Mr. Policeman's Problem {with} D.Aomine

2.7K 218 20
                                    

Yosh! Pesenan @Yoshikuni_Asuka sudah siap! (^v^). Semoga suka ya? Kalo kecewa, tinggal bilang aja!! (^O^) . Nanti aku perbaiki di lain waktu. Oke, happy reading~ (〜^∇^)〜

***

**

*

**

***

Aomine Daiki sudah menjadi polisi di Tokyo selama hampir 3 tahun sejak ia berhasil lulus dari sekolah kepolisiannya yang sudah ia incar sejak SMA. Dan selama itulah dia selalu menemukan kasus perusakan infrastruktur kota. Oke, Aomine tahu ini ulah siapa.

"Lagi-lagi kau, (first name)." Gadis dengan pakaian super casual, namun memiliki tatapan mata yang begitu menyeramkan. Aomine terkadang berpikir kembali akan dirinya sendiri ketika menangani anak ini. Apakah dulu wajahnya juga seseram ini saat SMA?

"Aomine!" Teriak gadis muda yang dipanggil (first name) itu. Tampaknya dia tidak peduli akan perbedaan usia. "Lepaskan aku, brengsek! Kenapa sih aku selalu ditangkap, padahal hanya menghancurkan papan reklame restoran bodoh itu, hah?!"

Aomine geram. Dia mencengkeram pistol di pinggangnya erat. Tapi dia sadar akan tugasnya, lalu menghela napas pasrah. Ya, dirinya harus banyak bersabar. Toh, anak ini masih terlalu muda untuk dihakimi dengan caranya sendiri. Apalagi kalau bukan kekerasan? Terlebih dia seorang gadis.

"Ini sudah kesekian kalinya aku menangkapmu," kata Aomine berjongkok di depan anak itu, yang masih berusaha melepas borgol di tangannya. "Apa motifmu melakukan ini?"

Tanpa disadari wajah sang gadis memerah. Aomine mengerjap terkejut. Ada apa dengan (first name)?

"Baik," Aomine mendirikan tubuhnya, "mungkin lebih baik jika membicarakan hal ini sambil mendinginkan kepalamu."

(First name) mengerjap beberapa kali, sampai akhirnya dia paham maksud Aomine. Matanya berbinar penuh harap. "Apa kita akan 'melakukan'nya lagi?!" Tanyanya bersemangat, sampai tak peduli pada borgolnya.

"Iya, iya," kata Aomine sambil berjalan jauh meninggalkan (first name) yang masih duduk di trotoar jalan.

"Tunggu, Aomine!" Kira-kira setelah (first name) mengejar Aomine, apa yang akan mereka lakukan? Bahkan (first name) bisa sampai luluh begitu seperti anak anjing = ̄ω ̄=

!**SKIP**!

Dingin dan manis. Mungkin kalian sudah bisa menebak apa itu. Yap! Es krim. Seperti biasa, Aomine akan memberikan (first name) es krim rasa (favorite flavor) setiap dia tidak mau mendengarkan kata-kata Aomine. Aomine selalu berulang kali memikirkannya. Berapa usia (first name) sesungguhnya? Meski sudah 19, tapi tingkahnya begitu kekanakan.

Tanpa sadar Aomine menatap gadis di sebelahnya yang tengah asik memakan es krimnya dengan tangan yang sudah dibebaskan itu dengan begitu intens, sampai si gadis menyadarinya. "Kenapa menatapku seperti itu?"

Sadar, Aomine segera membuang wajahnya yang sudah mulai panas. Bahkan seorang Aomine dapat juga merasa malu, mengingat dia selalu membanggakan harga dirinya.

"Cepat habiskan es krimmu, lalu kita harus segera ke kantor," kata Aomine yang langsung berjalan saja meninggalkan (first name) yang masih duduk di bangku taman.

"Sebentar!" Tarikan tangan (first name) pada lengan kekarnya membuat Aomine sontak menghentikan langkah. Dia berbalik dan menatap (first name) yang tengah memasang wajah tak biasa. Nampak malu-malu akan suatu hal, dan wajahnya sudah semerah rambut Akashi, itu yang terlintas dalam pikiran Aomine.

Be MINE, please!? (Kuroko no Basket Fanfiction X Reader-san)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang