00

53.1K 2.4K 287
                                    

Suara gedoran pintu langsung membuyarkan mimpi Adlina yang sedang ingin berciuman dengan Shawn Mendes.

"Astaga mama, aku tuh lagi mimpi sama calon mantu mama," ucap Adlina sambil membuka pintu kamarnya dan menguap lebar.

"Liat jam berapa?" perintah Cantika- Mama Adlina.

Dengan langkah gontai Adlina berjalan ke tempat jam baymax-nya berada. Seketika mata Adlina melebar.

"ASTAGA DEWA-DEWI DI SURGA. MAMA KENAPA NGGAK BANGUNIN ADLINA!" teriak Adlina yang memekakan gendang telinga siapapun.

Dengan kecepatan kilat, Adlina berlari ke arah kamar mandi. Tidak butuh waktu lama, dia sudah siap dengan baju dan peralatan MOSnya.

Yah, hari ini, hari pertama Adlina memasuki SMA Tunas Bangsa.

"Aduh ma, gimana nih? Pasti aku telat, terus dihukum, mama tau kan kalo di MOS itu nggak boleh telat, nggak bo-" Cantika langsung menyumpal mulut anaknya dengan roti yang telah disiapkan.

Adlina membulatkan matanya. "Makanya jangan rewel. Terpaksa mulut kamu Mama sumpel. Tuh masih ada papa udah sana berangkat. Kalo ada yang macem-macem sama kamu di sekolah bilang aja sama bunda Bella."

Adlina hanya mengangguk dan mulai mencium pipi dan punggung tangan mamanya. "Assalamualaikum, ma."

"Waalaikumsalam sayang."

Abid -Papa Adlina sudah bersiap dibangku pengemudi. "Pa, ayok cepetan. Kalo bisa ngebut."

"Siap, sayang." Abid langsung mengemudikan mobilnya diatas rata-rata.

Yay or Nay?

TS [1] Adlina (END-LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang