BerkahMU (bag.II)

Start from the beginning
                                    

George tertawa sambil geleng geleng kepala
"Mond kau ini ya dan lagi Jessy kaukan sudah dewasa kenapa masih ikut tidur dengan mapamu?" tegur joss
" biar saja uncle George akukan gak pernah rasakan hal seperti ini!" Jessy bergerak turun dari ranjang
"ya...asal jangan keterusan saja!" ucap George.

Jessy angkat bahu lalu pamit untuk bersiap siap. Hingga akhirnya baru esok harinya ketiganya berangkat pulang ke Indonesia yang nanti berkasnya akan dikirim ke Bram.

Selama 2 hari perjalanan akhirnya sampai juga dirumah besar Bram. Dirumah Bram sudah ada seluruh keluarga Prasetya juga keluarga Intan serta para karyawan Bram seperti Jerry, Jason, Rory juga beberapa yang lain. Begitu taxi bandara berhenti di depan rumah serta Bram keluar

"Bram..mana Intan juga putri kalian!" suara tumpang tindih riuh sampai
"diam..!" seru Bram dan semua terdiam
"aha bagus, maaf tunggu ya!" ucap bram kemudian

Bram berjalan kesisi pintu membuka lalu membopong Intan yang lelap baru keluar Jessy.
"Pak, tolong turunkan koper kami ya, letakkan disisi saja!" pinta bram pada sopir taksi
"baik, pak!" jwb sang sopir
"Jessy, ayo masuk ini rumah kita dan disana keluarga kita!" ucap bram sambil berjalan dan Jessy ikuti sambil menggenggam erat lengan baju Bram.

"Weh..tidurkah Intan?" tanya tita
"Ya, mbak dan apa dokter sudah ada?" tanya bram
"iya, ayo masuk!"jwb tita.

Bram bawa masuk dan menidurkan di sofa segera dokter keluarga memeriksa

"weh..tantan seminggu di LN endut ya om?" kata Ayu karena perut Intan sudah terlihat sedikit buncit
"yep!" jawab Bram riang lalu
"Bram, biarkan istrimu istirahat selama malam ini besok bawalah ke tempatku aku cek lagi kondisinya juga bayinya!" ucap sang dokter
"oke, tapi secara keseluruhan hari ini kondisinya baikkan?" tanya bram
"iya, hanya lelah saja aku hanya ingin pastikan usia bayimu serta benarkah ada dua!" ucap dani sang dokter
"iya, pastikan saja Dan!" jwb bram tenang
"kau tidak kaget?" tanya dani
"aku sudah mendapat 2 laporan medis dari 2 dokter Dan jadi pastikan saja lagi!" jwb bram
"darimana saja?" tanya dani lagi
"dokter Sindra dari RS. Husada dan dokter Jeany Sinclair di St.John London!" jwb bram
"hem, kau ada berkasnya!" kata dani
"ya, tunggu!" jwb bram lalu
"Jes, tolong ambilkan tas papa!" pinta bram pada jessy dan Jessy ambil tas hitam lalu berikan ke Bram.

Bram ambil 2 map lalu serahkan ke dokter Dani
"baik, aku pelajari!" ucap dani setelah menerima kedua map
"ya Dan, silahkan!" jwb bram
"oke aku permisi ya!" ucap dani pamit.

Bram duduk memangku kepala istrinya sedang Jessy duduk dikarpet meletakkan kepalanya dilutut Bram dan menggenggam jemari Intan

"jadi, berapa usia kehamilan Intan?" tanya ibu
"masuk bln ke 4 ibu!" jwb bram
"apa...wah kok bisa jadi mesti adakan selamatan ini!" ucap sang ibu
"yah, silahkan ibu dan ini putri kami namanya Jessy yang sebentar lagi menjadi Jessi eka Prasetya!" ucap bram memperkenalkan jessy
"berapa usianya Bram?" tanya seno
"bisa bhs. Indo?" tanya mama
"20thn, belum bisa tapi ia bisa bhs. Inggris lumayan bagus daripada Rani!" jwb bram
"aaa kalau tantan sech payah om!" seru Bagas.
"Memang, Jessy!" tegur bram yg ternyata tertidur juga
"ya ampun...!" erang Bram kemudian menjelaskan Jessy sebenarnya pada keluarganya secara garis besar lalu
"kenapa aku tidak kau jadikan putramu bos?" tanya Rory kesal.

Bram memandang Rory lalu berkata
" kau mau jadi putraku Rory, apakah sekarang ini kau tidak menyukai keberadaanku disini, apakah kau tidak menyukai posisimu sekarang?" tanya bram

Rory memandang sosok Bram yang memangku kepala istrinya juga wanita cantik putri mereka.

"Apa maksudmu bos, aku tidak memahaminya!" tanya rory
"kalau kau ingin menjadi putra kami Rory kami bisa wujudkan itu tapi kau bukan lagi rekan kerja kami, kau bukan lagi seorang yang kami hargai juga hormati sebagai pria muda bertalenta tapi kau menjadi seorang pria dengan nama belakang Prasetya bukan lagi Rory Rahardi si otak cemerlang, tidak kah kau ingin membangun kerajaanmu sendiri kemudian bekerjasama dengan kami, atau kau lebih suka menjadi bagian kerajaan Prasetya hanya sebagai pion?" jawab Intan dengan mata terpejam.

Rory terpaku mendengar penjelasan intan, juga yang lainnya.

"Aku..aku..!" jwb gugup rory
"pikirkan lagi Rory, apakah kau benar benar ingin menjadi putra kami?" ucap Bram sambil tersenyum.
"Apa kau tidak ingin seperti Jerry, yang memiliki usaha sendiri juga nama sendiri yang bekerjasama dengan Bramono, apakah kau tidak ingin seperti Jason yang memiliki reputasi dan nama serta memiliki kepercayaan dari Bramono, kepercayaan yang didapat dengan kerja kerasnya selama bertahun ia bekerjasama dengan Bramono?" ucap Intan kali ini bergerak untuk menyamping
"mam..!" gunam jessy
"hem..!" jawab Intan bergunam sedang Jessy meraih jemari Intan dan ia peluk erat.

Rory menunduk.
"Renungkan dulu Rory!" ucap Bram
"mulailah Rory, coba saja!" gunam Intan.

Bram membelai lembut perut Intan.

"Apakah, kalian akan membantuku?" tanya pelan rory
"tergantung bantuan apa yang kau minta Rory!" ucap Bram.
"Sudahlah, lebih baik kita tunda dulu diskusi ini sekarang katakan saja Intan mau apa?" ucap Seno.




Tbc

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now