"A-apa maksudmu?"

"Seharusnya umma lebih mengerti bukan, sekarang- jelaskan kepadaku??!!" teriak anaknya ini, Jihyo pun hanya bisa diam membungkam.

Jihyo takut Mino akan marah besar kepadanya bila mengetahui kalau sebenarnya semua ini berawal dari ide busuknya.

Mino hendak memaksa ummanya, tapi niatnya itu tertahankan ketika ia melihat Sukjin yg telah keluar dari tempat persalinan.

Sebelum Sukjin mengucapkan sesuatu, Mino sudah menariknya duluan masuk keruangan sebelah, namja ini bahkan mengunci pintu ruangan tsb.

Ntah apa yg mereka bicarakan. Tidak sampai setengah jam, mereka-pun keluar. Tapi kali ini wajah Sukjin terlihat sedikit pucat.

"Bagaimana keadaannya??" cemas Jihyo, Sukjin sempat diam sebentar sebelum menjawabnya.

"Irene dia-"
"Jihyo ah, panggilkanlah beberapa perawat kesini? Sekalian ... Carikan keponakanmu itu, ada yg mesti ia ketahui" pinta namja ini, Jihyo-pun terpaksa menurutinya.

Walaupun sebenarnya ia sangat mencemaskan Irene.

Gary sepertinya tau ada yg aneh antara appa dan anaknya ini, sepertinya ada yg mereka sembunyikan.

"Sebenarnya apa yg sedang kalian lakukan?? kalian ... sengaja melakukan hal itu agar Jihyo meninggalkan tempat ini bukan??" ucap Gary, Mino dan Sukjin terlihat saling mandang.

"Bila appa berjanji akan menutupinya, maka aku akan memberitahu hal ini kepada appa" ucap Mino, tapi Gary sepertinya tidak bisa menjanjikan hal tsb.

"Bila hal yg kamu maksudkan itu adalah hal yg tidak terpuji, appa tidak akan bisa menjanjikannya"

"Klo gitu mian appa, aku tidak bisa mengatakannya" ucap anaknya ini, Gary hanya bisa menghela nafas panjang.

Setelah itu Mino-pun terlihat bersujud didepan harabojinya ini.

"Aku tidak pernah meminta apapun dari haraboji kan, jadi kali ini saja ... ku mohon! Kamu pasti harus menyetujuinya" pinta namja ini, Sukjin terlihat serba salah.

"Bila itu memang keputusannya Irene ... maka sudah seharusnya aku membantunya" ucap namja ini kemudian, Mino pun terlihat tersenyum lega.

Gary hanya bisa keheranan melihat keduanya.

'Sebenarnya apa yg sedang mereka lakukan??'


«---»


Taehyung langsung melepaskan tautan ciuman mereka ketika sebuah panggilan masuk ke dalam HP nya, namja ini mengangkatnya.

"Ada apa?" tanya Taehyung.

Setelah mendengar jawaban darisana, wajah namja ini langsung berubah pucat.

"a-apa yg kamu katakan?? Irene-" Taehyung langsung keluar dari ruangan tsb, meninggalkan Sujeong yg sedang menatapnya penasaran.

Yeoja ini pun akhirnya memilih untuk mengikuti Taehyung dari belakang.

«---»

Begitu Taehyung muncul, Mino-pun langsung menarik kedua kerahnya dan menonjoknya hingga terjatuh kelantai. Namja yg ditonjok ini sama sekali tidak menyuarakan apapun.

Begitu ia berdiri, bukannya membalas perbuatan Mino ia malah terlihat mendekati Sukjin.

"Jinja ya?? Apakah benar Irene dia- haraboji! Aku mohon ... jangan menipuku, bagaimana mungkin Irene dia- haraboji, jebal! hiks hiks" namja ini terduduk kelantai dengan sebuah isakan yg cukup dalam, Sukjin kasihan melihatnya.

Tapi Mino langsung menahan tangan haraboji nya ketika namja ini hendak membantu Taehyung untuk berdiri.

'Aku mohon haraboji! Kamu sudah berjanji kepadaku!' maksud dari pandangan Mino, Sukjin jadi tidak berdaya.

"Miane Taehyung. Irene dia ... mengalami pendarahan yg amat parah, dan ... akhirnya meninggal dunia. Mian .. Haraboji tidak bisa menyelamatkannya, yg selamat hanya anakmu saja" Sukjin ikut menangis ketika menyerahkan bayi ini ketangannya Taehyung, Taehyung sama sekali tidak tersenyum ketika melihat bayi tsb.

"Apakah ... karna anak ini? KARNA ANAK INI MAKANYA IRENE-" tidak ada yg berani menjawabnya.
"Klo begitu ... LEBIH BAIK DIA SAJA YG MATI DAN KEMBALIKAN IRENE KEPADAKU!!" teriak namja ini secara brutal.

Taehyung mengangkat bayi munggil itu dengan tinggi, namja ini berniat untuk menghempaskan anaknya yg baru keluar dari janin ummanya itu kelantai. Dan tentunya tidak akan ada yg menyetujui hal ini, semua orang terlihat terkejut dan langsung menariknya.

Pelayan yg awalnya datang mengikuti Irene itu berhasil menangkap bayi ini dan langsung bersembunyi dibelakang Jihyo.

"Apa yg ingin kamu lakukan? APA YG INGIN KAMU LAKUKAN??" teriak Jihyo juga ketika Taehyung mendekatinya.

Sebelum Taehyung menyakiti bayi ini lagi, Mino pun langsung  menangkapnya dan kembali menonjoknya.

Taehyung kembali terjatuh kelantai dengan sudut bibir yg agak berdarah, namja ini tidak mengatakan apapun setelah itu.

Taehyung sebenarnya sangat menyesal dan merasa bersalah, untuk sesaat namja ini tidak bisa menerima kenyataan bahwa Irene telah tiada.

"Kamu bener-bener sudah gila, Taehyung!" ucap Mino juga, namja ini memerintahkan ummanya untuk membawa bayi tsb pergi darisana.
"Apakah kamu pikir karna anak itu Irene meninggal?? Aniya ... SEMUA KARNAMU!!" teriak namja ini juga, Taehyung menatapnya penasaran.

"Apa maksudmu?" tanyanya juga.

"Dia melihatmu sedang berciuman dengan seorang yeoja, apakah kamu puas sekarang!"
"Karnamu ia mengalami pendarahan, KARNAMU! kamu memang sudah gila Tae, SUDAH GILA!!" Mino pun malas untuk mempedulikannya lagi dan akhirnya pergi mengikuti ummanya.

Kebetulan Sujeong yg sedang mengikuti Taehyung itu juga berada disana, yeoja ini telah mendengar semuanya.

"Ternyata karna aku, aku ... huhuhu' Sujeong hendak menangis sekuatnya, tapi ia tidak berani.
'Maafkan aku Irene, aku ... bukannya sengaja ingin ... merebut Taehyung darimu. Aku hanya ... aku hanya ... terlalu menyukainya, aku tidak bisa mengontrol perasaanku sendiri. Ku mohon maafkanlah aku, maafkan aku. hiks hiks...'

TBC

Next part ud end ya.
Tetap setia untuk menunggu lanjutannya ya sai
Gomawo

Mulai sekarang fast updet
1 hari 1 updetan

Lets Make A Baby [Vrene] ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt