3

54.1K 2.9K 46
                                    

Author POV

Alexa dengan ketiga teman barunya sedang mengobrol sambil memakan makanan mereka. Tiba-tiba ada seorang gadis berambut pirang dan ke 3 temannya menghampiri meja mereka dan berbicara...

"Pergi kalian dari sini, ini tempat khusus untuk aku dan teman-temanku." ucap gadis itu kepada Alexa dan teman-temannya. Alexa hanya diam dan tidak menghiraukan ucapan gadis itu.

"Hei apa kau tuli?! Aku bilang cepat pergi!." ucap gadis itu lagi.

"Apa kau tidak lihat, masih banyak tempat kosong. Lagipula aku yang menempatinya terlebih dahulu." ucap Alexa acuh terhadap gadis pirang itu.

"Kau tidak tau siapa aku hah?!" ucap gadis itu.

"Tidak. Dan aku tidak perduli." ucap Alexa masih berada di tempat duduknya.

"Beraninya kau denganku!!" ucap gadis sambil melayangkan tangannya hendak ingin menampar Alexa. Dengan sigap Alexa menahan tangan gadis itu dan memelintir tangan gadis itu sampai ia berteriak.

"Aww!! Apa apaan kau ini! Sakit." ucap gadis itu.

"Hey! Kau ini seperti preman saja" ucap salah satu teman dari gadis pirang itu.

"Sudah Alexa, lebih baik kita pergi saja." ucap Amy sambil menarik-narik baju Alexa dan menampilkan wajah yang sedikit takut.

"Tidak Amy. Kita yang menempatinya lebih dahulu, dan kau mau mengalah saja pada gadis-gadis ini? Tidak akan pernah. Lagi pula masih banyak tempat lain, kenapa harus disini. Dia pikir dia siapa, seenaknya memerintah orang." ucap Alexa yang mulai emosi.

"Tapi Alexa dia itu...." ucap Hailey yang langsung dipotong oleh Alexa.

"Tidak ada tapi tapi Hailey. Aku tidak suka seorang penindas." ucap Alexa lagi.

"Kenapa kalian berdua takut sekali dengannya, mereka masih manusia hanya saja sifatnya seperti iblis. Aku akan melawannya juga bila perlu." ucap Avery sambil bangkit juga dari kursinya.

Disaat Alexa dan teman-temannya sedang bertengkar, tiba-tiba ada seorang laki-laki brunette berbadan atletis dan temannya menghampiri mereka.

"Hey ada apa ini?" tanya laki-laki itu.

"Sayang liat dia, dia merebut tempatku dan dia sangat kasar." Gadis pirang itu langsung memeluk dan merengek pada lelaki brunette yang baru saja tiba.

"Menjauhlah dariku b*tch, memangnya tidak ada tempat lain? Lihat sekelilingmu masih sangat banyak tempat kosong dan kau merebutkan tempat ini? Kau bukan siapa-siapa disini. Cepatlah pergi!!" Bentak laki-laki berambut brunette itu, membuat gadis pirang itu pergi dari kantin bersama ke 3 temannya dengan perasaan kesal.

Laki-laki berambut brunette itu langsung duduk didepan Alexa dan memperhatikan gadis itu.

"Terima kasih atas bantuannya. Kau tadi yang menolongku mencari loker kan?" tanya Alexa kepada laki-laki itu.

"Ya benar kita bertemu lagi. Hm...aku rasa aku mengenalmu, wajah mu tidak terasa asing. Apa kau Alexandra? Aku Dylan, dan ini temanku Jacob Peter White." ucap Dylan yang diikuti oleh Jacob yang mengedipkan sebelah matanya.

"Ya benar aku Alexa. Tunggu sebentar, apa kau Dylan William Henney?" ucap Alexa.

"Ya benar kau mengingatku ternyata. Aku kakak kelasmu dan sahabatmu saat Elementary School dulu." ucap Dylan.

"Aku ingat itu, kau banyak berubah Dy." ucap Alexa.

"Oh iya aku belum memperkenalkan teman-temanku. Yang disamping kiriku ini Avery dan yang disebelah kanan Amy, didepannya Amy adalah Hailey." sambung Alexa sambil memperkenalkan teman-temannya satu persatu.

"Hey Alexa, Avery, Hailey, Amy." ucap Jacob sambil tersenyum.

"Siapa sebenarnya perempuan tadi? Apa kau mengenalnya? She's so annoying." ucap Alexa sambil memutar kedua matanya.

