Kadang kala,dalam sebuah perjalanan hidup,seseorang menempuh jalan dengan mengabaikan hati nurani,sering kali kudapati seperjuangan menempuh dengan cara ini,sisi kiri.Seolah himpitan tak lekas lekang,hati tergadaikan begitu saja,mengabaikan seruan hati,kini semua sudah terlanjur terjadi,apatah rupa berganti gelap,cerita menghias sepanjang jalan,langkah runtuh ditengah sandiwara,kehilangan teramat dalam dari sebuah perjalanan waktu tak bisa diulang masa yang pernah dilalui.Mengambil sisi kiri,kenyataan pahit yang sangat memalukan,seolah sampah jalanan diterbangkan oleh angin lalu teronggok tak berdaya seorang diri,menangis menetaskan air luka,teriakan jiwa sengaja dipermainkan.Dan kini,semua sudah terlambat untuk disesali,tertipu begitu dalam dari sebuah permainan penuh kiasan,termakan kesenangan semu yang menipu,ratapan sesal menjadi akhir fenomena,luka yang terlanjur terukir tak bisa lagi terhapuskan,raga telah menuai hasilnya,perih mengandung sesal,darah mengalir membentuk segumpal hina,hukum berlaku menghakimi tubuh rentamu
