[Barista] Satu Pesan Gagal Terkirim

2.6K 76 97
                                    

Title : Satu Pesan Gagal Terkirim

Author : Rices_friedtofu

Genre : Romance

Rating : T

Disclaimer : B.A.P's Bang Yongguk is belongs to GOD, himself, his family, TSEnt. (*for group name and concept), and last but not least his fans as well. This story is mine, just that. (*inspired by [FanFiction - 어디니?뭐하니? © Rice's Friedtofu]; [Anime - Zetsuen no Tempest © Mari Okada]; [Song - Q © Bang Yongguk]. Best regard to all of them:))

Warning :Hihihi 460 word fiction here>< Happy reading and enjoy my story:*

Rice's Friedtofu, 2016 © Flow de Mémoire

Satu pesan gagal terkirim.

"Jika aku dipenuhi kebencian dan amarah, apa yang akan berubah? Apa dengan begitu kau akan pulang?"

Bang Yongguk membanting tubuhnya sendiri di atas ranjangnya yang empuk dan terasa jauh lebih luas ketika ditidurinya sendirian. Tubuhnya bergerak pelan dan memiring, mencengkeram sprei sekuat mungkin.

Ponselnya kembali berdering nyaring.

Satu pesan gagal terkirim.

Yongguk memilih untuk meraihnya dan kembali mengirim sebuah pesan singkat lain berisi, "Aku akan memenggal kepalamu ketika kau pulang nanti, anak nakal."

Satu pesan gagal terkirim.

Lagi.

Pemuda dengan tattoo besar bertuliskan revolution di dadanya itu mendesah berat. Menutup matanya perlahan seraya kembali menjalankan memorinya yang kabur.

Kekasihnya adalah orang paling menyebalkan yang pernah dikenalnya dalam dua puluh tujuh tahun hidupnya.

Suatu hari Yongguk mendapati kekasihnya sedang tersenyum manis, matanya menyipit tapi tetap saja bibirnya bergetar gugup. Matanya berkaca-kaca dan Yongguk tahu benar obat laknat yang sedang kekasihnya sembunyikan di balik tubuhnya yang kurus.

Untuk tetap membuat kekasihnya nyaman, pada akhirnya Yongguk mengabaikan kebohongan kekasihnya dan bergerak maju untuk menciumi bibir kekasihnya yang secandu ekstasi. Mungkin saja dari pengaruh ekstasi yang digunakan kekasihnya.

Mungkin saja.

Satu pesan gagal terkirim.

"Apa pulsaku habis? Ah, iya, pulsaku habis. Bodohnya aku."

Yongguk lantas memastikan jumlah pulsanya sudah bertambah. Kembali mengetik pesan singkat yang kemudian dikirimnya untuk nomor ponsel kekasihnya.

"Cepat pulang dan ganti semua uangku yang kutukar dengan sejumlah pulsa."

Tak banyak waktu yang terlewati, ponsel Yongguk kembali berdering. Sebuah pesan yang familiar kembali didapatnya.

Satu pesan gagal terkirim.

"Jangan pergi." Kalimat Yongguk ketika itu begitu bergetar, rapuh, tak rela menatap langkah kekasihnya yang menjauh pergi dari sisinya. "Jangan, kumohon."

Kekasihnya berbalik, menatap Yongguk penuh damba dan pada akhirnya hanya merengek tertahan ketika Yongguk mendorong bibirnya dan menciumnya hingga belakang kepalanya berbenturan dengan tembok. "Kenapa begini? Jangan gigit, kau bisa tertular."

Netra Yongguk berair, berpendar mencari secercah harapan bagi hubungan mereka yang seolah sudah nyaris menemukan garis akhir. "Biarkan aku ada hingga saat terakhirmu dan kita bisa-"

"Tidak, kita tidak bisa." Gadis itu menitikan air matanya ketika Yongguk kembali menciuminya. Dalam sebuah sentakan kasar, Yongguk merasakan tubuhnya yang didorong paksa. "Jangan menciumku, kau bisa tertular."

Dalam detik yang melamban, gadis itu akhirnya hilang di balik derit pintu yang memekakan telinga.

Ketika itu ponsel Yongguk berdering, dirinya menerima pesan yang berisi, "Tenang saja, kau belum tertular. Kau harus meminum satu galon liurku untuk tertular virus bangsat ini. Semoga harimu menyenangkan, aku mencintaimu sampai mati."

Dan ketika Yongguk mencoba membalas pasannya, yang akan didapatnya hanyalah jawaban statis yang selalu sama bahkan ketika musim telah berganti dalam hitungan tahun yang terus berlanjut tanpa kehadiran Yongguk di makam kekasihnya yang tak lagi ada dalam wujud nyata.

Satu pesan gagal terkirim.

Yongguk akan tetap mengirimi kekasihnya pesan, selalu mengharapkan jawaban walau yang didapatnya nanti tak akan lebih dari-

Satu pesan gagal terkirim.

-END

A/N:

Ini plotnya ngebut sekali (*nangis tersedu) aku kasih hint, cast ceweknya itu kena HIV yaaaaaa>< lalu berkembang jadi AIDS lalu mati>< (*semudah itukah?!) ya karena lengthnya pendek, aku juga berusaha sekuat batin(*?) aku hanya bisa berharap feelnya sampai setiap aku mengetik satu pesan gagal terkirim. Wkwk. Awalnya ingin aku tambahkan label angst, tapi nampaknya ini kurang angst wkwk. Sudahlah, aku terlalu banyak bicara. Hihi mohon krisarnya untuk aku yang masih payah ini>< hwaiting><

[SEPTEMBER] Regular MenuWhere stories live. Discover now