Hanya "kau"

520 19 0
                                    

Lanjut ya...
Maaf typo...
Ada adegan dewasa ya...






Akhirnya mereka berangkat ke rumah Bram. Mereka berangkat dengan mobil sendiri sendiri jadi ada 6 mobil. Saat sampai tiba di daerah perumahan sederhana, lalu berhenti di sebuah rumah dengan pagar putih dengan gerbang besi hitam namun yang membuat unik adalah tanaman perdu yang menghiasi pagar putih tersebut.

Intan memandang riang dan begitu keluar dari mobil Intan berdiri diam memandang sekitar.
Bram berdiri pula disisi istrinya yang terdiam

"apakah kau tidak suka Luv?" tanya Bram namun Intan tidak menjawab justru melangkah ke depan
"Hai Tan, indah bukan!" seru Linda tapi Intan tidak menjawab terus melangkah sampai didepan pintu masuk lalu berbalik
"boleh ku buka?" tanyanya pada Bram.
"Bukalah!" ucap Bram.

Namun Intan bukan membuka pintu rumah tapi berjalan ke arah kanan menuju taman lalu berdiri tepat di kolam lalu mengangguk kemudian berdesir angin sepoi sepoi.

Intan segera berbalik dan berlari ke depan Bram
" ini rumah kakak?" ucap intan
"rumah kita luv!" jawab bram lembut dan intan tersenyum lebar lalu
"asyik....ayo kak masuk!" seru intan sambil meraih tangan Bram dan menarik untuk ikut lari.

Bram terkejut tapi dengan mudah ikuti lari Intan dengan langkah panjangnya. Intan langsung melesat pergi ke dalam rumah, menaiki tangga ke lantai dua lalu kembali turun

"Tan, kenapa sich?" tegur pak prasetya
"oh, bersyukur saja papa!" jwb intan
"lari lari gak jelas begitu sama ngapain ke kolam?" tegur seno
"oh, itu hanya persilakan saja dia masuk!" jwb intan
"siapa?" tanya maya
"teman kak Bram!" jwb intan

Bram meraih intan dalam pelukannya
"kau suka rumah ini luv?" ucap bram
"suka sekali pakai bangets!" jawab intan
" baiklah, jika ada yang kurang pas untukmu rubahlah!" ucap bram
"yep!" ucap intan
"Tan, gimana?" ucap linda
"seperti yang ku impikan!" jawab intan.

"Nden Ayu suka?" tanya pak diman
"ya mang kenapa?" tanya intan
"ya, mamang senang ini istri mamang juga anak mamang yang rawat!" jawab pak diman
"eh, kak bolehkan!" ucap Intan karena pelukan Bram masih melingkari pinggangnya
"ya, aku kenalkan ini Bi Siti istri pak diman dan dua anaknya Slamet dan Rina!" ucap Bram mengenalkan intan langsung dan masih memeluk pinggang intan.

"Pagi ibu dan kalian!" ucap intan
"pagi nden ayu!" ucap bu siti
dan intan mengerang
"panggil intan jangan seperti mamang!" ucap intan
"lebih enak panggil nden ayu!" jawab Rina.
"Mereka tinggal disayap kiri bangunan atau paviliun luv!" ucap bram
"oh, dapurnya jadi satu?" tanya intan
"ya, knp?" jwb bram
"gpp lebih praktis!" ucap intan
"kalau kau keberatan bisa kubuatkan dapur lagi!" jwb bram
"hadewww yang bener saja kak buat apa coba?" dengus intan
"aku tidak tahu, lalu kenapa kau tanya dapur?" ucap bram
"ya kan biar aku tahu letaknya!" jawab intan
"hem!" jwb bram
"ya sudah nden Bram, bibi sudah buat makan juga minum!" ucap bi siti
"hore....mana bi...!" seru anak anak yang sejak tadi diam saja.

Jadinya mereka makan bareng juga bicara seru dan saat siang mereka pamit semua dengan acara mingguan yang sudah ditetapkan bersama
"nah, baik baik ya kalian jangan ribut terus!" ucap mama.
"Ya ma!" jawab Bram setelah tinggal berdua dengan keluarga pak diman
"kami permisi nden!" ucap pak diman
"ya, trimakasih!"ucap Bram sedang Intan mengangguk riang.
"ayo, ku tunjukkan kamar kita!" ucap Bram lalu bawa naik ke lantai dua lalu belok ke kiri saat itu Bram menggosok lengan kanannya
"kenapa kak?" tanya intan
"ini, dari tadi lengan kananku sebentar sebentar dingin!" jawab bram
"hehehe, hai muncullah kalau kau tidak keberatan aku kenalkan pada suamiku!" ucap intan
lalu disisi kanan Bram muncul sosok tinggi

"Assalamualaikum!"
suaranya berat dan besar "walaikumsalam Must!" jawab Intan sedang Bram terkejut hanya bergunam jawabannya.
"Kak, ini Mustafa jin muslim dan aku sudah lama kenal dia, Must juga tinggal di taman depan yang tadi atas ijin kakak aku buka pintunya!" kata intan
"bisa lebih jelas?" pinta bram

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now