21

26.5K 1.6K 19
                                    

Alexa POV

Aku berhasil menjalankan misi ini, setelah sekian lama aku tidak menggunakan senjata ternyata aku masih jago. Walaupun hampir saja tertangkap, tapi timku berhasil melarikan diri.

Setelah menjalankan misi, kami langsung kembali ke markas di DC. Saat sampai di markas aku dan yang lain langsung menuju ruangan kami.

Baru saja kami duduk, tiba-tiba Mr.Andrew masuk sambil bertepuk tangan.

"Good job!" ucap Mr.Andrew menghampiri kami.

"Apa kalian siap melaksanakan misi selanjutnya?" lanjutnya. Mata kami semua membelalak. Bagaimana bisa ia tidak memberi kami libur sehari saja? Biasanya tidak seperti ini.

"Apakah kami tidak mendapat waktu santai sebentar saja?" tanya Sam.

"Tidak. Misi kalian sudah menumpuk, tidak ada lagi waktu bersantai." ucap Mr.Andrew tegas, membuat Sam diam tak berkutik.

"Baiklah, kemana selanjutnya?" tanyaku.

"Turki." jawabnya.

Kami semua langsung berangkat ke Turki, tentu saja dengan pesawat jet.

Author POV

Sudah 3 minggu Alexa menjalankan semua misi yang diberikan padanya dan timnya, itu berarti sudah 3 minggu pula ia tidak masuk sekolah. Ketidakhadirannya membuat teman-temannya bertanya-tanya kemana perginya Alexa. Apakah ia sakit? Apakah ia pergi berlibur? Tidak ada yang tau kemana perginya Alexa.

Suasana kantin sedang ramai, sekelompok remaja sedang duduk di tempat yang sudah disediakan pihak kantin. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, yang pada akhirnya salah satu dari mereka membuka suara.

"Kemana perginya Alexa sebenarnya?" tanya perempuan berambut hitam sebahu, Avery.

"Aku tidak tau. Aku mencarinya di perpustakaan tidak ada, ruang musik juga tidak ada." jawab perempuan berambut hitam panjang, Hailey.

"Dylan apa kau mendengar kabar darinya?" tanya Avery pada lelaki berambut brunette, berbadan atletis.

"Tidak ada kabar apapun. Aku menghubunginya juga tidak bisa." jawab Dylan.

"Apa ia pindah sekolah?" tanya Amy perempuan berbandan gemuk, berambut coklat kemerahan.

"Aku rasa tidak." jawab Dylan.

"Lalu kemana dia?" tanya Hailey.

"Mm...apa kalian ingat? Saat Alexa mengajak kita untuk hang out?" ucapan Jacob lelaki berbadan tegap.

"Ya tentu saja kami ingat." jawab Avery mewakili yang lainnya.

"Apa kalian sadar? Semenjak hari itu ia tidak masuk sekolah hingga saat ini. Apa mungkin itu terakhir kalinya kita bertemu dengannya?" ucap Jacob.

"Tidak mungkin Jacob. Memangnya kemana perginya Alexa ha? Kalau pun memang ia pindah sekolah pun ia akan memberitahu kita." ucap Avery.

"Ya coba saja kau pikir Ave. Sejak hari itu Alexa layaknya ditelan bumi, menghilang begitu saja tanpa kabar dan penjelasan apapun. Aku hanya takut terjadi apa-apa dengannya, dan itu membuat hari itu adalah hari terakhir kita dengannya." ucap Jacob lagi.

"Tidak Jacob! Tidak mungkin! Apa sebenarnya maksudmu ha?! Tidak akan terjadi apa-apa padanya!" emosi Avery memuncak mendengar Jacob berbicara.

"Sudahlah Ave. Aku juga yakin Alexa tidak apa-apa. Tapi apa yang dibilang Jacob ada benarnya. Kenapa ia mengajak kita semua hang out lalu menghilang begitu saja setelah itu." ucap Dylan sambil menenangkan Avery.

"Iya Ave, Jacob benar. Kalau memang tidak terjadi apa-apa harusnya Alexa bicara pada kita semua." ucap Hailey.

"Tapi kita tunggu saja kabar darinya, siapa tau dia menghubungi salah satu dari kita. Sekarang kita harus berpikir positif oke." ucap Amy yang sedari tadi hanya diam mendengar ucapan teman-temannya yang lain.

Ya teman-teman Alexa tidak ada yang tahu tentang kemana perginya Alexa. Mereka khawatir sesuatu terjadi padanya, namun itulah yang sering dialami Alexa pergi menghilang tanpa jejak, tanpa memberitahu teman-temannya yang mengkhawatirkannya. Tapi itulah resiko menjadi seorang agen rahasia.

Alexa POV

Sudah 3 minggu semenjak aku bertemu teman-temanku, aku rindu dengan mereka. Tapi apa boleh buat misi yang kukerjakan sangatlah banyak, semenjak misi pertama di Chicago, aku tidak libur menjalankan misi. Jika misi yang satu selesai lanjut ke misi selanjutnya. Aku harus menyiapkan alasanku menghilang tanpa jejak begitu saja pada teman-temanku, mereka pasti bertanya-tanya kemana aku selama 3 minggi ini tanpa kabar.

Namun aku harus mencari alasan yang logis untuk membuat mereka percaya. Aku tahu berbohong pada mereka salah, tapi aku tidak bisa memberitahu siapa aku sebenarnya.

Tapi Mr.Andrew berkata bahwa aku dapat kembali bersekolah jika satu misi lagi selesai, setelah itu aku dapat masuk sekolah kembali. Namun itu tidak berarti aku tidak mempunyai misi lain, pasti selalu ada misi, itu pasti. Terkadang misi datang saat sedang sekolah dan itu sangat menyebalkan, tapi menyenangkan disaat yang bersamaan.

Misiku berikutnya berada di Paris. Jika sesuai dengan perkiraan akan memakan waktu selama 2 hari. Aku ingin cepat menyelesaikan misi ini agar aku cepat pulang dan bertemu adik kecilku. Aku rindu dengan tingkah manjanya itu dan juga masakan buatan mom yang sangat menggoda.

Author POV

Setelah 2 hari, akhirnya Alexa berhasil menyelesaikan misinya di Paris. Ia sangat senang dapat pulang berkumpul dengan keluarganya, terutama adik kesayangannya Jason.

"I'm homee..." ucap Alexa sedikit berteriak sambil membuka pintu rumahnya.

"Yeay Alex home!!!" ucap Jason sambil berteriak dan berlari menghampiri Alexa dan langsung memeluknya.

"Hi sweety apa kau baik-baik saja?" ucap Mrs.Burner sambil memeluk putri kesayangannya itu.

"Ya mom, seperti mom lihat aku baik-baik saja." jawab Alexa sambil membalas pelukan mom nya.

Tak lama Mr.Burner pun menghampiri Alexa dan memeluk putrinya itu.

"I miss you so much Alexandra." ucap Mr.Burner.

"Miss you too dad." ucap Alexa sambil mempererat pelukannya.

Saat Alexa dan dadnya masih berpelukan, ada yang menarik-narik baju Alexa. Membuat Alexa melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah kakinya.

"Alex apa kau membawakanku sesuatu?" terlihat wajah Jason yang sangat polos berharap dibawakan hadiah oleh kakaknya.

"Tentu saja aku bawa Jas. Ini." jawab Alexa sambil memberikan sebuah bungkusan pada Jason, membuat Jason melompat kegirangan sambil menuju ruang keluarga.

Alexa dan kedua orang tuanya menyusul Jason ke ruang keluarga dengan senyum yang mengembang. Alexa senang dapat berkumpul dengan keluarganya lagi, mengingat pekerjaannya dapat membunuhnya kapan saja. Mereka berkumpul, menghabiskan malam bersama, sambil bercanda gurau dan sesekali melahap pizza yang mereka pesan.

********

THANKS KEEP VOMMENTS

Unexpected Girl [Completed]Where stories live. Discover now