Akhirnya (bag.VI)

1.2K 28 3
                                    

"Hai hai hai...."
Makasih semua...yg sudah mampir disini....
Aku lanjut ya...





"Papa!" seru suara bocah 
"hallo sayang, papa mau antar mama ke RS ya adik mau keluar!" jwb Bram lembut sambil menatap kedua putranya yg berada di tangga atas
 "iya pa, boleh putra beri kabar ke yang lain?" tanya Rohman
"ya sayang tapi hati hati ya, hujannya deras!" ucap Bram.
"kami tahu papa!" jwb Rohman lagi sedang Rohim mengangguk.

Kedua bayi usia 21 bulan itu meluncur turun sedang Intan sudah di pintu depan dibantu Dani naik ke brankar

"Bram...kami berangkat!" teriak Dani
"tunggu aku ikut!" teriak Bram sekaligus berlari ke arah istrinya dan ikut masuk ke ambulance yang segera berangkat.

Di perjalanan ke rumah sakit

"kak!" erang intan sambil mencengkram kuat tangan Bram
"ya Luv, aku disini!" jawab bram
"putra...!" engah intan
"astaga, tan..!" seru Dani sambil bergerak cepat
"kau, bantu kemari bayinya sudah keluar!" tukas Dani pada suster yg berada disudut mobil.

Bram bergeser memangku kepala Intan dan Dani ke bawah

"oke tan aku sudah siap kau bisa lepaskan!" ucap Dani tenang.
Intan mendesah keras sampai "dapat!" seru dani lega sambil menerima bayi yang meluncur mulus, yang segera merawat dengan peralatan yang ada lalu serahkan ke perawat.

Dani segera ganti merawat Intan, sambil ngedumel
"busyet dah..kau ini Tan!" gerutu dani lalu ambulance berhenti dan pintu ambulance terbuka

"dok!" sambut perawat yang bertugas
"bayinya sudah lahir!" tukas Dani dan  segera saja Intan dan bayinya dibawa ke ruang perawatan diikuti Bram.

Hingga

"Bram, laki laki anakmu!" kata Dani lembut
"jagoan lagi, dimana putra?" kata Bram antusias
"ayo!"ajak Dani
"sebentar ya luv, aku ambil putra ya!" pamit Bram pada Intan yg berbaring di ranjang lalu mencium kening Intan.
"ya, kak!"jwb Intan lemah karena kantuk.

Bram keluar berjalan cepat ikuti dani hingga sampai di kamar bayi

"dok, bayi tuan Bram belum juga menangis sejak datang!" kata perawat
"tidak apa, tidur mungkin ini ayahnya datang!" ucap Dani
"putra..!" panggil Bram dan bayi itu mengeliat berdecap Bram menggendong anaknya
"ayo bangun..gak lapar apa sayang, kita ke mama ya!"ucap Bram dan  bayi itu bergerak gerak sambil mengeluarkan suara lucu
"kamu ini ya...ayo bangun jangan ke enakan tidur!" ucap bram.

Bram mengusap pipi bayinya sambil berjalan tapi putranya masih saja menggeliat geliat saja

"oke, baiklah Rahman kalau mau tidur lanjutkan saja tapi kita kembali tidak temui mama!" tegas Bram.

Seketika bayi itu menjerit keras dan Bram tergelak tidak peduli dini hari.

"Dasar kamu bandel Rahman, kita menuju ke mama sekarang oke jangan menjerit biasa saja!" ucap Bram lembut sambil berjalan.

Dani dan suster yang ikuti dibelakang Bram saling pandang lalu

"dasar Bram!" runtuk Dani
"kenapa dok, putraku normalkan dia sudah menangis!" ucap bram
"ya!" jawab Dani.

Sampai di ruangan Intan

"mama..ini Rahman mau minum!" kata Bram sambil mendekat ke ranjang Intan.
"hem...iya mana Rahman!" ucap Intan sambil bergerak bangun dan menyusui Rahman yang dengan rakus meminum ASI setelah puas tertidur lelap dibuaian intan.

"Mumpung kalian berdua disini aku mau bicara!" kata Dani dalam mode serius.
"ya dok, ada apa?" ucap bram sambil duduk di sisi pembaringan Intan.
"Ku sarankan kalian segera ber KB!" ucap Dani.
"oh, kukira ada apa dok!"kata Bram.
"Bram aku serius, kau tahu begitu kau boleh menyentuh istrimu langsung jadi!" tegur Dani sewot.

Bram terkekeh

"iya aku paham dokter...tapi biar aku saja yang melakukan KB nya!" kata Bram riang.
"maksud kakak?" tanya Intan sambil memandang suaminya "biar benihku saja yang dimatikan luv, kau kan merawatku dan anak anak kalau kau yang ber KB takutnya akan ada efek sampingnya padamu sebaik apapun yang dipilih, aku tidak mau menyusahkanmu lagi Luv apalagi kau masih menyusui 3 putramu kan!" terang Bram lugas.

Intan tersenyum mengulurkan tangannya yang bebas dan Bram meraih juga menciumnya

"trimakasih kak!" ucap intan lembut
"harusnya aku yang berkata terimakasih, kau memberikan 3 jagoan!" ucap bram
"oke, jadi kau besok setelah selesai masalah administrasi temui aku ya Bram!" jelas Dani.
"oke dokter!" jawab bram
"baiklah, aku pulang dulu mau molor lagi bersama istriku!" pamit Dani.
"oke dok, datang siangan saja dech nanti!" jawab bram dan dani melotot tapi kemudian tertawa
"kukira putrimu seminggu lagi perkiraan melahirkan!" kata Dani sambil lalu
 "oh ya, ya..kau mesti siap siap sewaktu waktu ya dokter!" ucap Bram.
"Ya...sebagai dokter!" jawab Dani.

Hingga pagi harinya ruangan Intan penuh sesak dengan pengunjung namun Bram tidak nampak. Intan tahu kemana n suaminya

"Bram kemana Tan?" tanya jaka
"keluar sebentar mas!" jawab intan
"selesaikan pekerjaannya?" tanya maya
"ya mbak!" jwb intan

Jessy yang duduk dikursi sedang Rina berdiri bersandar pada Jason. Intan melihat semua keluarganya. Ayah dan ibunya yang bahagia, adiknya bersama istri dan anaknya semuanya berkumpul tapi ia merasakan kekosongan

"apa seperti ini rasanya saat aku tidak bersamamu juga kak?" tanya hati Intan.

"Mam!" seru dua bocah pelan "ya!" kata Intan
"kapan mam pulang?" tanya Rohman
"besok mungkin sudah boleh pulang kak Rohman!" jawab intan
"oo baiklah kalau begitu!" jwb Rohman sambil mengangguk paham diikuti Rohim
"kenapa kak rohman?" tanya Intam lembut.

Rohman tersenyum kecil, senyum maut warisan suaminya

"oo mam tahu apa kak Rohim juga?" tanya Intan. 
Rohim mengangguk cepat
Intan tertawa
"sekarang juga tidak apa kok kalau kakak mau!" kata intan lagi "apa adik sudah ma?"tanya rohim
"sudah pagi tadi sayang!" jawab intan
"asyikk...!" seru kedua batita itu naik ke ranjang dan segera ditempatnya minum ASI.

"Lhoooo!" ucap semua yang ada di ruangan intan sambil tertawa namun tidak dipedulikan batita tersebut yang asyik minum.

"Mam, bagaimana rasanya saat mau melahirkan?" tanya jessy tiba tiba
"mulas saja sayang!" jawab intan
"apa kau merasakannya sayang?" tanya Rory
"belum kak, makanya tanya mama!" ucap jessy
"perkiraan kapan Jess?" tanya intan
"1 minggu lagi ma!" jawab jessy

Hingga sorenya

"sore!"suara berat dan dalam Bram terdengar 
"papa...!" putra segera lari tertatih menghampiri papanya dan Bram menyambut kedua putranya
"papa, kemana saja, dedek rahman minumnya banyak banget pa!" lapor Rohman riang
"gitu ya!" ucap bram sambil menggendong kedua putranya di masing masing lengannya
"iya, padahalkan ia sudah gedhe!" lanjut Rohman
"kakak juga sudah besar masih maukan?" kata Bram
"hehehe iya pa, tapi kan gak sering pa kayak dedek!" jwb Rohman
"wajar donk sayang!" ucap bram sambil duduk disisi ranjang lalu menunduk mencium Intan
"sore luv, tidur saja gpp!" bisik Bram.

Hingga Intan pulang ke rumah sampai 3 hari kemudian Jessy melahirkan bayi perempuan.





END.








Heya...jelek banget ya ceritanya.
Gaje ya akhirnya?

Kalau ada yg baca tinggalin jejak ya. Jgn dimaki saja ya kasih saran atau masukan. Heehe. Trims untuk yg sudah mau baca.

Mauku sech buat cerita tentang Jason Anderson sama Rory Darmawan. Juga anak Bram ketiga tiganya.

Oke dech teman. Aku mau ketik lagi ceritaku.
Heehehehe PD banget ya aku.
Gpp wes biar otakku gak eror ke banyakan imajinasi.
Sekali lagi makasih teman....
Sampai jumpa lagi....
Salam sayang buat kalian semua
(Muah muah muah aih..lebay)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now