27

24.7K 1.4K 26
                                    

Alexa POV

Aku membuka mataku, dan cahayanya sangat terang. Aku berada di ruangan bernuansa putih. Terdengar suara mesin-mesin berdetak pelan dan juga selang oksigen yang menempel di hidungku.

Aku menoleh ke sebelah kananku. Aku melihat Sam sedang tertidur pulas di sebuah kursi dan juga Connor yang tidur disebuah sofa di pojok ruangan.

Aku mencoba untuk bangun tanpa membangunkan mereka, namun....
"Argh..." rintihku sambil memegang perutku.

"Alex you awake. Jangan terlalu banyak bergerak." Sam langsung terbangun dari tidurnya karena mendengar rintihanku.

"Yeah I'm fine." jawabku kembali berbaring.

"Akhirnya kau sadar juga." ucap Sam lagi.

"Memangnya sudah berapa lama aku tidak sadar?" tanyaku pernasaran.

"3 days." jawabannya membuat mataku membulat seketika. Seriously? Selama itukah?

"Ya selama itu." seolah-olah tahu apa yang ada dipikiranku Sam menjawabnya begitu saja.

"Apa kita masih di Berlin?" tanyaku.

"Tidak, kita sudah kembali ke DC."

Tunggu sebentar. Kenapa hanya ada 2 laki-laki idiot disini? Dimana Gray? Aku langsung mengingat kejadian kemarin. Aku ingat! Gray tertembak tepat diperutnya.

"Where is Gray? Is he okay?" tanya ku khawatir, karena dia sudah ku anggap seperti kakak ku sendiri.

"Kondisinya sudah stabil, namun ia belum sadar." jawab Sam.

"Dimana dia? Aku ingin melihatnya." ucapku sambil mencoba untuk bangun dari tempat tidur.

"Tidak. Kau tidak boleh banyak bergerak, luka di perut dan kepalamu cukup parah." ucap Sam melarangku.

"Tapi aku ingin--" ucapanku terputus.

"Tidak ada tapi Alex. Lagipula kau tidak bisa menjenguknya, ia berada di ICU." ucapan Sam membuat dahiku berkerut.

"Kenapa ia di ICU? Bukannya kau bilang ia sudah stabil?" tanyaku. Benar bukan? Kalau kondisi seseorang sudah stabil pasti dipindahkan ke ruang rawat.

"Iyaa namun kata dokter untuk berjaga-jaga biarkan ia di ICU dulu sampai ia sadar." aku mengangguk mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh Sam.

Tumben sekali Sam tidak idiot hari ini. Kata-kata dan nada bicaranya seperti laki-laki dewasa, bukan Sam yang konyol dan idiot.

"Sampai lupa! Aku akan panggilkan dokter." ucap Sam sambil berlalu pergi keluar ruangan.

Tak lama, ia pun kembali dengan seorang dokter dan suster.

"Halo Alex, kau sudah sadar." sapa dokter itu padaku. Aku hanya tersenyum.

Dokter pun langsung memeriksa ku dengan stetoskop miliknya dan menyenter mataku.

Setelah selesai ia menanyaiku.
"Apa yang kau rasakan sekarang?"

"Kepalaku sakit, perutku juga sangat sakit jika aku menggerakan atau menggeser tubuhku sedikit." ucapan ku membuatnya mengangguk mengerti.

"Baiklah, untuk kondisimu kau mengalami gegar otak ringan dan luka robek di perut sedalam 2 cm. Jadi usahakan jangan terlalu banyak bergerak agar lukanya tidak tambah dalam lagi. Aku akan memberikan obat penahan rasa sakit untuk luka di perutmu." jelas dokter itu.

Setelah selesai memeriksaku dokterpun langsung permisi keluar.

Selang beberapa menit kemudian...

"Alex kau sudah sadar??" ucap Connor yang bangun dari tidurnya.

Unexpected Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang