Bidadariku

650 14 0
                                    

Hoiii ketemu lagi
Maaf typo
Maaf kalau gak menarik
Nikmati saja ya....
Hehehe





Bram menciumi wajah istrinya lembut yang berada dibawahnya dengan masih menyatu dari perut ke bawah.

"Kak, ternyata seperti ini rasanya bercinta?" gunam intan
"ya, bercinta dengan orang yang kita cintai sangat indah luv!" ucap bram
"menakjubkan kak, akankah seperti ini selamanya kak?" tanya intan
"terus bertambah indah luv bila bersamamu!" jawab bram

Bram mencium pipi intan

"Aku tidak menyangka bisa menampungmu kak!" ucap intan
Bram terkekeh
"apa kau masih merasakannya?" ucap bram tenang
"hem...tapi aku ngantuk kak, apa itu baik?" gunam intan mengantuk
"ya, tidurlah bentar lagi aku akan merawatmu!" jawab bram
"ehm..merawatku?" tanya intan
"tidurlah luv!" ucap bram lembut sambil mencium pipi intan.

Bram membelai lembut sambil mencium dahi intan membujuk untuk intan tidur yang memang intan tak lama terlelap. Bram yang sudah ke ukuran normalnya menarik keluar dirinya kemudian turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk membasuh dirinya lalu sambil bawa handuk basah Bram ke ranjang menarik lembut istrinya untuk ia basuh dan memakaikan kimono lembut dan menyelimutinya.

Bram meraih kimononya sendiri dan memakainya. Sehabis pakai kimono Bram berjalan ke sisi kanan tempat meja kerjanya tepat saat ia duduk
"assalamualaikum tuan!" ucap suara berat dan dalam
"walaikumsalam!" jawab bram
bau harum tercium diikuti munculnya sepasang jin itu.
"Minumlah tuan!" ucap mustafa
"apa ini?" tanya bram
"air putih biasa!" ucap si wanita dan bram meraihnya dan meneguk habis
"trimakasih, boleh minta untuknya?" ucap bram
"tentu aku sudah bawakan, boleh kuberikan?" tanya cici
"ehm..kurasa boleh!" jawab bram
"baik, permisi!" ucap cici

Bram duduk di kursinya sedang jin pria itu tetap berdiri "bagaimana menurutmu tuan tentang putri?" tanya mustafa
"dia istriku, istimewa dan bagiku dia bidadariku!" jawab Bram cepat.

Mustafa terkekeh

"putri memang istimewa dan ia hanya tahu keistimewaan dia hanya sebatas ia indigo padahal tidak hanya itu bukan tuan?" ucap mustafa
"ya, lebih dari itu must!" jawab bram
"aku tahu tuan adalah yang diberikan Allah untuk Putri!" ucap mustafa
"jadi must?" tanya bram

Mustafa jin muslim itu menjelaskan apa maksudnya datang sedang si wanita setelah memberikan minum intan kembali ke sisi suaminya.

"Aku hanya manusia mustafa tapi aku akan membantu sebisaku dan tidak menyalahi hukum agama Allah kau paham bukan?" ucap bram
"aku tahu tuan, trimakasih karena kesedian tuan menerima kami!" jawab mustafa
"sama sama Must, toh kau juga punya hak untuk hidup disini!" jawab bram sambil bangun dari duduknya
"mau kemana tuan?" tanya must
"aku mau ambil makan mbak lapar!" jawab bram
"aku ambilkan kalau kau tidak keberatan!" ucap cici
"trimakasih!" ucap bram

Jin wanita itu lenyap sedang Bram kembali duduk sambil meraih tas kerjanya
"apa besok tuan langsung kerja?" ucap mustafa
"iya, aku mau pelajari berkas pabrik yang ditawarkan padaku!" jawab bram
"apa putri ikut?" tanya mustafa
"ya, dia ikut aku kerja!" jawab bram
"hem, bagus tapi kalau boleh usul biarkan putri kerja pada saudara saudaramu juga!" ucap mustafa
"maksudmu?" ucap bram
"ya kerja di tempat saudaramu yang lain untuk membantu mereka!" jawab mustafa
"hem..coba kutanyakan pada saudaraku dulu!" ucap bram
"baguslah tapi jangan tuanku paksakan!" kata mustafa

Bram mengangguk sambil membaca berkas tepat
"tuan, ini makanannya!" ucap cici yang sudah berdiri membawa nampan isi makanan
"aic, banyak betul!" kata Bram
"putri nanti terjaga juga akan laparkan tuan!" senyum si wanita
"oh iya, trimakasih!" ucap bram
"baiklah kami permisi!" ucap mustafa
"iya!" jawab bram kemudian sepasang jin itu hilang meninggalkan bram duduk di kursinya sambil mempelajari berkas yang sesekali melihat ke arah istrinya yang pulas.

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now