"Ya tentu, siapa yang tidak mengenal Clarine? Gadis sok berkuasa dan sok cantik yang merasa dirinya diperebutkan banyak lelaki." ucap Dylan sambil menangkat kedua tangannya ke udara.

"Termasuk kau, kan Dy?" Jacob angkat bicara.

"Apa maksudmu?" Tanya Dylan sambil menatap Jacob tajam, berharap Jacob tidak melanjutkan pembicaraannya. Tapi terlambat.

"Siapa yang tidak tahu Cylan? Clarine-Dylan? Eh?!" Dylan memukul perut Jacob.

"Oh jadi kau mantannya Clarine? Pantas saja ia bersikap seperti itu tadi." Alexa menatap risih ke arah Dylan.

"C'mon itu masa lalu, siapa yang peduli?" ucap Dylan yang mulai sedikit kesal.

"Jadi kalian berdua sudah tahu? Maka dari itu kalian mencegahku tadi?" tanya Alexa sambil menunjuk Amy dan Hailey.

"Ya kami tahu. Dan kami baru mengetahuinya pagi ini." ucap Hailey.

"Bagaimana kalian mengetahuinya?" tanya Alexa lagi.

"Tadi pagi aku dan Hailey melihat Clarine memperlakukan seorang gadis dengan buruk. Kami bertanya kepada salah satu siswa, dan ia memberitahu kami siapa Clarine dan teman-temannya itu." ucap Amy menjelaskan.

"Aku tidak suka gadis seperti itu. Seperti dia yang berkuasa disini." ucap Avery.

"Oh iya Dylan apa statusmu disini? Sepertinya kau terkenal."tanya Hailey.

"Ah aku tidak terkenal. Aku hanya kapten basket saja." ucap Dylan santai. Alexa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Hanya kau bilang? Merendah untuk meroket." ucap Hailey sambil menggelengkan kepalanya. Sementara Dylan hanya terkekeh.

"Apa statusmu disini Jacob? Apa kau pemain basket juga?" tanya Avery.

"Tidak, aku bukan pemain basket." jawab Jacob.

Setelah perkenalan singkat itu, Alexa dan teman-temannya pun mengobrol satu sama lain. Mereka semua tertawa saat Jacob menyelipkan sedikit jokes saat berbicara. Alexa mulai sedikit mengerti bagaimana sifat teman-teman barunya itu.

Alexa POV

Aku tidak menyangka aku dapat bertemu lagi dengan Dylan. Dia dulu salah satu sahabat baikku, namun ia sempat pindah ke London. Setelah kami semua lumayan lama berbincang, bel masuk pun berbunyi.

"Apa kelas kalian selanjutnya?" tanya Amy.

"English." ucapku, Avery dan Hailey bersamaan.

"Yes, akhirnya kita punya jadwal yang sama. Ayo cepat kita pergi." ucap Amy sambil menggandeng kami semua, yang membuatku sedikit tertawa.

"See you later, Dylan. And you to Jacob." ucapku sambil melangkah pergi, bukan melangkah melainkan terseret oleh Amy, karena ia menarik kami semua.

"Ya see you later, girls. Don't miss me." ucap Jacob sedikit berteriak, lalu Dylan memukul kepalanya. Aku masih bisa melihatnya karena belum terlalu jauh dan aku hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

Setelah kami masuk ke dalam kelas, tidak lama kemudian guru English kami pun masuk dan memperkenalkan dirinya. Namanya James Arthur, ia langsung duduk dan memberikan materi.

Disaat aku sedang mengerjakan tugas darinya, tiba-tiba dia menghampiriku dan berkata..

"Alexandra, kau dipanggil keruang kepala sekolah setelah ini."

"Baik, Mr.James."

Beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 2pm bel pulang pun berbunyi. Semua murid berhamburan keluar. Aku keluar bersama dengan ke 3 teman baruku.

"Kami ingin ke starbucks, apa kau mau ikut Alex?" ucap Avery.

"Tidak aku masih ada urusan. Kalian pergi saja." ucapku menolak ajakan mereka. Walaupun sebenarnya aku ingin bergabung.

"Baiklah kalau begitu, kami duluan ya Alex. Bye." ucap Hailey.

Aku langsung menuju ruang kepala sekolah. Sebenarnya ada apa kepala sekolah memanggilku? Apa ada sesuatu? Apa ia ingin membahas tentang pekerjaanku? Ah sudahlah lebih baik aku segera kesana.

Unexpected Girl [Completed]Where stories live. Discover now