Kegalauan Ken

7.8K 390 31
                                    

Ken sudah kewalahan mencari Kei kesana kemari. Tidak ada sedikitpun tanda-tanda keberadaan Kei. Daftar penumpang dari semua transportasi baik udara, darat maupun laut tidak memuat nama Kei. Sempat terlintas di fikirannya kalau Kei pergi menggunakan kendaraan pribadi dan tidak jauh-jauh dari sini. Dia sudah menyuruh orang kepercayaannya untuk mengelilingi kota ini dan kota-kota disekitarnya. Tetapi tetap tidak ditemukan Kei.

Dia semakin kalut ketika teringat pertemuannya dengan mamanya beberapa hari lalu.

Ken yang sudah hampir menyerah mencari keberadaan Kei akhirnya menemui mamanya. Ia yakin, mamanya pasti tau dimana Kei berada. Dan ia sangat berharap mamanya mau berbaik hati untuk memberitahu dimana Kei sekarang.

"Ngapain lagi kamu kesini?" Mama nya berkata dengan nada sinis tanpa sedikitpun mau melihat wajah Ken.

Ken menelan ludahnya dengan susah payah. Dia tidak menyangka setelah berlalu beberapa bulan pun mamanya tetap tidak mau memaafkannya. Dia pasti bakalan sulit mendapatkan alamat Kei.

Ken meneguh kan niatnya. Dia maju perlahan mendekati mamanya yang sedang duduk di sofa.

"Ma, maafkan Ken. Ken tau apa yang Ken lakukan itu salah. Ken ingin menebus semua kesalahan yang sudah Ken lakukan. Tolong... tolong beritahu dimana Kei berada, ma. Ken sudah mencari kemana-mana tapi tidak ada sedikitpun jejaknya"

Tampang Ken kini sudah acak-acakan. Dia begitu frustasi memikirkan masalah yang datang bertubi-tubi. Mulai dari perceraiannya dengan Kei, mamanya yang marah, perceraian dengan Rein dan sekarang ada masalah di perusahaannya.

"Itu karna dia tidak ingin ditemukan olehmu. Sudahlah Ken. Jangan menganggu Kei lagi. Biarkan dia tenang bersama anaknya. Relakan dia" mama Ken tanpa sadar mengungkapkan kehamilan Kei.

"Anak? Anak Kei? Anak aku, ma? Kei hamil anak aku? Atau anak siapa? Anak siapa yang mama maksud?" Ken bertanya dengan gusar. Jantungnya berdetak tak karuan.

"Bukan siapa-siapa. Kamu salah dengar" mama nya segera berlalu meninggalkan Ken.

Ken mengejar mamanya namun terlambat. Pintu kamar sudah ditutup dan dikunci dari dalam. Seberapa keras pun Ken menggedor pintu tersebut, tidak akan berhasil karena mamanya menulikan pendengarannya.

Lamunan Ken terhenti ketika ia mendengar suara pintu yang diketuk dari luar. Jantungnya berdegup kencang. Berharap orang kepercayaannya menemukan Kei.

"Masuk" ucapnya.

Pintu perlahan terbuka. Masuklah skretarisnya Ken. Ken masih menahan nafasnya. Menunggu sekretarisnya berbicara.

"Pak, sekarang jadwal meeting dengan Yokoshima Group. Bapak sudah di tunggu di ruangan meeting."

Ken menghembuskan nafasnya. Kekecewaan segera melingkupinya. Ini tidak seperti yang diharapkannya.

"Baik. Siapkan dokumen yang saya perlukan. Sebentar lagi saya kesana" perintah Ken. Sekretaris Ken mengangguk lalu permisi keluar.

Waktu berjalan sangat lama bagi Ken ketika dia di ruang rapat. Pikirannya tidak lagi berada di ruang rapat, jauh mengelana mencari kemungkinan-kemungkinan dimana Kei berada. Ken tersadar rapat telah usai ketika para peserta rapat berdiri dari duduknya. Ken segera berdiri lalu menyalami anggota Yokoshima Group. Entah apa hasil rapat kali ini. Dia sedang tidak berkeinginan untuk membahasnya. Biarkan saja para pegawainya yang menghandle.

Ken segera berlalu menuju ruangannya. Dia berhenti di meja sekretarisnya.

"Fan, pesankan tiket ke Tokyo untuk saya. Hari ini juga, keberangkatan yang paling cepat."

Tadi ketika rapat, Ken terpikirkan kemungkinan Kei berada di Tokyo. Ada rumah orangtua Kei disana. Dia akan mencoba mencari Kei. Mungkin saja Kei berada di Tokyo.

****

Ken segera menyuruh supirnya untuk mengantar ia ke bandara. Untunglah sekretarisnya dapat menemukan penerbangan tercepat. Dia tidak perlu menunggu malam hari. Sore ini dia akan menuju Tokyo.

Tidak ada satu tas pun yang dibawa Ken. Dia hanya membawa pakaian yang melekat di badannya, paspor, visa dan beberapa lembar mata uang Jepang yang sudah di tukarkannya tadi di Money Changer.

Beruntung visa yang diurusnya waktu itu masih ada sisa 10 hari lagi. Bulan lalu dia sempat ke Jepang untuk urusan bisnis tapi tidak teringat sedikitpun untuk mencari Kei di Tokyo. Dia merutuki kebodohannya. Andai saja dia segera mencari Kei ke Tokyo bulan lalu dan andai saja Kei benar-benar berada di Tokyo, dia pasti sudah berkumpul dengan Kei sekarang.

Sesampainya di bandara, Ken berjalan tergesa-gesa menuju counter untuk check in. Dia sudah tidak sabar ingin menemukan Kei. Harapannya sangat tinggi kalau Kei berada di Tokyo.

Ken duduk gelisah di ruang tunggu. Dia masih harus menunggu satu jam lagi baru bisa menaiki pesawatnya. Kaki nya bergerak-gerak gelisah. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari kopi, semoga saja bisa mengurangi perasaan gelisahnya.

Cukup lama Ken duduk di ruang tunggu bersama kopinya. Sampai akhirnya terdengar panggilan dari pengeras suara untuk menaiki pesawat. Segera saja dia menuju petugas pemeriksaan. Mengantri untuk dapat naik ke pesawat.

Ken menghembuskan nafasnya sekarang dia sudah di dalam pesawat. Daritadi hatinya tidak tenang. Dia cemas tidak karuan. Karena kalau Kei tidak ada di Tokyo, dia tidak tau kemana lagi harus mencarinya. Karena Kei tidak punya saudara lagi di Indonesia, jadi Tokyo adalah satu-satunya harapannya.

Pesawat bersiap untuk lepas landas. Ken merapalkan doa dalam hati, berharap Kei berada disana. Semoga saja.

Satu yang tak Ken sadari. Kei masih mempunyai sahabat bernama Stef. Tapi Ken melupakan informasi penting tersebut.

****

Woooaaahh akhirnya bisa update hahaha 😅
Kelamaan ya nunggu aku update? Sorry ya, soalnya aku lanjut kuliah lagi. Jadi sibuk sama tugas-tugas. Kuliahnya emang 2 hari sih seminggu tapi seharian jadi capek 😅😂

Mau update pun kuota bolt aku abis, jadi ya gitu gak sempat update. Ini di bela-belain update dari hp. Makanya dikit, soalnya gak enak ngetik dari hp, typo mulu *derita jempol gede*

Makasih buat yang masih nungguin, makasih buat yang nge vote & comment. Makasih juga buat yang nanya2in kapan aku updatenya, ini aku update buat kalian 😘

Semoga suka ya. Votment nya ditunggu 😘😍

Im not the only oneWhere stories live. Discover now