Menjelang sore pukul 16.00 Intan menggeliat bangun
"uah....!" gunam intan lalu buka mata dan
"sore luv cantik, ayo mandi!" ucap bram lembut
"ehm..lapar!" jawab intan

Bram bantu duduk lalu meletakkan piring isi roti bakar yang sudah dingin yang dibawakan cici tadi
"aih...trimakasih!" ucap intan langsung makan lahap 3 potong roti bakar tersebut lalu meneguk air putih.
"Wuah..(menggeliat)!" seru lega intan
"luv, jangan biasakan habis makan menggeliat!" tegur Bram.
"Eh, maaf lupa!" cengir intan
"ya sudah, mandilah!" ucap bram
"kakak sudah mandi?" tanya intan
"sudah, mandi gih apa mau aku mandikan?" ucap Bram jail
"mau...mandikan ya!" ucap intan

Bram tertawa sambil menggendong intan ke kamar mandi namun disana pula mereka bercinta di bath up.

"Ya tuhan...aku tidak pernah cukup menikmatimu rani!" erang Bram sedang Intan memeluk erat sambil berkata
"aku ketagihan kau kak, terus bagaimana ini!" ucap intan
Bram tergelak menarik diri lalu segera membersihkan diri dan istrinya mengeringkan badan mereka lalu segera keluar kamar mandi bergegas berpakaian dan keluar kamar mereka.

Keduanya menuju ke dapur,
"sore!" ucap keduanya bersamaan dan jika Bram duduk , Intan bergerak ke arah bi Siti.
"Lho nden ayu mau apa?" ucap bi siti kaget
"buat minuman hangat!" jawab intan
"biar bibi yang buatkan!" ucap bu siti
"ndak, kalian duduk saja kak Bram mau bicara!" ucap intan
"duduk saja bi, pak juga kalian slamet dan rina!" ucap bram.

Kemudian bram bicarakan masalah rumah juga dana untuk belanja serta masak lalu juga mengurus rumah,taman juga masalah gaji. Intan meletakkan 2 kopi dan 4 teh serta sandwich keju.
"Jadi butuh berapa pegawai lagi nden?" tanya pak diman
"tergantung nanti pak diman!" jawab bram
"apa boleh keponakan bapak melamar kerja disini?" tanya pak diman
"silahkan laki apa perempuan?" jawab bram
"dua duanya nden!" jawab pak diman
"ya pak secepatnya!" ucap bram
"jangan lupa biodatanya mang juga aku minta fc kk mang diman ya!" ucap intan
"ya pak diman, jangan lupa itu fc kk nya sama ktp!" ucap bram
"lha ayo dimakan!" seru intan

Tak lama mereka makan sampai
"ehm..nden ayu!" ucap rina
"ya rina, panggil mbak saja kenapa!" jawab intan
"boleh?" tanya rina
"boleh ya kan kak bram!" ucap intan
"iya, nden nden terus emang aku dendeng apa!" tegur bram.
"Oh, iya mbak boleh aku ikut membaca?" tanya rina
"a...kau suka baca juga!" ucap intan
"aku juga boleh mas belajar di perpusnya?" tanya slamet
"lha kalau gini mending buat dibawah saja luv perpusmu!" ucap bram
"ho'oh dimana tapi?" tanya intan membenarkan dan bertanya
"kamu liat aja dulu beberapa hari dengan Amet juga rina!" ucap bram
"Amet?" ucap intan
"slamet, biar keren!" ucap Bram dan semua tertawa termasuk Bram.

"Hadewww kenapa gak satu kamar bawah kak?" ucap intan
"kamar bawah itu untuk saudara kita luv kalau kesini, satu ruangan besar yang kosong itu rencanaku dulu untuk ruang main anak!" ucap bram
Intan mengangguk paham
"ehm..kalau boleh usul di taman?" ucap slamet namun

"jangan!" jawab bram dan intan bareng lalu meringis bersamaan pula
"maksudnya jangan taman depan yang dekat kolam tapi bagaimana disisi kiri rumah pak diman kita buat gazebo sekaligus perpusmu luv?" sambung bram
"kejauhan lah kak..!" ucap intan
"taman belakang dekat kebun ada tanah kosong!" ucap rina
"kita lihat yuk!" ucap intan lalu loncat berdiri kemudian melangkah keluar sambil makan sandwichnya
"hai, habiskan dulu makannya!" seru Bram sambil meraih sandwich ditangan intan dan ia makan
"lho lah curang kau kak!" jerit intan mengejar bram diikuti 2 orang yang masih tidak percaya melihat majikan mereka.

"Amet...dimana tanah yang kau maksud disini lahan kosongnya masih luas!" seru intan.
"Ya mbak...bentar!" seru slamet tak lama
" disini mbak, mas!" ucap slamet
"hem boleh juga, kau bisa buat sketsa kasarnya amet dan  luv nanti aku tinggal ajukan ke arsitek dan pemborongnya!" ucap bram saat melihat tempat yang di tunjukan slamet
"ehm...aku sich ingin model terbuka, maksudnya sinar matahari mudah masuk dan sirkulasi udaranya pas, almari buku kalau bisa dimodel tanam ada jadi gak habiskan tempat, terus ada tempat buat baca yang duduk dikursi sama di alas!" ucap intan
"kurasa aku paham maksudmu luv!" kata bram
"ehm...mas bolehkah aku yang buat sketsa atau denahnya?" ucap Amet  ragu ragu
"kau kuliahkan Amet?" tanya bram
"ya , mas!" jawab amet atau slamet
"jurusan apa?" tanya bram
"desain bangunan!" jawab amet
"aye, buatin ya Amet kalau bisa secepatnya ya!" ucap intan antusias
"iya, tentu trimakasih!" jawab amet
"sama sama Amet, terus kamu sekolah dimana Rin?" tanya intan
"tataboga mbak!" jawab rina
"waa kau wajib buatin aku kue!" seru intan senang
"tentu saja mbak jadi juru icip ya!" ucap rina riang
"lha rani doang aku gak?" tanya Bram.
"Kakak berdua!" seru Rina riang.
"Kau kenapa Amet?" tanya bram
"ehm..aku buat desain itu apa sekaligus bahan bahannya juga ku ajukan mas, aku mau skripsi jadi ini sekalian aku jadikan bahan skripsiku!" ucap amet
"hai, betul itu, gini saja buatin desain minimalis gaya lama!" ucap intan
"maksud mbak?" tanya amet
"minimalis versi jawa, terserah jawa mana yang kau mau Amet tapi perkirakan biayanya tidak lebih dari 50jt!" jwb intan
"yeee mbak mana bisa?" protes amet
"bisa kalau kau mau!" ucap intan
"ada pendapat gak mbak?" kata amet
"yeee itu namanya kau tanya bahan apa donk!" jwb intan
"hehehehe iya aku coba ya mbak!" cengir amet
"oke, ingat Amet tahan lama, biaya sedikit dan gak pakek lama!" ucap intan
"yah...mbak...mas kasih tahu donk!" rengek amet
"aku juga belum ketemu Amet bahan apa yang tahan lama tapi gak mahal setahuku baja ringan juga masih mahal!" ucap bram
"hem..ya dech aku cari!" ucap Amet lalu nyelonor pergi sedang Rina menatap kedua bosnya yang berdiri bersisihan
"jadi Rin, kau mau praktek apa?"tanya Bram.
"Gak ngerti mas, akukan ambil jurusan boga yang buat kue. Baik kue basah maupun kering!" jawab rina
"kapan lulus Rin?" tanya intan
"tahun ini kira kira 4 bulan lagi, sekarang aku lagi persiapan ujian!" jwb rina
"ujian tulis dulu ya?" ucap intan
"ya mbak 2 bulan lagi trs ujian praktek!" jawab rina
"mau buat apa?" tanya intan
"yaitu yang sampai sekarang masih buntu mana undiannya dah ambil diminta buat kue basah tradisinal yang beda terus kue keringnya diminta inovasi baru!" keluh rina
"ya buat nagasari saja Rin dengan bahan labu kuning tuh tapi gak pakai isi pisang lha kalau kue kering buatin aja aku kue kastengel durian ajib dah!" ucap intan santai
"lha mbak mana ada nagasari labu kuning terus kastengel duren?" protes rina
"ya kamu buat lha adik!" jawab Bram santai.

Rina terdiam memikirkan lalu
"oke, setuju tp mbak dan mas yang icipin rasanya!" ucap rina
"gak masalah asal kau gak sakit hati nanti!" ucap Bram.






Tbc

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now