7. say 'no!' to 'dijodohin!'

Start from the beginning
                                    

"Oh begitu," sahut mama Eann. "Oiya, kenalin, ini Navintar dan mamanya. Pacarnya Eann sejak SMP dulu."

"Eh?" sentak Ren seraya menatap Nav dan Eann bergantian.

"Udah kenal kok, mbak. Ren beberapa kali main ke rumah. Dia temennya Nav juga," sahut bunda Nav.

"Ohya? Jadi udah tau dong, kalo Nav sama Eann pacaran?"

"Mantan, mama! Eann udah putus sama Navin setahun lalu!" ralat Eann yang membuat Nav tiba-tiba sesak nafas.

Kedua ibu itu saling pandang dan mendesah bersamaan. Lalu mengalihkan pembicaraan dengan cepat dan canggung.

"Jangan lupa nanti malam, mbak. Di tempat biasa. Kami pulang dulu," ucap bunda Nav.

Mama Eann tersenyum lebar. "Iya, kami akan datang tepat waktu."

"Nav pulang dulu, ma."

"Hati-hati menyetir, sayang!" pesan mama Eann sembari mengecup kepala Nav yang menunduk mencium tangannya.

Eann tersenyum kaku saat ibu Nav mencium kedua pipinya, berpamitan padanya. Lalu memalingkan muka saat Nav melewatinya. Dan pemuda itu pun hanya melirik sekilas padanya tanpa berniat menyapa. Lalu masuk ke mobil. Bahkan dia mengabaikan kehadiran Ren di sana.

Nav masih sempat melihat mama Eann membelai kepala Ren. Memperlakukan cowok itu seperti dirinya. Dan nyaris menabrakkan bagian belakang mobilnya karena kesal.

Di sampingnya sang bunda hanya tersenyum geli melihat kecemburuan di mata putranya. Sedikit bersyukur akan kehadiran Ren yang semakin membuatnya yakin Nav masih menyayangi Eann. Yang artinya kemungkinan mereka mau balikan akan semakin besar.

"Ohya, kalau bunda nggak salah inget, cewek yang kamu omongin waktu itu, kakaknya Ren kan? Jadi kamu deket sama kakaknya, dan Veann sama adiknya, ya? Kok kebetulan banget, sih?" ucap sang bunda yang menambah rasa kesal Nav.

"Bunda tau darimana mereka deket? Lagian Ren setaun lebih muda dari Eann," ucapnya ketus.

"Tau lah. Wong mama Veann aja sampe apal gitu. Lagian ini pertama kalinya Veann akrab sama cowok lain selain kamu sama pacarnya Fani. Eh, ngomongin soal sepupumu itu, mamanya Fani juga lebih tua dari Om kamu."

Nav berdecak. Entah mengapa ia merasa bundanya sangat semangat ngomongin Eann dan Ren. Dan itu terdengar menyebalkan.

"Jadi, apa nanti malam kamu sibuk? Ayah sama bunda mau makan malam sama keluarga Armadi."

Nav tak menyahut. Masih sibuk dengan pikirannya. Dan ibunya menyimpulkan bahwa cowok itu setuju.

.

~my ex-boy's friends~

.

Arveann menghentikan sejenak langkahnya saat melihat Nav lengkap dengan kedua orangtuanya, berada di meja yang tengah mereka tuju. Tiba-tiba saja perasaannya tidak enak. Sepertinya kedua orangtua mereka berniat mendamaikan keduanya.

"Arveann! Cantiknya anak bunda," sambut Amira, ibu Nav yang langsung menuntunnya duduk di samping putranya.

"Arveann! Cantiknya anak bunda," sambut Amira, ibu Nav yang langsung menuntunnya duduk di samping putranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY EX-BOY'S FRIENDSWhere stories live. Discover now