chapter 1

44.7K 2K 81
                                    

Amelia Prilly dinata.
Gadis cantik bertubuh mungil, jutek, namun jika sudah bersama sahabat nya tingkahnya akan berubah 180 Derajat, ia akan menjadi sosok yang ceria dan begitu menggemaskan. Siapa sangka gadis cantik mungil itu ketua karate di sekolahnya. Saat ini ia duduk di kelas 11 disalah satu sekolah ternama di kotanya.

Gadis cantik itu menutup diri dari sosok yang bernama PRIA. Bukan karna Ia tak normal tapi karna masa lalu membuat nya sama sekali tak ingin bermain-main dengan hati. Banyak teman seangkatan nya bahkan adik kelas sampai kakak kelas mengincar nya namun gadis itu hanya menanggapi nya dengan cuek.
Banyak yang ingin berteman dengan nya namun karna sikap nya yang cuek dan acuh dengan lingkungan membuat orang harus berpikir berkali-kali baru berani melangkah mendekati nya, siapa yang tak ingin berteman dengan nya, sosok nya yang cuek namun penuh keceriaan, sikap nya yang acuh namun akan dengan cepat melayangkan pukulan nya saat sahabat nya di sakiti.

"Woi Pril" sentak seorang gadis lain mengagetkan Prilly yang sedang asik menyendiri meminum es di kantin.

"Apaan" jawab nya ketus memandang gadis di hadapan nya marah.

"Kelas yok" ajak gadis itu tak memperdulikan tatapan tajam Prilly.

"Ngapain?, ini itu jam istirahat Devia sayaaaaang" seru Prilly membuat gadis yang mengganggu nya itu cengengesan tak jelas.

Devia sarah, gadis cantik yang sering di sapa Devia itu temen dekat Prilly sejak Smp, hanya Devia gadis di sekolah ini yang bisa bertindak semena-mena kepada sang ketua karate ini.

"Ayo lah Pril ke kelas" paksa Devia menggoyang tubuh Prilly.

"Lo mau ngapain ke kelas?" seru Prilly geram.

"Ada deh, ayok ah cepetan" Devia langsung menarik tangan Prilly begitu saja.

"Buuuuk Si Andre yang bayar" Teriak Prilly kepada ibu kantin dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Andre yang duduk tak jauh dari tempat nya berdiri.

"Woi Pril apaan lo" seru Andre tak terima namun tak di hiraukan sama sekali oleh Prilly.

"Pelan-pelan dong" teriak Prilly, bukan nya tak bisa ikut berlari sekencang Devia tapi Ia tak bisa menyeimbangi tubuh nya yang sudah beberapa kali menabrak orang di kloridor sekolah, bahkan banyak yang mengerutu tak jelas tapi tak berani marah.

"Kunyuuuuk woi" teriakan seorang Pria membuat Prilly langsung menoleh ke arah nya.

"Yuhuuuuuu ntar gue nyamperin lu" balas nya balik berteriak.

Buuukkk

"Aduuuuh Pril lo tu yang bener dong"
"Lo tu yang seharus nya bener-bener mendarat nya, udah tau lo narik Gue ya Gue ngikut Lo lah kenapa jadi nyalahin Gue" seru Prilly geram

"OMG Prilly belahan jiwa Gue" seru Devia geram memandang seorang Pria tampan yang tengah di kelilingi gadis-gadis menor.

Prilly mengikuti arah pandang sahabat nya itu dan mendengus.

"Awas woii" teriak Prilly begitu saja, karna Ia tau Devia sudah menahan Air mata yang sudah siap keluar membanjiri wajah cantik nya.

Mendengar teriakan Prilly semua gadis yang ada di sana menoleh ke arah mereka yang berdiri di depan pintu. Ada yang langsung menunduk,ada yang mulai berbisik-bisik,ada juga yang memasang wajah menantang.

"Apa lo Pril mau ikutan juga" seru salah satu dari mereka.

"Lo semua minggir, tu cowok pacar nya temen Gue" ucap Prilly datar membuat mereka semua terdiam dengan wajah malu.

"Sayang" suara Pria yang di kelilingi tadi terdengar, Ia langsung berlalu menghampiri Devia yang memandang nya cemberut.

"Maaf" ucap nya memohon, tanpa memperdulikan sekeliling Prilly langsung duduk di tempat duduk nya.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang