Sugino x Reader [Trust]

1.3K 114 15
                                    

Wiii~ ヽ(´▽`)/
Hae hae dengan Fushi lagi :3
Kali ini Fushi bawain req dari fallyn_danella
Sugino pun akhirnya muncul bung! Sang atlet baseball kini hadir di book ini XD //kayak iklan di tv aja Fush :v

Karena Karma sudah terlalu mainstream, mari kita lupakan seorang Karma yang sadis :v

Abaikan gambarnya yang gak nyambung :v

Saa, langsung saja!
Happy Reading! ヾ(*´∀`*)ノ

Author POV

"Ny. (Y/n), Infusnya diganti ya?" tanya seorang suster yang datang menghampirimu setelah meminta izin padamu untuk masuk.

"Hm, iya sus." jawabmu singkat.

Kau terbaring di kasur rumah sakit itu karena kau mempunyai penyakit yang bisa dibilang parah hingga kau tak dibiarkan untuk meninggalkan diri dari kasur itu.

Kau sendiri bahkan tak tahu penyakit apa yang kau derita. Hanya orang tua dan para staf rumah sakit yang mengetahuinya. Walaupun begitu, dari awal kau memang sudah mempunyai pikiran kalau kau tak akan bisa bersenang-senang dengan teman kelasmu lagi. Kelas 3-E.

Salah satu dari teman kelasmu sering datang ke rumah sakit hanya untuk mengecek keadaanmu dan nantinya diberitahukan pada teman sekelas. Terkadang mereka datang bergerombol alias bareng-bareng.

*tok tok*

"(Y/n)? Boleh aku masuk?"

"Ah, Sugino-kun! Tentu, masuklah." balasmu pada orang yang kau panggil Sugino itu.

"Kau dapat karangan bunga dan coklat dari anak sekelas lho~ Mereka berharap agar kau bisa kembali bermain seperti dulu lagi." ujar Sugino.

"Aku juga berharap agar bisa terbebas dari sini. Sudah 3 bulan aku di sini. Bosen~" keluhmu malas.

"Hahahaha. Jadi, gimana keadaanmu sekarang? Mendingan?" tanyanya.

"Hm! Liat, aku lebih bersemangat kan!?" kau berpose menunjukkan otot di lengan atasmu layaknya orang-orang kuat yang biasa lakukan.

"Ingat, kau masih di rumah sakit lho. Jangan memaksakan diri, ok? Kami semua menunggumu kok."

"Hahahahahaha. Aku baik-baik saja kok. Ukh, aku ingin cepat-cepat kembali ke sekolah!!!" teriakmu.

"Shhh! Ini di rumah sakit. Nanti kedengaran ama orang di kamar sebelah."

"Kamar sebelah? Oh, pasiennya udah meninggal tadi malem." jawabmu dengan santainya. Kamarmu ini berada di paling ujung jadi hanya ada satu kamar di sebelah kamarmu.

"Oh... Gitu." Sugino langsung memasang muka sedih.

"Ne, Sugino-kun..."

"Hm?"

"Bagaimana jika aku mati?" pertanyaan itu terlontarkan begitu saja dari mulutmu. Merasa tak enak, dia langsung memegang bahumu dan menatapmu lebih dekat.

"Jangan berpikiran seperti itu! Memang penyakit yang kau derita itu parah, tapi jangan membuatmu patah semangat gitu dong! kau harus melawannya, (y/n)! Aku percaya jika kau bisa sembuh!" tegas Sugino.

". . . . . Pfft-- Ahahahahaha!!"

"E-Eto, gomen!" Sugino langsung melepas tangannya dari bahumu dan membungkuk minta maaf ke arahmu.

"Hahahahaha! Gak papa kok. Tadi bagus banget, makasih." kau tersenyum tulus ke arahnya sambil menyeka air mata yang tadi keluar dari matanya ketika dia tertawa.

Mungkin memang tak kau lihat. Di wajah Sugino, semburat merah muda yang tipis itu muncul di pipinya.

Sudah waktunya Sugino untuk pulang. Dia pun berpamitan padamu dan mendoakanmu agar cepat sembuh. Padahal kau tahu jika kau tak akan pernah sembuh dan sebentar lagi akan meninggalkan dunia ini.

Seorang dokter datang ditemani para suster. "Ny. (Y/n), apa kau siap untuk operasi? Walau kemungkinan hidupmu lebih kecil, kita tidak akan tau jika belum mencobanya." tanya dokter itu.

"Ya, aku siap dok."

Keesokkan hari pun tiba. Seperti biasa setelah pulang sekolah, Sugino datang untuk menghampirimu.

Ketika dia mengetuk kamar tempat seharusnya dimana kau dirawat, tak ada yang menyahutmu sama sekali. Pria baseball itu kebingungan. Apa kau jangan-jangan tidur? Karena takut mengganggu, dia pun menanyakan keadaanmu pada seorang suster.

"Ano, suster. Pasien kamar 410 ini kemana ya?"

"410..." suster itu memcoba kembali untuk mengingatnya. "Oh! Ny. (Y/n) ya?"

"Iya."

"Kalau ku tak salah ingat. Akhirnya kemarin dia mau dioperasi juga setelah seminggu dia menolaknya. Dan katanya dia tak terselamatkan." jelas suster itu.

"O-Oh... Gitu ya, makasih sus." jawab Sugino hampa. Suster itu pun pergi meninggalkan Sugino berdiam diri. Dia pun memutuskan untuk melihat-lihat kamarmu untuk yang terakhir kalinya.

Setelah masuk, Sugino langsung terpaku dengan sebuat surat yang diletakkan di meja sebelah kasur.

To : Sugino
From : (y/n)

Hahahaha, aku tahu jika ini mendadak tapi jika aku tak operasi kondisiku lebih parah dari ini.

Karena itu aku memutuskan, untuk mencoba dulu walau kemungkinan hidupku kecil. Kita gak tahu hasilnya gimana, iya kan? Mungkin saja aku dapat keberuntungan untuk masih hidup. Tapi, jika aku masih hidup seharusnya kertas ini tidak pernah ada.

Maafkan aku, Sugino. Aku terus membebanimu karena kau selalu datang ke rumah sakit hanya demi aku. Tolong sampaikan permintaan maafku pada anak-anak kelas 3-E. Karena dari awal mereka terus menungguku.

Aku tahu jika aku tak akan pernah terselamatkan. Aku ingin bilang begitu padamu tapi itu akan membuatmu sedih, kan? Makanya lebih baik kupendam saja sampai waktunya tiba.

Sekali lagi, maaf Sugino...
Aku mencintaimu.

Sugino terkejut. Mengapa kau menyebunyikan hal itu darinya? Kenapa?! Kini air matanya mengalir deras setelah membaca surat itu. Dia tak tahu harus apa walau cintanya itu terbalas tapi sama saja bohong jika orangnya tak ada di dunia ini.

'Aku juga mencintaimu, (y/n)...'

《The End》

~◇~

Oke, aku tak tahu harus ngomong apa  tapi, kasihan Sugino nya ヽ(´□`。)ノ rada angst gak papa lah ya XD ada romance nya juga kan?
Btw, sankyu atas 5k+ viewers dan 500+ votes! YEAY ヾ(*´∀`*)ノ

Oh iya, ada kabar buruk buat kalian.
SENIN BESOK FUSHI UTS, TIDAAAAAAAAAAAKKKKKKKKK <(゜ロ゜;)> Aku iri dengan sekolah yang menghapuskan uts ヽ(´□`。)ノ
Why so fast, uts!? Aku masih mau nyantai (;∀;)

Udahlah pokoknya nikmatin ae nih fanfict dibanding ngeliatin buku :v Oh ya, yang Servamp Fushi agak mager buat ngetiknya karena kebanyakkan itu nulisnya di buku jadi, gomen XD

Keep vote+commentnya minna! ヽ(´▽`)/

~~~

Sugino : aku udh diginiin ama author... *terpuruk*

Karma : hm... Gak buruk juga.

Sugino : maksud "juga"nya itu apa?

Fushi : gak ush berantem napa, repot jadinya.

Karma : thor, gua main dulu. Bye~

Fushi : jangan lupa pake pengaman yak. Bye~

Semuanya langsung tersedak.

-FushiFushi_03

Ansatsu Kyoushitsu X Reader [Oneshot/Drabble Indonesia] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang