Umpama

490 0 0
                                    

Sebatang pohon ara tumbuh di tepi tebing,batangnya kokoh menjulang hingga keatap langit,dahannya sangatlah rimbun bercabang,daunnya tumbuh lebat dan buahnya ranum menggoda.Aku ingin seperti itu,kala lalu awan bergejala mendung,gemuruh petir datang menghentak ketenangan,hujan turun dengan derasnya bagai ribuan mata baji para malaikat,angin menghempas sekuat badai,seakan telah lama tak menemukan tempat pelampiasan,sebatang ara yang tumbuh di tepi tebing di hempas tak bergeming,ia tetap kokoh berdiri,dimana awal mula tumbuh,walau badai mencoba memporak-porandakan,petir silih berganti mengintimidasi,pohon ara masih tetap ditempatnya.Aku ingin seperti itu.Sebatang kaktus tumbuh seorang diri,dipadang savana pasir,pada luasnya tempat peristirahatan sang mentari,terpanggang sendiri di tengah cahaya terik,ia tetap tumbuh,dengan keseimbangan takkan pernah seimbang,ia tetap berbunga dengan warna kuningnya,begitu indah serta harum aromnanya,kaktus yang sendiri,tiada satupun teman yang menemani di rimba padang pasir,sunyi yang amat sepi namun tetap bertahan hidup dengan sedikit unsur.Aku ingin seperti itu,seperti mereka,sepohon ara,sebatang kaktus yang kuat menahan hempasan kala,tak bergeming walau badai semakin kuat menerpa,sepanjang hidup,sepanjang masa,selama nafasku bernafas

aku dengan dirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang