Akhir pengejaran "Istri"

Mulai dari awal
                                    

"Hai, tunggu Luv...!" seru bram yang langsung mengejar Intan. Intan berlari menuju ke belakang
"luv...tunggu!" seru Bram lagi sampai mereka lenyap.

Pak Diman sendiri bergegas ke rumah juragan besar, sesampainya di rumah besar

"pagi juragan!" seru Pak Diman keras.
"Ada apa pak diman kok tergesa juga tumben teriak teriak!" ucap pak prasetya keluar dari rumah sudah rapi mau berangkat ke kantornya
"maaf juragan saya mau infokan kalau nanti nden Bram mau bawa pulang kesini calon istrinya!" jelas pak diman
"apa, jangan bercanda Diman!" ucap pak prasetya
"sungguh juragan dan wanita itu nden Intan!" lanjut pak diman
"Intan!" seru sang ibu yg baru saja keluar dari dalam rumah.
"ya juragan putri nden Intan yang kemari sekitar 2 bulan lalu itu!" jelas pak diman
"yang teman Maya?" tanya sang nyonya
"ya mungkin, juragan putri yang pasti yang cantik, tinggi juga kalau tidak salah ny. Seno kenal!" jelas pak diman lagi
"ya ya aku tahu mesti hubungi anak anak pa!" ucap sang nyonya besar
"ya, kita hubungi dan Diman tunggu sebentar!" kata pak prasetya

5 menitsetelah sibuk telpon

"kita tunggu anak anak datang setelah itu antar kami ke tempat Bram, diman!" kata pak prasetya
"ya juragan!" ucap pak diman

Saat keluarganya bersiap ke tempat Bram berada, bram sendiri sudah sibuk dengan intan memberi tanda di sebidang tanah kemudian bram menghubungi teman polisinya

"ya aku sudah kasih tanda, bentar lagi aku akan cari berkasnya mungkin ada disuatu tempat!" ucap bram dengan orang disebrang
.......
"oke!" jawab bram tutup hpnya kemudian sakuin hpnya ke celana
"ayo luv, kita cari berkasnya!" meraih tangan Intan.
"Oh, iya kak nanti saja agak siangan tuh Erry datang!" jwb intan
"hem.., ayo kita kesana!" ucap bram lalu keduanya berjalan menuju ke depan hingga

"hai, bos slamat pagi!" seru Jerry. "Pagi!" jawab keduanya bersamaan
"Apa rencanamu disini Jerr?" tanya bram.

Jerry menjelaskan team bersih bersihnya lalu

"aku ikut bersihin lantainya ya Erry yang pel sama keringin lantai!" ucap Intan semangat
"Tapi bos kecil!" bantah jerry
"ayolah gpp ya kan kak?" bujuk intan
"sudahlah, ayo sekarang kerja Jerr!" ucap bram
"oke!" jwb jerry

Kebetulan Jack dan Sean datang juga para pegawai
"pagi bos!" ucap jack
Bram menengok diikuti Intan dan Jerry
"Jack, kau kenapa disini?" tanya intan
"aku kan kerja disini Tan harusnya aku yang tanya kamu ngapain disini?" ucap jack kaget

Bram terkekeh sambil melingkarkan lengannya di pinggang Intan dan Jack lihat

"oh..aku minta maaf!" ucap jack
"tidak apa Jack dan karena kalian datang Jerr bagi mereka dalam kelompokmu!" ucap bram
"oke bos besar!" seru jerry
"aku ikut mereka kak, oh iya mulai dari HRD saja!" kata intan
"oke Luv aku ke kantor dulu, ayo Jack dan Sean bawa 5 orang kepercayaan kalian segera ikut aku!" sebelum berbalik Bram memeluk cepat Intan lalu melangkah cepat ke arah kantor sedang Intan lari ikuti Jerry.

Akhirnya Bram membongkar arsip kantor di semua departemen dengan cepat karena ia merasakan hawa dingin di tangannya seperti menunjukkan arah yang secara naluri ia ikuti

"Ya Allah...apa ini!" seru 7 pria yang ikuti Bram.
"Hem, rahasia pabrik ini selama hampir 15th!" ucap bram
"jadi bos, apa yang terjadi sebenarnya?" kata mereka bingung
"di belakang ada kuburan massal dan mungkin orang orang itu yang dikubur disana!" ucap Bram kalem
"Astaga!" kata mereka terpaku sedang Bram menyusun menjadi beberapa bagian kemudian
"ayo kita keluar!" ucap bram berjalan keluar diikuti ketujuh pegawainya sampai diluar kantor tepat

"hai, Bram!" sapa komandan polisi
"Hallo Komandan!" jwb bram
"jadi dimana?" lanjut komandan polisi
"ayo ikuti aku!" Bram berjalan melewati gedung produksi lalu berseru
"Luv...!" gelegar bram
"ya, tunggu ...!" jawab suara melengking manja lalu muncul Intan yang berdebu
"lho kau disini Tan!" tanya sang komandan
"aih...mas keren apakabar?" seru intan berjalan mendekat
"baik, Tan jadi?" tanya sang komandan
"ayo dech mas keren ikut!" ucap intan berjalan cepat mendahului pria pria itu, dan berhenti disuatu tanah lapang
"mas keren, disini tempatnya dan hanya berdua yang gali?" kata intan
"kan masih cek Tan, jadi ya hanya kita berdua!" jwb komandan polisi
"selalu, menyebalkan kau tau mas tapi untuk sekarang aku gak peduli prosedurmu!" gerutu Intan sambil berjalan ke tanah yang ia batasi mengambil cangkul yang sudah ia sediakan sendiri kemarin

"biar aku Luv!" kata bram sambil meraih cangkul di tangan intan
"aye tapi jangan keras keras!" ucap intan
"kenapa tidak boleh inikan menggali!" Bram menganyunkan cangkul
"karena mereka sedang berbaris awasi kalau sampai kakak getok kepala mereka bisa bisa ngamuk tuh!" ucap intan
"peduli setan sudah mati aja bawel!" omel Bram sambil terus menggali
"lho....!" jawab Intan sambil ikut gali dengan sekop ditangannya tak lama komandan polisi ikut menggali sampai
"pelan pelan kak, lihat ada kain!" seru intan
"oh, iya!" ucap bram ikut jongkok menggali dengan sekop sampai
"komandan lihat!" seru keduanya sambil terusin menggali dan
"astaga!" seru mereka kemudian komandan segera menghubungi kantornya tak lama
"Bram, bentar lagi team forensik datang!" jelas komandan polisi
"oke, jadi aku boleh pergikan?" jawab bram
"iya tapi jangan jauh jauh ya!" kata komandan polisi.

Bram angkat alis lalu memandang Intan

"yuk kak ikut aku!" ucap intan
Bram berjalan ikuti Intan juga 7 pria yang lain sampai di gedung

"hai....sudah mulaikah!" sapa intan
"yo..bos kecil!" seru mereka
"oke, aku ambil..!" seru intan lalu Intan pergi
"mau kemana Intan bos?" tanya sean
"entah!" jawab bram tak lama "kalian menyingkir sana!" seru intan dan

"Rani......!" teriak bram dan Intan menyemprotkan air ke tubuh Bram yang kotor oleh tanah
"awas kau ya....!" seru Bram sambil raih slang air milik Jerry jadinya keduanya main air tepat

"astaga itu beneran Bram ma?" tanya Adi.

Keluarga Prasetya baru tiba dan langsung mencari Bram yang menurut satpam ada di gedung ini kemudian melihat Bram main air sambil bersihkan lantai gedung dengan seorang gadis.

"Jack, bisa kau infokan yang kau tahu tentang mereka?" tanya Maya.
"Aku sendiri baru mengetahui Intan disini pagi tadi May saat aku masuk kerja!" jwb jack
"jadi, siapa yang bisa jelaskan semua kejutan ini?" tanya Tita.

Sampai terlihat Jerry berlari mendekati
"siang semua, maaf kami mau bersihkan tolong keluar!" pinta jerry sopan
"baik, tapi kau kepala bagian?" tanya Adi
"ya, bisa dibilang begitu bapak!" jwb jerry
"bisakah kau jelaskan?" pinta pak prasetya
"ya pak prasetya, beliau memang putra bapak yang bernama Bramono bersama istrinya Intan tapi kami lebih suka panggil mereka bos besar dan bos kecil!" jwb jerry sopan
"kapan mereka menikah?" tanya pak prasetya heran
"belum sich pak, masih mau!" cengir Jerry.
"Hai, Erry minggir.....!" teriak intan
"busyet kau bos kecil...aku sudah mandiiiii!" teriak balik Jerry sambil meloncat minggir diikuti yang lain sampai

"aic, maaf pak, bu juga semua!" Intan mendekat sambil bawa alat gosok
"hai mam, pa juga semua bentar ya!" sapa bram

30 menit lantai sudah bersih tinggal keringin

"kok mama, papa juga mas serta mbak disini?" tanya Bram dengan baju kucel tapi terlihat menawan
"bisa, kita bicara?" tanya sang mama
"bukannya tidak bisa, tapi kerjaanku banyak mam!" jwb bram
"tinggalkan saja!" jwb pak prasetya
"tidak bisa pa, maaf kalau tidak keberatan menungguku!" jwb bram
"baik, kami tunggu!" ucap sang ayah pak prasetya
"trimakasih!" ucap bram membalik badan
"Luv...apa sudah selesai!" teriak Bram.

"Belum, tinggal sedikit!" jwb intan berteriak pula
"oke, aku diluar dengan Jerry!" seru bram
"ya!" seru balik intan.

Bram jalan keluar ruangan
"Jerr, kapan datang?" teriak Bram lagi
"perkiraan jam 1 bos besar!" sahut teriakan suara jerry

Bram terus jalan

"bos, selesai lalu sampahnya?" seru seorang lagi
"masukkan dalam kantong saja dulu dan letakkan di tempat terlihat nanti aku pikirkan lagi!" jwb bram.
"bos kecil....kantornya sudah bersih....!" seru suara lagi
"hai, tunggu!" muncul sosok melesat keluar
"Kak..!" panggil intan
"ya!" Bram menjawab tapi tidak berhenti
"mau taruh mana berkasnya?" seru intan
"yang untuk komandan berikan saja yang untuk tugasmu terserah kau tempatkan dimana!" jwb bram
"tugasku...yang mana?" jawaban sewot
"kau tahu luv jangan mengelak!" jawab Bram.
"Huh, enak bener sich perintahin pilah pilah!" ngedumel Intan lalu
"tolong bantu dus itu letakkan di pos satpam kecuali yang dus ini jangan pindahkan!" ucap intan
"baik bos kecil, ada lagi?" jawab seorang pegawai
"tidak, aku pergi dulu!" jwb intan sambil beranjak berdiri
"sipp!" sahut orang itu.

Intan berlari ke arah belakang
"mas keren......dapat berapa?" teriak intan
"busyet Tan, apaan kau!" jawaban garang.

Tbc

Hai frend tq sdh mampir.

Yang Terluka ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang