Akhirnya (bag. IV)

346 10 0
                                    

" Hello"
Makasih ya...untuk semua yg mau mampir juga juga kasih jejak.

Makasih jg masih nunggu lanjutan cerita ini yg jujur saja dapat idenya karena habis liat orang keren abis dengan postur kayak "BRAM".
Jadi "Bram" ini aslinya beneran ada tapi namanya juga ceritanya ngarang abis dari ide otak "dobe" aku.
Heehehe jadi curhat"
Oke aku lanjutin cerita abalnya dan maaf banyak typo.

"Smoga menghiburrrrrr"

.
.
.
.
.

"Hem, oke kalian bisa pergi!" ucap Bram
"pa, papa gak marah lagikan sama Jessy?" kata jessy
"tidak sayang, pergilah!" ucap Bram lagi.

Akhirnya memang esok sorenya Bram menjemput Intan di RS.membawa pulang yang langsung disambut kedua putranya

"mam...!" seru putra bareng
"hai, sayang selamat sore dan assalamualaikum!" ucap Intan
"sore mam papa, walaikumsalam mama baikkan?" jwb Putra bersamaan
"baik!" jwb Intan.

Bram membawa kedua putranya duduk di kursi besar namun ia duduk lebih dulu lalu dua putranya disisinya kemudian meraih Intan untuk duduk dipangkuannya

"putra suka gak kalau punya adik?" tanya Bram
"suka banget pa, apa mam bawa adik?" tanya Rohman
"ya, mama mengandung 3 bulan!" jwb Bram sambil tersenyum
"ya ampun...Intan...kau ini ya!" seru yang lain dan Intan meringis konyol
"kalau apa ya sebutnya Luv, anak dari Rory?" tanya Bram
"Jessy hamil?" tanya intan
"ya, sebulan tapi perlu perawatan!" jwb bram
"oooo sebut saja keponakan!" seru maya diikuti yang lain
"ya...begitulah apa kalian suka?"tanya bram pada kedua putranya
"pastinya iya papa!" jwb si kembar
"ada masalah kah dengan Jessy Bram?" tanya seno
"tidak mas, hanya perlu asupan gizi lebih kan Jessy belum lama disini dan lagi juga masih suka kesana kemari seperti mamanya!"jwb bram

"hadeww...bener juga anak kalian sech gak bisa diam tapi Jessy awas ya jaga diri baik baik juga kandunganmu turuti kata dokter!" ucap jaya
"ya, ayah!" jawab Jessy.

Namun Bram membenamkan wajahnya di leher Intan sampai
" maaf, boleh aku rebahan dulu sedikit lelah aku!" ucap Intan.
"Ya sana, Bram buruan sana tapi putra disini saja ya jangan ganggu mama kalian!" ucap kakak pertama Bram
"iya!"jwb si kembar

Dikamar Bram segera ceritakan pada intan tentang keadaan Jessy dimana Intan langsung berkata
"kakak sudah cari tahu?"
"iya, aku sudah minta George cari tahu semua sesuai yang dikatakan Jess luv!" jwb Bram
"George bukan Mayman?" tanya Intan
"tadi hpnya gak aktif tapi aku sudah tinggalkan pesan dan terkirim juga ditrima aku kira hpnya di cash!" jwb Bram
"huh awas saja mereka ya...enak saja lukai putriku satu satunya!" dengus intan
"putri kita sayang dan apa bayi ini bukan perempuan?"tanya Bram
"laki laki kak!" jawab intan memandang suaminya lalu terkekeh
"mana aku tahu"jawab Intan memeluk suaminya
"sudah, jangan marah marah tidak baik untukmu!" ucap Bu
"bagaimana bisa kak...aku mesti tanya Jessy!"
"sytststsst!" Bram membuai istrinya.

Paginya Intan begitu bangun mencari Jessy yang memang menginap dirumah
"jessy, mam mau bicara!" ucap intan
Bram memeluk istrinya sambil menatap putrinya bersama suaminya
"ya ma!" ucap jessy
"katakan alasan kenapa kau tidak ceritakan perbuatan mereka sejak awal!" ucap intan
"maaf ma, aku kira itu tidak perlukan?" jawab jessy
"tidak perlu bagaimana kau putriku enak saja mereka berbuat seperti itu padamu awas saja mereka tidak akan lolos begitu saja!" dengus intan
" tapi mam!" ucap jessy
"tidak bisa sayang mereka sudah melukaimu dan mereka harus bayar itu semua ya kan pa?" bantah intan cepat
"ya luv, sudah tenangkan emosimu!" jawab bram
"huh...aduh..kak..gimana bisa tenang ini!" gerutu intan
"bisa luv, itu putrimu baik baik saja bersama suaminyakan!" ucap bram.

Intan tarik nafas dan hembuskan keras sebanyak 3X lalu bersandar didada suaminya

"ya kau benar kak!" ucap intan pada akhirnya
"nah, duduklah ya aku ambilkan coklat hangat maukan?" pinta bram
"iya, trimakasih!" jawab intan

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now