"Jadi" Seru kedua nya serempak

Pria tampan yang duduk di samping Devia sedari tadi hanya tersenyum melihat tingkah sahabat pacar nya itu, akhir nya bersuara "Nggak makan dulu?" Tanya nya pelan tapi seperti bom untuk Prilly dan Arka karna kedua nya langsung menoleh dengan wajah kaget.

"Loh kok ada sih, tadi nggak ada deh perasaan" gumam Prilly

"Gue denger ya Pril, lu kata pacar gue setan apa bisa tiba-tiba ada gitu, lo berdua aja yang buta" sungut Devia geram.

"Ya mau gimana lagi, nggak keliatan" ketus Arka, ia mengulurkan tangan nya mengajak Pria tampan itu berkenalan

"Arka"

"Nio" Pria tampan yang berstatus pacar Devia itu dengan senang hati menerima uluran tangan Arka di ikuti Prilly

"Prilly"

"Langsung aja kali ya, kalian mau makan?" Tanya Devia menoleh ke arah Prilly dan Arka bergantian

"Langsung aja" Jawab Prilly beranjak, ia bergelayut manja di tangan Arka, membawa sahabat nya itu pergi meninggal kan cafe di ikuti Devia dan Nio.

"Film apa?" Tanya Arka begitu mereka sampai di bioskop

"Horor" Jawab Devia cepat

"Nggak,cari yang lain" senggah Prilly cepat

"Oke horor" Seru Arka tertawa mengejek ke arah Prilly

"Kaaaaa" Rengek Prilly tapi sama sekali tak di hirau kan. Arka malah melenggang dengan senyum jahil di bibir nya.

"Gue nggak nonton" ketus Prilly begitu Arka datang membawa tiket.

"Udah deh Pril, ada gue kok" Bujuk Arka

"Nggak" Jawab Prilly tetap tak mau di bantah

"Cih ketua karate takut film hantu, hancur wibawa lo Pril" Remeh Devia membuat Prilly menoleh cepat ke arah nya.

"Oke" Jawab Prilly singkat langsung berjalan begitu saja masuk ke studio meninggal kan ketiga teman nya.

"Ampuh" Kekeh Devia tersenyum puas.

"Woi ni tiket nya, tunggu napa" Seru Arka tertawa kecil melihat Prilly mengerutu tak jelas.

Mareka masuk dan duduk di tempat masing-masing. Prilly duduk paling di samping Arka tak lama setelah mereka duduk seorang Pria duduk disamping Prilly. Film terlihat sudah mulai. Prilly tak henti nya menyusup di belakang punggung Arka

"Ya ampun Prilly belom ada hantu nya" Kekeh Arka melihat tingkah Prilly.

"Ssstttt diem" ketus Prilly.

Prilly mencoba melihat layar besar di depan nya.saat itu juga makhluk paling Prilly benci menampakan wujud nya.

"Aaaaaaaa" Jerit Prilly memeluk Arka kencang. Yang di peluk malah terdengr meringis.

"Kenapa?" Tanya Prilly heran.

"Gue mau keluar,kebelet" Arka bersiap berdiri tapi dengan cepat Prilly menahan nya.

"Ikuttt" Rengek Prilly begitu menggemaskan

"Masa iya lo mau ikut gue buang air sih Pril, di sini aja sih nggak papa gue bentar kok" Bujuk Arka selembut mungkin

"Takut" Rengek Prilly liris

"Ya Tuhan Prilly ini rame orang, gue udah di ujung ini" Arka sedikit bergoyang menahan air yang sudah siap di keluar kan nya.

"Arkaaaaa" kembali Prilly merengek membuat siapa saja yang mendengar nya akan merasa gemas melihat tingkah gadis mungil ini.

"Gu.."

"Sini sama gue, temen lo kasian" Pria yang duduk di samping Prilly mendengar berdebatan kedua sahabat itu merasa kasihan melihat Arka. Sedari tadi ia tersenyum mendengar dan melihat tingkah Prilly yang terlihat begitu menggemaskan.

"Makasih, lo sama dia bentar doang oke" Seru Arka berlalu begitu saja sedikit berlari meninggalkan Prilly yang terdiam kaku.

"Makasih,tapi nggak usah, gue tahan kok nunggu Arka" Ucap Prilly pelan

"Ya udah,kalau takut sembunyi aja di belakang gue" Jawab Pria itu lembut.

Prilly mencoba untuk tak menyentuh Pria yang tak di kenal nya itu, walaupun ia begitu takut sekarang, tapi mati-matian di tahan nya. Ingin mendekati Devia tak mungkin karna sahabat nya itu duduk di belakang dan di samping nya sudah ada orang lain. Kembali makhluk menyeramkan itu muncul tanpa pikir panjang Prilly menarik baju Pria di samping nya, menyembunyikan wajah nya di balik punggung Pria itu

Wangi Prilly malah merasa nyaman menghirup aroma yang begitu memabukan dari Pria yang ntah siapa.

"Udah nggak ada lagi" Suara Pria itu serta usapan Di kepala Prilly sukses membuat jantung sang ketua karate itu berdetak tak beraturan.

Cepat Prilly menarik kepala nya. "Maaf" liris nya pelan. Wajah nya terasa panas, bisa di pastikan wajah nya memerah sekarang.

"Nggak papa" samar-samar Prilly bisa melihat senyum indah Pria yang Pria samping nya dan sungguh senyum itu menyejukan hati.

"Lama ya" Suara Arka membuat Prilly langsung mngalihkan pandangan nya ke arah Arka yang sudah duduk manis di samping nya.

"Iyaaa" ketus Prilly

"Ya elah gitu aja ngambek" Ejek Arka

Baru saja Film selesai Prilly bergegas keluar meninggalkan Arka dan yang lain. Ia duduk menunggu Arka. Jantung nya masih berdetak tak beraturan sampai sekarang.

"Masa iya cuman liat senyum nya aja gue sampe gini" gerutu Prilly dalam hati. Bayangan senyum Pria yang sudah di pastikan tampan itu masih terasa nyata di depan mata Prilly dan sukses membuat senyum kecil muncul di wajah sang ketua karate.

"Hai" Sapa seseorang membuat Prilly menoleh.

"Eh hai" Jawab Prilly sedikit kikuk

"Yang tadi kan" Ucap Pria itu duduk di samping Prilly.

"Ha? Lo yang duduk di samping gue?" Tanya Prilly sedikit terkejut.

"Iya,kenapa?" Tanya nya heran.

"Nggak papa" Jawab Prilly mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"Ganteng bangeeeet ya ALLAH" jerit hati Prilly

"Boleh gue tau nama lo?" Ucap Pria itu membuat Prilly kembali menoleh ke arah nya.

"Boleh, Prilly" jawab Prilly membalah uluran tangan Pria tampan yang sukses membuat pikiran Prilly di penuhi senyum nya.

"Gue..."

****

Akhir nya bisa lanjut
Maaf kalau kacau . Itu kagak gue baca ulang

My BoyWhere stories live. Discover now