Tuhan Tau (49)

6K 492 17
                                    

"Lo masak apa? Hoam", tanya Zira sambil menutup mulutnya saat menguap.

"Nasgor", jawab Cello yang mengaduk-aduk masakannya.

"Nasgor mulu. Gak ada yang lain apa?", Zira berjalan menuju kulkas dan meneguk botol minum yang berisi air dingin.

Cello hanya melirik Zira sambil mengelus dada sabar. "Lo kenapa sih Na?"

"Gue?", tanya Zira sambil menunjuk dirinya. Cello mengangguk. "HAHAHAHA", tawa Zira menggelegar seantero apartemen.

"Buset kalo kerasukan jangan disini Na. Serem banget, gue jarang sholat, ntar dirasukin pula, susah ntar keluarnya"

"Menurut lo? Apa yang lebih sakit dari ditinggal nikah?", tanya Zira yang tak perduli curhatan Cello.

Cello yang sedang memindahkan nasi goreng ke dua piring langsung menoleh kearah Zira yang menatapnya dengan tatapan terlukanya.

"Ditinggal nikah? Maksut lo. Lo mau nikah?"

Zira mendengus dan menyuapi nasgor yang diberikan Cello padanya. "Maksutnya gue, gue ditinggal nikah sama Fino."

"Fino mau nikah? Dan itu bukan sama elo? Wah butuh dihajar tu anak", Cello berdiri dari duduknya.

"Kenapa lo berdiri? Duduk!", perintah Zira.

"Tapi, Fino itu butuh dikasih pelajaran. Lo inget gak waktu dia dan seluruh orang yang ada didunia tau gue pacaran sama lo? Dia ngehajar gue Zir. NGE-HA-JAR GUE!", tekan Cello sambil menunjuk nunjuk wajahnya.

Zira tersenyum lembut menatap Fino. "Thank you for two weeks Fino"

Cup

Zira mengecup Pipi Fino dengan malu-malu. Fino terkekeh kecil dan mengacak rambut Zira pelan.

"Terima kasih juga mau luangin waktu lo buat gue dua minggu ini. Gue pulang dulu ya Zir", Fino pun mengecup dahi Zira dengan lembut. Saat Fino mengecup dahinya, Zira memejamkan mata meresapi perasaan nyaman yang melingkupi hatinya.

Tin tin

Bunyi klakson mobil Fino sebelum meninggalkan pekarangan rumah Zira. Zira kembali masuk kedalam rumahnya. Seyra yang berdiri didepan pintu sambil bersedekap menatap wajah putrinya yang tersenyum senang.

"Kayaknya ada yang aneh deh sama kamu dan Fino Zir?", todong Seyra saat Zira berjalan melewatinya.

Zira yang hendak masuk kedalam rumah terdiam disamping Seyra. "Maksut mama?", tanya Zira pura-pura tidak tau.

"Ya aneh aja. Spupu cium dahi sambil mejem dan cium pipi sambil malu-malu. Jangan-jangan kalian pacaran ya?"

Deg!

"Haha mama apaan sih", elak Zira dengan tertawa sumbang.

"Terus kenapa kayak orang pacaran gitu?"

"Hai sayang", ucap Zigo yang baru pulang kerja dan mengecup pipi Seyra-istrinya.

"Wah anak Papa udah pulang. Gimana nih liburan romantisnya?", goda Zigo sambil menaik turunkan alisnya.

"Libur romantis?", ulang Seyra. "Kamu pacarankan sama Fino Zir?", tanya Seyra lagi.

Zira hanya bisa diam dengan bingung. Dia gak tau harus menjawab apa.

"Loh, kamu gak tau? Zira kan udah lama suka sama Fino sayang", Zigo merangkul istrinya dengan bahagia.

"Bener itu Zir?", tanya Seyra.

Salah CintaWhere stories live. Discover now