27. Another Problem

Start from the beginning
                                    

"Jadi Christian adalah Christian yang itu?" kata Laura lemah "bagaimana mungkin.."

"Apa dia yang menghamili Adenaya?" tambah ayah Adera.

"Bukan.  Tentu bukan dia.  Martin yang melakukannya" segera Adera menyambung,  tidak ingin ayahnya berfikir yang tidak tidak tentang Christian. 

"Lalu kenapa kau ingin bercerai dengannya?"

"Pah?!" Pekik Adera cukup keras,  ia malas menjelaskan.  Dan ayahnya berpura pura bodoh untuk tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Adera

Laura sempat mengenal Christian meski hanya sebatas pria muda yang membantu tukang kebunnya waktu itu untuk menata halaman rumah.  Bukan sebagai kekasih salah satu putrinya atau pengusaha kaya seperti sekarang ini.

"Masalahnya adalah Adenaya dan Martin,  tapi kenapa malah kau dan Christian yang akan bercerai.  Meski dia adalah kekasih kakakmu dulu,  itu semua sudah berlalu.  Adenaya sudah tau tentang pernikahan kalian, dia pasti akan mengerti. Jadi,  Hentikan omong kosongmu ini Adera,  dan pulanglah kerumah suamimu. Karena ayah sudah cukup pusing dengan semua masalah baik kau ataupun Adenaya buat" tegas ayah Adera lantang dengan kilatan dominasinya yang lagi lagi tak terbantahkan.

"Pah!!" Adera masih terisak

"itu adalah masalah di keluargamu.  Pulang dan bereskanlah" sinis John Karl.  Sebenarnya John karl hanya ingin anak anaknya tumbuh menjadi orang orang kuat, sehingga dibawa otoritas dan tangan agungnya,  John karl selalu mengintimidasi keluarganya.  Karena dunia tidak seindah apa yang ads dikepala anak anak nya itu..

"Pah!" kali ini Laura sedikit tidak setuju dengan suaminya itu.  Jelas jelas itu masalah yang tidak akan bisa selesai jika Adera pulang kerumah Christian. "Biarkan adera tinggal disini dulu"

"AKU BILANG PULANG!!" bentak John karl merasa jenuh.

"PAH!!"

Kini keadaan rumah gempar gempita karena teriakan hebat dari John karl pun Adera yang sama sama sedang meluapkan emosinya.

"AKU TIDAK AKAN PULANG!!"

"PULANG,  ATAU AKU AKAN MENYERETMU KELUAR!"

"PAH!!"

"PULANG!!"

-------

Adera terduduk lemah di bahu jalan.  Sudah hampir pagi,  dan ia sama sekali belum tidur sejak kejadian di Apartemen Martin. 

Ayahnya benar benar orang yang paling jahat yang pernah tuhan berikan pada Adera.  Seharusnya dia meminta maaf jika salah,  bukan malah menyuruhnya pergi hanya untuk mempertahankan ego persetannya itu.

"Kalian semua jahat"

Adera berjalan gontai menuju rumah Christian,  ia akan meminta surat cerai mereka hari ini,  itulah yang Adera sebut dengan 'penyelesaian' antara dirinya dan Christian.  Sehingga ia bisa kembali kerumahnya dan mengurung diri disana.

Sampailah Adera didepan gerbang mantan rumahnya.  Ia masih berfikir lama sebelum akhirnya memutuskan akan masuk.  Tapi langkahnya terhenti saat beberapa mobil berhenti tepat didepan gerbang.  Orang orang berjas hitam pun turun teratur dari dalam mobil mobil itu,  memaksa membuka gerbang.  Bahkan mengabaikan kehadiran Adera disana yang mungkin terlalu mungil hingga orang orang itu tidak melihatnya. 

"Buka gerbangnya" teriak salah satu pria berjas hitam disana.  Adera masih terus mengamati apa yang terjadi berikutnya.  Perasaannya sudah mulai campur aduk.  80% adalah perasaan tidak enak.

Pak karman datang dari arah pos jaga didalam.  Ia terkejut melihat Adera,  tapi kemudian lebih memilih fokus pada pria berbadan tegap yang menatap tajam kearahnya. 

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Where stories live. Discover now