Second Meet

4.7K 233 10
                                    

Sebulan berlalu semenjak liburan singkat kami waktu itu. Ken makin sibuk dengan urusan kantornya. Seringkali dia pulang larut malam. Bahkan pernah tidak pulang.

Walaupun begitu, hubungan kami baik-baik saja. Ken akan mengabariku kalau ia pulang terlambat atau tidak bisa pulang karena ada deadline pekerjaan. Aku selalu mengingatkan Ken agar jangan terlalu lelah. Aku tidak ingin ia jatuh sakit. Tapi Ken tetaplah Ken yang pekerja keras. Dia tidak akan tenang kalau belum menyelesaikan pekerjaannya.

Siang ini aku memutuskan untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Aku ingin membeli kebutuhan dapur dan beberapa kebutuhan kami. Aku juga ingin membeli baju untukku dan Ken.

Ken pasti sedang sibuk bekerja sekarang, jadi aku pergi diantar oleh Pak Asep. Sebenarnya aku ingin mengajak Stefan. Tapi dia juga sedang di Pulau Sumatra untuk mengurus cabang perusahaannya.

Aku bergegas ke supermarket diikuti oleh Pak Asep. Pak Asep memaksa ikut karena sesuai perintah Ken bahwa pak Asep harus membantu aku membawa belanjaan. Ken berlebihan, padahal aku bisa saja membawanya sendiri.

Setelah memilih berbagai kebutuhan dapur dan keperluan sehari-hari, aku menuju kasir. Aku membayar total belanjaan dengan kartu debit yang diberikan Ken.

"Pak Asep langsung pulang aja ya. Aku mau keliling dulu. Nanti aku pulang naik taksi aja."

"Bapak tungguin aja, non. Nanti ditanyain den Ken."

"Gak papa, Pak Asep pulang aja. Nanti aku telpon Ken. Nanti ayam, ikan sama daging yang dibeli tadi bisa gak bagus lagi kalau kelamaan diluar kulkas, pak" Kataku menjelaskan.

"Baik, non" Pak Asep akhirnya mengikuti perkataanku. Aku melanjutkan mengelilingi mall.

Mataku memandang sebuah kemeja yang terpajang di patung sebuah toko. Aku bergegas memasuki toko itu. Sepertinya akan cocok jika dipakai oleh Ken.

"Mbak, aku mau yang ini"

"Mbak, yang ini satu"

Aku memandang kesamping. Seseorang menginginkan kemeja yang sama dengan yang kuinginkan.

"Kei? Kamu Kei kan? Yang dipantai itu?"

Aku mencoba mengingat siapa wanita ini. Ah ya, aku mengingatnya. "Rein?" Tanyaku.

"Iya aku Rein. Wah jumpa lagi nih kita"

Aku dan Rein berjalan menuju kasir. Setelah membayar kemeja yang kami inginkan tadi, Rein mengajakku makan di restaurant fast food yang terletak di lantai 3.

"Kei, kamu ingat gak sama sahabat yang pernah aku ceritain itu?"

"Ingat Rein, kenapa?"

"Jadi, sahabat aku itu udah jujur ke aku. Dia bilang udah dari lama suka sama aku. Dari kami sekolah dulu. Yah walaupun awalnya aku dulu yang mengutarakan perasaanku."

"Wah jadi kalian udah resmi berpacaran dong?" Aku turut senang untuk kebahagiaan Rein.

"Lebih dari itu, Kei. Kami akan menikah. Dia sudah melamarku. Ah bahagianya aku" Rein tersenyum sangat manis. Ia memperlihatkan cincin yang tersemat di jarinya.

"Selamat, Rein. Akhirnya kamu bisa mendapatkan cintamu itu"

"Kamu datang ya, Kei. Pestanya seminggu lagi. Nanti aku sms-in deh alamatnya. Aku gak bawa undangannya nih" Kami saling bertukar nomor handphone.

Setelah menghabiskan makanannya, Rein pamit pulang karena dia ada janji mau fitting dengan calon suaminya. Aku pun mencoba menelpon Ken, mungkin saja dia bisa menjemputku.

Berkali-kali aku menghubungi Ken tapi tidak diangkat. Mungkin dia sedang sibuk, atau sedang meeting. Aku memutuskan untuk pulang dengan taksi.

****

Di perjalanan pulang, aku melihat tukang ketoprak yang berjualan di depan sebuah butik. Tiba-tiba aku jadi pengen makan ketoprak.

"Pak, berhenti sebentar ya. Saya mau beli ketoprak" Aku meminta supir taksi untuk berhenti di dekat tukang ketoprak.

Supir taksi mengangguk lalu menghentikan mobilnya di depan tukang ketoprak. Aku membuka pintu.

"Pak, ketopraknya 5 ya" Rasanya kalau cuma 1 porsi akan kurang, jadi 2 porsi untuk ku. Selebihnya akan aku berikan untuk Pak Asep dan Mang Ujang serta Bi Minah di rumah.

Bi Minah adalah asisten rumah tangga yang baru dipekerjakan oleh Ken sebulan lalu. Bi Minah yang membantuku untuk membersihkan rumah. Kalau urusan dapur tetap menjadi pekerjaanku. Karena aku suka memasak untuk suamiku.

Entah mengapa nafsu makanku akhir-akhir ini meningkat. Kalau kata Stefan, mungkin ini karena aku bahagia setelah menikah. Makanya nafsu makanku bertambah. Ya, mungkin saja.

Aku membayar ketroprak yang ku pesan. Lalu berjalan menuju taksi. Aku menoleh sekilas kearah butik yang berada dibelakang.

Tunggu, sepertinya itu mobil Ken yang baru saja keluar dari butik. Aku yakin penglihatanku tidak salah. Nomor plat dan tipe mobilnya sama seperti punya Ken. Sedang apa ya Ken ke butik. Apa dia mencari kemeja baru. Kemaren Ken berkata padaku kalau dia ingin kemeja baru karena sudah bosan dengan warna kemeja lamanya. Ia memintaku untuk membelikannya kemeja baru. Tapi mungkin dia lupa sehingga membeli sendiri.

Sesampainya dirumah aku memberikan ketoprak kepada Bi Minah untuk dibagikan kepada yang lain. Aku membawa ketoprak ku ke kamar. Setelah berganti baju, langsung saja aku melahap ketoprak ini. Aku terkekeh geli, entah mengapa dengan memakan ketoprak ini aku merasa sangat senang. Seperti sudah lama tidak makan ketoprak. Padahal dua hari yang lalu aku baru saja meminta Ken membelikanku ketoprak.

****

Ken pulang jam 7 malam. Dugaanku kalau dia akan pulang larut malam ternyata salah. Aku membantunya membuka jas serta dasi.

"Tadi aku lihat kamu di butik. Kamu beli kemeja?" Sekilas aku melihat wajah Ken seperti tegang. Tapi mungkin hanya perasaanku saja karena sekarang Ken sedang tersenyum lembut padaku.

"Enggak. Tadi aku tidak sengaja menumpahkan minumanku. Minuman itu membasahi baju seseorang, jadi sebagai permintaan maaf. Aku membawanya ke butik untuk mencari baju ganti"

Aku mengangguk mendengar penjelasan Ken. "Kamu mandi dulu ya. Aku siapin makan malam buat kamu"

Ken mengangguk lalu menuju kamar mandi. Aku mengambil pakaian kotor Ken lalu membawanya ke tempat pakaian kotor. Setelahnya aku turun untuk menyiapkan makan malam.

****

Udah cukup panjang kan update-an nya

Dan gak bosen aku mengingatkan untuk meninggalkan vote dan comment nya ;) Yuk gerakin jempolnya hihi

Im not the only oneWhere stories live. Discover now