Chapter 12

436 22 2
                                    

Sebelumnya gue mau ucapin makasih banyak yang udah baca cerita gue ini, gak nyangka udah 1k aja yang baca :') padahal gue tau ini cerita gaje banget sama kayak authornya :')

Happy Reading guys^^

***

       Lendy melangkahkan kakinya pelan menuju kelasnya. Terlihat dari wajahnya ia begitu sendu tak seperti biasanya. Ia terus menelusuri koridor dengan wajah yang menunduk untuk menutupi kesenduan yang ada diwajahnya itu. Sesampainya dikelas, lendy meletakkan tasnya lalu mengeluarkan novel dan earphone yang segera ia pasangkan dikedua telinganya itu.

'Kenapa gue masih teringat dengan kejadian kemarin? Kenapa lingga harus cari gue? Kenapa dia harus balik dengan membuka luka lama gue?' Batin lendy.

Lendy masih saja memikirkan kejadian ketika ia bertemu dengan lingga. Yang berhasil membuat luka lama nya kembali terbuka. Dan semakin sakit. Memang bertemu dengan orang yang ada dimasa lalu itu bukanlah hal biasa apalagi jika orang itu membuat masa lalu menjadi begitu buruk.

Tiba-tiba seseorang dari arah samling kanan lendy menepuk bahunya, "Hai len!"

Lendy menoleh dan menghapus air matanya yang sedikit menetes, "hai glen" Jawabnya tersenyum.

Glen memperhatikan wajah lendy dengan intens, "Lo pagi pagi gini kenapa sendirian? Trus  lo abis nangis ya?" Selidik glen menunjuk matanya yang sedikit basah.

Lendy menggelengkan kepalanya, "enggak kok, ini biasa efek ngantuk jadi air mata sampai keluar gitu deh,hehe" jawabnya menghapus ai matanya dengan tisu.

"Lo yakin? Lo kenapa?"

"Gapapa kok"

Alasan yang begitu umum dan slalu dilontarkan oleh cewek ketika ditanya 'kenapa'.

Glen memperhatikan sekitar kelasnya. Sepi hanya ada 2 atau 3 orang disana yang sedang membaca buku dan bermain handphone.

"Yaudah, lo kenapa sendiri?" Tanyanya.

"Ya gue emang udah biasa sendiri kok glen" jawab lendy menutup novelnya dan menyimpannya dilaci meja.

"Oke mulai hari ini biarkan glen yang akan slalu menemani lendy. Jadi setiap lendy kesepian panggil aja glen. Gue pasti bakal ada untuk lo"

"Lo serius? Gak keberatan?"

"Ya enggaklah, apa sih yang enggak buat lo"

"Haha, bisa aja lo" lendy menepuk pelan bahu glen. Melihat lendy ikut tertawa ia pun ikut tertawa.

Glen berhentu tertawa dan mengusap dahi lendy, "air mata lo sebanyak apa sih? Kok basahnya sampai sini?"

Mendengar omongan glen, lendy segera mengusap dahinya. "ini bukan air mata ini sih keringat gue tau. Glen lo jorok deh tangan lo megang keringat gue tau sini balikin"

"Yaudah gapapa kali, skali skali hahahaha, keringat lo juga kok bukan yang lain"


*

Malam harinya....

     Glen sedang berbaring dikasurnya sambil mengetik sesuatu di handphonenya. Mata nya menerawang sekeliling langit kamar, ia memikirkan tentang perasaannya kepada lendy. Sungguh itu membuat nya resah, ia tak melihat tanda-tanda dari lendy. Ia khawatir jika lendy akan menolaknya. Hanya itu yang membuatnya ragu.

3. Why Him?Where stories live. Discover now