Bersamamu semua indah

706 21 0
                                    

Hai, mimot lanjut
Maaf typo...






"Hai, komandan jangan marah diakan hanya tanya!" suara Bram terdengar
"bukan tanya itu Bram tapi melolong!" teriak suara berat
"kau juga melolong mas keren...!" jawab intan
"gara gara kau dan ada 10 kantong Tan!" seru suara berat
"masih kurang mas keren, sekitar 20 wanita dan 5 pria kalau tidak lebih sesuai berkasnya!" jwb suara intan
"apa maksudmu Tan?" sergah komandan
"iya, berkasnya ada di depan gedung kantor dalam kardus!" jwb intan
"sialan kalau sebanyak itu jadi sekitar 15 lagi yang belum ketemu!" dengus komandan
"yep, butuh bantuan?" tanya intan
"bagaimana team?" tanya komandan pada yg lain
"asal bisa selesai komandan dan lagi sebentar lagi kita istirahat bisa?" jwb salah seorang anggota polisi
"benar sebentar lagi tengah hari, Bram....bisa minta bantuan!" seru suara berat
"ya,bentar...!" jawab bram dan tak lama kemudian hanya terdengar suara suara orang orang kerja tepat jam 12 siang semua berkumpul di tempat parkiran yang luas dan teduh kemudian Pak Diman datang dengan 2 satpam yang bawa keranjang membagikan bungkusan makanan.

"Luv!" Bram berseru sambil  meraih Intan untuk ke tempat keluarganya lalu keduanya duduk dilantai sudah cuci tangan

"mama, papa juga semua tahu Intan inikan?" kata bram
"ya kami tahu!" jwb seno
"nah, dialah wanita yang kuceritakan itu dan Intanlah yang jadi pendampingku!" jelas bram.
"Intan!" kata sang mama
"ya ibu!" kata intan
"bisa kau katakan pada kami?" tanya sang mama
"mengatakan apa ibu?" kata intan

namun

"bos!" seorang satpam ulurkan dua nasi bungkus
"trims pak!" kata bram sambil terima 2 bungkus makanan.
"jelaskan pada kami apakah kau mencintai putraku?" lanjut sang mama
"ya ibu!" jwb intan
"ya apa Tan?" tanya Tita
"ya, maafkan aku kalau aku berani mencintai putra kesayangan ayah dan ibu!" jwb intan.

Bram buka nasinya lalu

"hai, ini nasi apalagi Luv?" tanya bram
"Rames, darimana Mang Diman dapat nasi rames siang gini ya?" kata intan
"emang sulit?" tanya bram
"he'em kalau siang gini kak!" jwb intan
"kayaknya enak!" kata bram
"eah...tentulah kak!" jwb intan mereka makan
"busyet iya enak!" kata Bram sampai
"bos, minumnya!" ucap satpam
"yep trims tapi boleh tahu ini nasi beli dimana pak?" tanya intan
"kenapa bos kecil, gak enak ya atau kurang pas?" cerocos satpam
"hedew...aku nanya apa malah ditanya pak!" jwb intan
"lha kan bener bos kecil apakah gak enak nasi ramesnya?" kata satpam
" gak!" jwb intan
"oh...maaf kalau gitu bos kecil!" ucap satpam itu pelan
"memang beli dimana pak?" lanjut intan
"istri saya yang buat bos!" kata satpam
"we..maksudnya?" tanya intan
"ya kemarin pak diman nanya kalau beli nasi bungkus biasanya dimana ya saya bilang biar dibuatin istri saya saja kan dirumah ada warung punya adik istri tapi bos gak cocok ya biar nanti saya bilang ke pak diman!" jelas satpam
"bilang apa pak?" sahut intan
"untuk cari warung disekitar sini!" jwb satpam
"enak saja pak, sapa suruh!" jwb intan
"tadikan bos kecil bilang gak enak!" ucap pak satpam bingung
"aku hanya bilang gak saja bapak sendirikan yang nambahin!" balas intan
"lalu?" tanya si bapak
"makanya pak, tadi kami tanya apa tolong didengar dulu jadi biar gak salah pengertian begini!" ucap Bram.

"Maaf bos besar!"ucap pak satpam
"ya udah, besok buatin lagi nasi bungkus buat yang lain ya!" ucap bram
"jadi bos?" tanya pak satpam
"masakan istri bapak gak enak tapi uenak!" cengir Intan.

"Oooo trims bos dan maaf lain kali tidak ulangi lagi!" ucap satpam
"sama sama tapi besok aku jangan dibungkusin ya pak!" ucap intan
"kenapa bos?" tanya satpam
"aku gak disini!" jwb intan
"lha kemana bos kecil?" tanya satpam
"kerjalah!" jwb intan
"lho, disini kan juga kerja bos kecil!" ucap satpam
"kepo aja pak, mau makan nih!" ucap intan.
"hihihi kan jadi sepi bos kalau gak ada bos kecil disini!" cengir satpam
"yeee mang aku bikin rame apa?" dengus intan
"he'em!" jawab satpam sambil  mengangguk cepat

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now