Be MINE, please!? (Kuroko no Basket Fanfiction X Reader-san)

Newbie's Fan {with} R.Kise

Yoooiiii!!! Pa'kabar smuaaa!?!?!?
Hyaaah, maap lama ya?? Hehe, ide bru dpt karna abis jalanin MPLS, alias Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, cihuy!! Tapi ini gk ada hubungannya sama sekali dengan murid baru ya? Cuma 'baru'nya doang yg sama, ckck

Baik, yg atas abaikan saja.

Bagi pembaca Be MINE yg baca I'm Here jg, skrg I'm Here kemungkinan akan barengan upnya sama Be MINE, karna perkiraan kesempatan nulis dan pemikiran alur Author yg akan makin terbatas setelah masuk SMK ini, oke? Gk papa kan? Smoga gk papa, ckck

Ja, kita langsung aja klo gitu, melanjutkan sesi yandere punya Kise dan Midorima. Check it out!!

***

**

*

**

***

Berulang kali mata (first name) dibuat terpana oleh salah satu akun yang terus menerus menuliskan komentar manis ke kotak pemberitahuannya. Ya, ‘manis’. Penuh dengan kata-kata dukungan bahkan bisa disebut juga sebagai gombalan? Yah, semacam itulah.

Seperti kali ini contohnya. Notif baru diterima (first name), yang entah kenapa malah dinanti-nantikannya karena ia akan selalu mengira itu dari akun bernama RyKis_186. Tapi tiap pemikirannya itu muncul, notif dari RyKis_186 akan terus ada di antara sekian banyak akun-akun lain yang memenuhi notifnya.

“Padahal baru dua minggu yang lalu aku memosting ceritaku, ternyata sudah banyak yang mengakuinya seperti ini,” kata (first name) pelan pada dirinya sendiri. Kemudian bibirnya kembali bergerak dan mengeluarkan kata-kata lanjutan dengan mata yang terus terfokus pada layar komputer di hadapannya, “terutama dari RyKis_186 ini. Siapa dia sebenarnya?”

Ya, itu benar. Seorang penulis online, itu pekerjaan sampingan (first name) yang dalam kenyataan dia bekerja sebagai manajer artis. Dan salah satu pembaca setianya yang selalu membuatnya tidak henti-hentinya menebar senyum kebahagiaan dan perasaan doki-dokinya adalah, akun bernama RyKis_186 itu.

Tiba-tiba, sebuah ide terlintas dalam kepala (first name). Ide tentang seseorang yang selalu membuat semangatnya bangkit bak mobil yang baru diisi bahan bakarnya. Jadilah, (first name) membuat sebuah cerita oneshot tentang orang itu, RyKis_186, yang selalu membuatnya terinspirasi.

Tak perlu waktu lama, hanya sekitar sejam akhirnya selesai dan langsung (first name) posting. Hatinya terus berharap tanpa henti, bahkan sampai tidak sadar dia mengucapkannya, “semoga dia sadar, kalau aku terus menantikan dan penasaran akan dirinya.”

!**SKIP**!

Kesibukan (first name) di tempat shooting hari ini membuatnya tidak punya waktu sedikit pun untuk sekadar memeriksa keadaan akun tulis menulisnya di media sosial. Yap, bisa ditebak kalau dia sedang gelisah—menunggu—akibat dia menulis cerita yang menceritakan perasaannya terhadap seseorang dengan akun RyKis_186 yang selalu mendukung dan menyemangatinya dengan kata-kata manisnya itu.

Tapi kelihatannya penderitaan—kegelisahan maksudnya—(first name) telah berakhir, sebab seruan sang sutradara untuk menghentikan segala aktivitas pengambilan gambar telah dikumandangkan. Bisa ditebak—lagi, (first name) segera mengeluarkan laptop dari tasnya dan segera menyalakan tak lupa menghubungkannya dengan wifi yang dibawanya dari rumah.

Ketika senyuman terus mengembang di wajah manis (first name) saat dia terus-terusan menatap layar laptopnya, dalam keadaan seperti itulah dirinya jadi tidak sadar akan keadaan sekitarnya.