Bram memandang sopirnya yang lama ikut dia dan sudah seperti ayah kedua baginya dengan pandangan menegur sesaat kemudian angkat bahu pasrah
"semangat atuh nden!" ucap pak diman
"ya ya ya!" dengus Bram sambil keluar dari mobilnya.

Sosoknya yang tinggi besar tidak mungkin terlewat ditambah wajahnya yang rupawan. "Paman.....paman sudah datang!" seru anak anak didalam yang sudah berlari menyambutnya. Bram berhenti meletakkan tas kerjanya lalu jongkok menyambut semua keponakannya

"hallo paman...!" seru sang keponakan riang
"hai, sayang senang lihat kalian!" jawab bram lembut terima pelukan juga ciuman mereka serta ciuman basah dari si baby.

Bram berdiri sambil membawa tas juga baby ikuti anak anak masuk ke rumah.
"Sore mam, papa, mas dan mbak!" ucap bram menyapa orangtua juga kakak - kakaknya
"sore sayang!" jawab keluarganya "Bram, sebelumnya kenalin teman temanku!" kata Tita.
"Ya, sore semua!" jawab Bram kalem sambil mengangguk pada para wanita itu
"sore!" jawab mereka otomatis sambil menatap bram dengan pandangan kagum, terpana, memuja dan sebagainya sampai terdengar suara

"Intan...buruan kenapa sich!" suara melengking wanita
"bentar Lin, aduh kau ini nafsu amat sich!" gerutu suara kecil dan manja
"Lagian ya kau ini semangat kenapa!" kata suara melengking itu lagu
"semangat kenapa?" jwb suara lembut
"ini pesta temanku klan prasetya itu!" jwb semangat dengan suara melengking
"maksud klan prasetya?" kata suara manja tak paham
"intan...sudahlah buruan!" dengus suara melengking hingga tak lama kemudian nampak dua sosok seorang lebih tinggi dan ramping dari seorang lagi yang seksi mendekat

"Linda!" seru maya riang
"lho kau disini senang akhirnya ketemu dengannya!"seru tita
"waduh...malaikat dan Lucifer disini Lin, aku gak mimpikan?" jawab si tinggi sambil melihat si cantik
"jangan mulai lagi dech!" tegur si cantik yang bernama linda
"lha, aku tanya padamu kalau ini bukan mimpikan kalau ada malaikat dan lucifer disini?" tanya si tinggi lagi
"tidak kau tidak mimpi disini memang ada malaikat dan siapa lucifer maksudmu intan?" ucap linda heran
"itu, yang gendong bayi kan lucifer!" ucap intan lugas.

"Hai, enak bener kau ubah nama orang sudah ayo ku kenalin!" ucap linda yang cantik sambil menyeret maju
"woiii jangan diseret donk ini sepatu higs hils!" protes intan
"bodo!" jwb si cantik yang bernama linda santai sambil tetap menyeret si tinggi lebih mendekati tuan rumah.

Setelah didepan keluarga prasetya
"sore May, maaf terlambat!" ucap linda yang cantik
Namun
"sore mbak bagaimana kabarnya si kecil?" ucap si tinggi sedang Nabila merengek dan Bram membawa ke arah Tita
"kau, baik namanya Nabila ini dia (meraih dari Bram yang ulurkan)!" jwb tita
"hai, cantik ...sudah besar ya?" ucap si tinggi lagi
"Tan, kau sudah kenal keluarga Prasetya?" tegur Linda
"tidak Lin, ingat tidak sekitr 2thn lalu kau yg marah marah gara gara aku terlambat datang ke pernikahanmu?" kata intan
"oh tentu kau telat sampai 5 jam!" dengus Linda
"hehehe aku bantu mbak ini di jalan kebetulan mobilnya mogok eee malah si cantik ini mau keluar!" cengir intan santai
"hah..kau boncengin di sepeda?" ucap linda tak percaya
"lha iyalah daripada nunggu taxi gak keburu mana macet lagi!" jwb si tinggi yang bernama intan
"ya ampun tan....gak kebayang dech terus kenapa kamu gak bilang padaku?" ucap Linda kaget

"apa kau beri kesempatan aku jelaskan padamu waktu itu?" balik tanya intan sambil menatap linda
"ehm..tidak maaf Tan!"jwb kikuk linda
"sudah dan namanya tadi siapa mbak?" ucap si tinggi sambil melihat pada si baby.

"Nabila Intan Putri!" jwb Tita
"hai puput mau ikut?" sapa si tinggi.
Nabila ulurkan tangannya
"gendong!" rengeknya nabila dan intan nama si tinggi itu menggendongnya.

Begitu di gendongan Intan Nabila langsung memeluk erat
"hai, masih ingat aku ya!" bisik Intan
"Trimakasih aku ucapkan walaupun terlambat tapi tanpamu mungkin aku tidak memiliki Nabila!" ucap Seno.
"Wah...sama sama pak tapi itukan sudah sewajarnya!" ucap Intan riang sambil menggendong Nabila.
"Hai, kenapa kau Tan?" tegur Linda.
"kau mau aku katakan sejujurnya Lin disini?" cengir intan
"kalau itu baik katakan!" ucap Linda penasaran.
"Maumulah gitu tapi tak apa sejujurnya aku kaget juga senang sekali bertemu keluarga besar Prasetya berjabat tangan gini lagi bisa gak ku cuci nih tanganku!" jwb intan tengil
"walah..jangan nglantur!" tegur Linda.
"Mereka semua lagi cemas juga risau Lin termasuk kau ya cantik ( bicara pada bayi )!" jwb intan gak sambung
"maksudmu mencemaskan sesuatu gitu Tan?" tanya linda
"ya, mencemaskan adik bungsu mereka!" jwb intan namun hp Intan bunyi
"tunggu aku angkat telpon!" ucap intan tarik tangannya yg digenggam Seno lalu terima telpon di hpnya

"ya,....! " (intan menegang lalu menunduk mendengar suara di hpnya)
" tunggu aku oke !" ucap intan
...( dengarkan lagi )
"berikan pada dokter!" seru intan ...( dengarkan lagi )
" berikan kataku ..dokter?" seru intan
.... ( dengar penjelasan dokter )
"ya berapa usianya?" tanya intan
.... ( dengarkan jawaban dokter)
" berikan saja vitamin juga penenang aku kesana sekarang, dimana?" ucap intan
.....( dengar jawaban dokter )
"baik trimakasih!" ucap intan

Setelah matikan sambungan intan sakuin hp nya
"maaf cantik aku pergi dulu ya dan lin aku tidak bisa tinggal lama disini juga bapak ibu semua saya permisi!" pamit intan kemudian menyerahkan nabila ke tita
"Tan, mau kemana panggilan kerja lagi?" tanya linda
"ya mendadak hub. Jack ya!" jwb intan
"huh ya sudah hati hati kabari aku nanti!" dengus linda sebel
"pasti, bye cantik!" pamit intan tapi linda mengernyit sewaktu sekilas lihat mata Intan.
"Intan ..tunggu..!" seru linda tapi intan berjalan cepat
"ada apa Lin?" tanya maya
"bukan panggilan kerja!" ucap linda menerawang
"Lin!" tegur maya lagi
"eh ya May, sorry!" jwb linda
"kenapa dengan Intan?" tanya maya
"dia sobat paling baikku May, dia istimewa juga unik!" jwb linda









Tbc

Yang Terluka ( Revisi )Where stories live. Discover now