DELAPANBELAS

59.4K 3.4K 671
                                    

Prilly diam bergeming, tidak percaya, sedikitpun matanya tidak bisa berkedip, memastikan kalau yang ia lihat kini tidak salah. Ketika menyadari yang ia lihat itu adalah nyata, ia menekan dadanya, dan terasa sakit, ternyata rasa sakit itu masih belum hilang hingga saat ini. Pertemuan pertama mereka, sikap manisnya di awal, kemudian menikah dengan bahagia setelah itu dia di hancurkan, tidak berperasaan, dia di lecehkan, hatinya sudah di koyak hingga berkeping-keping, rasanya perih, tidak ada obatnya, bahkan hingga detik ini.

Bayangan itu menguar, memenuhi pikirannya, bagaimana ia menangis semalaman ketika Lelaki itu tidak habis-habisnya menyakitinya, menyebutnya wanita miskin yang tidak berguna, bersikap kasar padanya. Matanya tiba-tiba saja panas, tidak sanggup lagi mengingat-ngingat bagaimana hancurnya dirinya dulu.

Kenapa lelaki itu bisa berada di sini?. Kenapa ia bisa bersama dengan Angel?. Apa dia mengincar Angel?. Demi Tuhan, ia tidak akan membiarkan Angel menjadi terancam.

Di tatapanya lelaki di hadapannya yang kini menatapnya dengan tatapan yang tersiksa, ada perubahan yang menyakiti hati, entah kenapa dia terlihat sangat hancur dan rapuh, jakun dan tulang pipinya sudah di penuhi bulu-bulu halus, sedikit lebat, dan tidak terurus, matanya nampak sembab dengan lingkaran hitam yang sedikit pekat, rambutnya bahkan sekarang sudah sedikit panjang, melebihi krah bajunya, dan perbahan yang paling terlihat adalah wajahnya sangat pucat, bibir berwarna merah yang ranumnya nampak kering dan terlihat sedikit memucat, tubuhnya terlihat kurus, kondisinya sangat mengenaskan-- berbanding sangat berbeda dengan lelaki yang dulu pernah ia kenal. Kenapa lelaki itu bisa berubah seperti ini?. Ternyata tidak bertemu selama 5 tahun lamanya, lelaki itu berubah, perubahan yang mengejutkan.

"Mommy" Prilly tersentak, saat Angel menarik-narik ujung kemejanya, kemudian ia menunduk menatap Angel. "Mommy menangis?"

Seakan tersadar, entah kapan air matanya sudah mengalir, ia dengan segera menyekanya, lalu tersenyum. "Tidak"

Angel tersenyum. "Mommy, itu uncle, dia baik sekali" kemudian ia menunjuk Ali yang sedari tadi hanya diam bergeming menatap Prilly dengan mata berkaca-kaca, ada kesedihan yang terpancar.

Prilly tersentak, ia kemudian mendongak menatap Ali, hingga tatapan keduanya bertemu. Yang satu penuh kerinduan yang menyakiti hati sedangkan yang satu nampak biasa dengan tatapan datar. "Oh"

Mata Ali mengerjap, tidak menyangka dengan respon Prilly, kemudian dengan langkah cepat, ia mendekat, matanya sudah basah saat itu juga, bibirnya bergetar, sedangkan Prilly berusaha biasa saja. Demi Tuhan! Ada Angel.

Ali yang tidak bisa mengendalikan dirinya, tiba-tiba saja menarik Prilly, membuat Prilly memekik kaget, kemudian dengan tidak sabar di rengkuhnya tubuh Prilly ke dalam pelukannya, ia membenamkan wajahnya pada lekukan leher Prilly, di peluknya Prilly erat-erat, menumpahkan rasa rindunya, rasa lelahnya selama ini, jantungnya berdebar-debar, matanya yang basah terpejam, menahan perasaan yang tidak bisa di kendalikan, namun entah kenapa rasa sesak itu masih ada, menyakiti hati.


"Lima tahun.... Aku mencarimu.. Aku merindukanmu.." Ali berbisik dengan suara serak, sendu, dan tersiksa. Kemudian di sudut matanya yang tertutup, setitik cairan bening yang pedih mengaliri pipinya, jatuh hingga ke leher Prilly.


Prilly diam, tidak merespon dan tidak sedikitpun membalas pelukan Ali. Ia merasa kalau saat ini dirinya sedang berada di lubang kesakitan yang mencuar bersamaan dengan aliran darahnya, tetapi suara Ali yang berbisik di telinganya membuat dadanya berdenyut, sesak. Ali mencarinya?. Ali merindukannya?. Sejak kapan lelaki itu memperdulikannya, ia membatin. Atau karena Ali belum membunuhnya hingga Ali mencarinya.


"Mommy... Uncle" suara Angel terdengar bingung, keningnya menyeringit melihat Prilly dan Ali saling berpelukan, nampak seperti seorang kekasih yang sudah lama tidak bertemu dan ketika bertemu, mereka saling melepas rindu.


LOVE BEHIND HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang