Akhirnya (bag.I)

493 13 0
                                    

Hai, mimot lanjut ya revisi
Semoga bisa membuat kalian yang mampir lebih nyaman membacanya.

Maaf typo yang masih ikut







"Belum terlalu Bi, tapi mungkin nanti sekitar 7 sore an!" jwb intan
"apa boleh hub.dokter?" tanya bi siti
"ya, tolong ya Bi!" ucap intan
"baik nden ayu, permisi!" ucap bi siti segera bergegas menemui suaminya pak diman dan berbisik pelan dan pak diman segera bergerak

"mau kemana Pak Diman?" tanya seno
"Oh ke depan Tuan Seno mau lihat ada tukang tahu lewat ndak!" jwb pak diman
"oh, ya sudah!" jwb seno

Sedang bi siti segera ke atas memasukkan pakaian dan dompet juragan putrinya.

Pak Diman sendiri di gerbang depan segera hubungi dokter pribadi juragannya

"sore dokter Dani!" ucap pak diman
.......
"iya saya mau infokan yang disampaikan nden ayu kami kalau perutnya sudah mengalami mulas sejak tadi pagi yang makin lama makin sering!" ucap pak diman
..........
"ia dokter nden ayu minta hubungi Dokter Dani juga katanya sekitar jam 7 sorean mungkin melahirkan!" jelas pak diman
..... ...
"iya saya setuju dok, saya tunggu!" ucap pak diman
........
"tidak ada yang tahu hanya saya dan istri saya yang diberitahu nden ayu!" jawab pak diman
........
"baik. Trimakasih!" ucap pak diman

Pak Diman kemudian menutup hp nya dan kembali ke dalam rumah.
"Ada pak diman?" tanya seno
"belum terlihat tuan!" jwb pak diman
"oh, kalau ada aku juga pengen Pak!" ucap seno
"iya, tuan nanti kalau terlihat aku kabari!" jwb pak diman.

Pak Diman masuk ke rumah melalui belakang yang melewati dapur, melihat nden ayu sedang berjalan mondar mandir untuk buatkan teh 3 pria yang duduk diam. Pak Diman lihat jam sudah masuk magrib, tak lama Intan meletakkan 3 gelas teh panas.

"Jadi, kalian masih berbohong?" ucap intan
"kami tidak bohong kok padamu bos!" jwb jason
"bukan padaku, tapi pada diri kalian sendiri!" ucap Intan sedang Bram memandang dua pria disisi kiri dan kanannya lalu
"aku tidak tahu maksud Rani, tapi jelas kalian berdua berubah drastis dari sekitar 1,5 bulan lalu ada masalah?" ucap bram
"tidak ada bos!" ucap rory
"istirahatlah kalian setelah mandi nanti biar gak surem gitu!" ucap Bram.
"Ya bos!" ucap jason
"ya, sudah kak aku ke depan ya kakak coba saja bicara dengan mereka!" kata intan
"tapi Luv!" ucap bram
"aku ke depan kak bukan ke atas!" sergah intan.
"ya, sudah!" jwb bram.

Intan keluar dari dapur yang langsung di sambut Bi Siti
"ayo nden ayu bibi bantu!" ucap bi siti
"ya bi!" jwb intan
Bi Siti memegang jemari dingin juragannya
"astaga nden ayu, sudah sering ya?" ucap bi siti kaget
"ya, makin sering terasa Bi, apa Bibi sudah masukkan?" tanya intan
"sudah siap di depan Nden Ayu tinggal bawa dan sebentar lagi ambulance dan dokter Dani datang!" jwb bi siti
"trimakasih bi, kalau dia tahu bisa kacau suasananya!" ringis Intan.
"Ya kan Nden Bram sayang banget sama nden ayu ya wajarlah!" jwb bi siti.

Mereka berjalan pelan sampai di halaman depan dan duduk di teras. Pukul 18.15 suara ambulance terdengar dan Pak Diman segera berlari ke gerbang dan buka pintu membantu petugas ambil brankar

"dimana?" ucap dani
"teras depan dok!" jwb pak diman.

Dokter keren itu segera lari

"intan...!" teriak dani
"hem, aku disini jangan teriak!" jwb intan
"kau..mana Bram?" tegur dani sewot
"di dapur!" jawab intan
dan
"Bram...keluar cepat ikuti ambulance ke RS!" teriak Dani dan tak lama melesat keluar sosok besar dan sosok sosok lainnya
"siapa yang sakit?" ucap Bram
"bukan sakit tapi istrimu mau melahirkan kurang dari (lihat jam) 45 menit lagi!" jwb dani
"apa...!" jerit semua yang langsung kehebohan terjadi
"bagus dok!" engah Intan sambil beranjak jalan untuk berbaring di brankar dibantu perawat sedang pak diman sudah sediakan mobil.

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now