cika dan Ken untuk mencari tahu keberadaan istri Om Robert.

Ken sudah menyelidiki tentang istri Om Robert dari satpam komplek di perumahan tempat Om Robert tinggal. Ketika menceritakannya Ken tak henti tertawa karena mengingat kebohongan yang ia katakan pada pak satpam dan pak satpam pun percaya dan ikut terharu, tapi berbeda dengan Ken yang tertawa terus Cika malah diam saja dengan wajah cemberut.

" Hahahahahaha ...." tawa Ken terus saja berderai.

" Udah dong Ken, jangan ketawa terus. Buruan cerita!"desakku.

" Haha, okeoke. Jadi waktu aku sampai di pos satpam sama Cika, aku langsung tanya sama pak satpamnya tentang Ibu Tiara istri Om Robert. Terus satpamnya tanya, ngapain kalian tanya-tanya tentang Ibu Tiara padahal kalian tahu alamat dan rumahnya. Siapa kalian sebenarnya?"jelas Ken. " Aku jawab, saya Ken dan ini teman saya Cika. Dia ini adalah anak dari Ibu Tiara, setelah ibunya menikah dengan Pak Robert dia ditinggalkan dan ibunya tidak mau membawa Cika ikut tinggal dengan suaminya yang sekarang."

" Terus letak lucunya dimana? Infonya gimana?"tanyaku penasaran.

" Satpamnya percaya, terus dia ngelus-elus kepala Cika sambil bilang gini, yang sabar ya dek, mungkin mama kamu itu punya alasan. Kamu tenang saja, kalo kamu mau ketemu mama kamu bilang saja sama saya biar suami mama kamu yang sekarang nggak tau."lanjut Ken disertai derai tawa panjang. " Terus Cika yang tak suruh tanya-tanya biar meyakinkan jadi anaknya Ibu Tiara. Satpamnya juga ngasih tau foto Ibu Tiara, wuih, beda jauh sama Cika tapi satpamnya tetep percaya. Hahahaha ..."

Aku yang tidak kunjung tahu informasi tentang si Tiara itu langsung duduk mengarah ke Cika yang hanya cemberut diledekin Ken.

" Infonya apa Cik?"

" Si Ibu Tiara itu selingkuhannya Om Robert dulu, dia itu ternyata juga janda tapi dia orangnya matre abis. Kata satpam dan tetangga yang kita tanyain, udah lima hari ini dia nggak di rumah dan malah seneng-seneng sama mantan rekan kerja suaminya-Om Robert. Dia tahu kalo perusahaan suaminya mau bangkrut jadi dia cari laki-laki lain lagi."

Sixth SenseWhere stories live. Discover now