Akhir pengejaran "Istri"

849 21 0
                                    

Trim's buat yang mau mampir
Maaf typo ....
Semoga menikmati










Intan melihat wajah menawan itu yang kini murung dan sinar matanya yang merana. Intan mencium pipi Bram
" apa maumu kak?" bisik intan
"kau mendampingiku selamanya mulai dari sekarang!" ucap Bram sambil menahan tubuh Intan tetap bertumpu pada sisi kiri tubuh bram
"kau tahu kak ini gila tapi aku bersedia berada disisimu!" jwb intan
"kenapa, karena kau kasihan padaku?" tanya bram
"apa seperti itu kau menilaiku?" balik tanya intan
"lebih dari itu luv!" ucap bram
"dan aku juga jatuh cinta padamu kak!" ucap intan pelan
"kapan?" tanya bram antusias
"tadi malam!" jwb intan lugas
"apa...baru tadi malam?" kata bram
"he'em, saat lihat kakak tidur!" ucap intan sambil membelai pipi bram lembut menikmati rasa dan tekstur di jarinya
"lalu selanjutnya bagaimana kak?" ucap intan lagi
"hari ini waktu pulang kerja kita ke rumah orangtuaku mengenalkan pada mama dan papa kau wanita yang ku mau setelah itu ku antar kau pulang sambil meminta keluargamu esok bersiap menerima keluargaku!" ucap bram cepat dan intan memandangi bram dengan mata berkilat
"luv, katakan kau setuju!" ucap bram
"sangat, trimakasih!" intan meraih leher bram lalu mencium lembut bibir bram tepat

"oh, maaf!" pak diman kebingungan sedang Bram tergelak memeluk intan yang membenamkan wajahnya di dada Bram.
"Masuk saja pak Diman gpp, bapak sudah kenal intan bukan?" ucap bram
"iya nden, maaf saya tidak ketuk pintu tadi sebab saya kira..!" jelas pak diman tapi dipotong bram
"tidak apa pak, intan bukan orang lain kok dialah calon istriku pak dan nanti sore aku bawa ke rumah sekaligus minta mama dan papa datang ke rumah intan untuk meminta intan buatku ke orangtua intan!" jelas bram
"oh...benerkah nden non Intan istri aden?" tanya pak diman girang.
"iya pak diman!" jwb bram
"ya Allah alhamdulillah dan nden ayu mamang seneng sekali!" pak diman meraih tangan kiri intan yang terlihat dibalik pelukan bram lalu pak diman menggenggam hikmat jemari intan.

"aduh...mang diman...sudah jangan begitu!" ucap Intan bingung
"sudah pak, jangan begitu duduklah ayo makan pagi bareng!" ucap Bram masih tersenyum lebar tahan tawanya.

Pak Diman duduk sedang Intan duduk nyaman di paha kiri Bram

"Luv, bisakan aku dapat ciuman lagi seperti yang barusan?" pinta bram
"apa an sich kak!" sungut intan jengah
"lho itu yang kau cium aku barusan saat pak diman masuk!" jelas bram usil
"Giant....awas kau katakan lagi ya malu tahu!" tegur intan
"eic, aku tidak!" jwb bram
"hu...maumu aja kak!" sungut intan sambil terima nasi yang diulurkan pak diman
"kayaknya enak!" ucap intan
"memang, icipin saja!" kata bram
"pedas ndak?" tanya intan lagi
"sepertinya pedas ya kan pak?" jwb bram sambil tanya pak diman
"iya, pedas!" jwb pak diman
"ooo tidak jadi ah kalau gitu!" ucap intan lesu
"kenapa?" tanya bram heran
"gak bisa kena pedas, tenggorokanku jadi sakit terus lambungku panas!" jelas intan
"ooo gitu, makan ikannya saja ya!" ucap bram
"he'em!" jwb intan

Saat makan pak diman melihat bosnya nampak santai juga menikmati suasana dengan wanita di pangkuannya.

Hingga

"ya san, kau dimana?" ucap bram
......
(bram duduk tegak)
"oh kau baik baik saja sekarang?" ucap bram
.....
"ya sudah oke!" ucap bram lalu akhiri sambungan dan letakkan hpnya di sisi ia duduk.

"siapa?" tanya intan
"sandy!" jwb bram
"untuk apa dia telpon kakak?" tanya intan
"beritahukan kalau dia sudah baikan sekarang dan ia dirawat di RS. Pertiwi!" jelas bram
"gitu saja?" kata intan
"ya, istrinya dalam perjalanan kesini dengan putrinya!" lanjut bram
"dia infokan apa sampai dia dirawat di RS.?" tanya intan lagi
"kecelakaan katanya?" jwb bram santai
"kakak tahu?" selidik intan
"ya, didepan gerbang sana!" jwb bram
"ooooo!" intan makan lagi.

Habis makan dan rapikan meja bersama intan, pak diman berdiri lalu
"nden boleh bapak pulang dulu untuk infokan ke orangtua aden tentang nden ayu?" tanya pak diman
"ya boleh pak dan tolong jemput kami disini pukul 4 sore!" jwb bram
"baik nden, saya permisi!" pamit pak diman
"hati hati mang!" ucap intan
"ya nden ayu!" jwb pak diman takzim, kemudian intan loncat berdiri
"sekarang kita kerja!" intan berlari keluar ruangan mendahului Pak Diman.

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now