21

17.3K 1.2K 86
                                    

"Malem jalan yuk, Lin?"

Pertanyaan Ramon sukses membuat mereka semua melongo. Cleo langsung memandang Adlina berharap dia menolak ajakan Ramon.

"Hem, serius gak?" tanya Adlina meminta kepastian.

"Asal jangan serius diajak ke pelaminan aja, Lin, lo belom cukup umur." Celetuk Ardi. Membuat yang berada di situ ketawa, kecuali Alex dan Cleo.

Adlan langsung menoyor dahi Ardi, "bawa otak lo ke bengkel kek Di, otak lo kalo nggak mesum yah pasti kawin mulu. Kenapa sih? Lo ngebet kawin?"

"Maunya sih gitu," jawab Ardi dengan muka polosnya.

"Emang udah ada calonnya?" tanya Valdo.

"Justru itu gue belom punya."

"Kucing tetangga gue jomblo tuh Di, dia juga lagi nyari jodoh buat di kawinin, mau nggak lo? Yah kenalan aja dulu siapa tau jodoh." Ardi langsung menyentil dahi Adlan.

"Lo kalo nyariin yang bener, minimal secantik Selena Gomez atau nggak Ariana, Kendall. Yah, kurang lebih kaya mereka lah." Mereka semua langsung menahan tawa.

"Lo ambil kaca kek Di, dia juga kalo di kawinin milih-milih." Mendengar jawaban Valdo, Ardi hanya membuang muka.

"Kenapa kalian yang berisik sih, Adlina gimana malam jalan yuk?" tanya Ramon sekali lagi.

"Beres."

Alex langsung bangkit dari tempat duduknya. "Gue toilet dulu."

Dengan langkah panjang Alex meninggalkan mereka. "Cleo lo tiap hari di rumah dong?" tanya Valdo.

Cleo langsung menoleh ke arah Valdo, "iya, Kak kenapa?"

"Kamu sering di rumah, berarti tiap hari kamu jagaiin keutuhan rumah tangga kita yah."

Cleo yang mendengar itu pipinya langsung merona dan tidak lupa suara tawa dari mereka.

"Anjir, receh bego Val."

"Lo abis searching di google yah gombalannya?"

"Sumpah goblok banget, Val."

Valdo hanya membalas dengan senyum. "Terima kasih kawan atas pujiannya," pandangan Valdo beralih ke Cleo, "cie Cleo blushing."

Sedang asik-asiknya menggoda Cleo tiba-tiba bel berbunyi. Setelah itu mereka berpisah dan berjalan ke kelas masing-masing.

Cleo dan Adlina baru duduk dibangkunya, tiba-tiba Revan -ketua kelas, "Bu Evi nggak masuk tapi, ada tugas ngerangkum Geo dua bab."

Anak-anak kelas langsung ricuh. Merasa tidak terima.

"Dasar Nenek Gambreng, nggak masuk aja ribet."

"Mesti banget di kerjain, Van?"

"Dua bab? Bunuh hayati saja bang."

Revan langsung geleng-geleng kepala. "Jangan berisik. Tenang aja rangkumannya di cek minggu depan. Kalian bebas tapi, jangan berisik."

Mendengar ucapan Revan, Cleo dan Adlina tersenyum puas. Adlina langsung menelungkupkan wajahnya di meja.

Dengan segala keberanian yang Cleo punya. "Adlina bangun dulu dong?"

Akhirnya Adlina mengangkat wajahnya, "apaan?"

"Lo beneran mau jalan malem?"

"Iya, kenapa mau ikut?" ajak Adlina.

Cleo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Lin, sebenernya gue suka sama Kak Ramon." Bisik Cleo.

Wajah Adlina langsung sumringah. "Wah, bagus dong. Terus-terus lo mau minta gue jadi Mak Comblang lo gitu?"

TS [1] Adlina (END-LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang