Dongeng Tentangku (54)

6.1K 468 30
                                    

Fino mengelus lembut puncak kepala Prisca yang bersandar didadanya. Akhirnya mereka menjadi sepasang suami istri. Malam ini mereka berdua memutuskan untuk memanfaatkan kamar pengantin yang telah dipersiapkan hotel yang telah mereka sewa untuk acara resepsi pernikahan mereka.

Dengan tangan sebelah kanan yang merangkul Prisca Fino membuka pintu hotelnya dengan tangan kirinya. Perasan senang dan bahagia tak terkira yang Fino rasakan malam ini bukan hanya dirasakannya sendiri tapi begitu juga Prisca yang terpancar dari senyuman manisnya.

Sedari tadi Fino berkali-kali mengucapkan syukur didalam hatinya. Akhirnya, malam ini dia dipersatukan dengan Prisca atas izin Allah SWT.

Sesampai didalam kamar mereka berdua. Mereka saling melepas rangkulan mereka masing-masing. Fino memilih terlebih dahulu berbarinh diatas tempat tidur mereka sedangkan Prisca langsung duduk di depan meja rias. Sebelumnya Ia mengambil alat make up yang dia bawa didalam kopernya terlebih dahulu.

"Kamu mandi dulu aja. Aku masih mau ngehapusin make up", ucap Prisca yang menatap suaminya dari cermin.

"Yaudah aku mandi duluan ya. Perlu aku bantuin gak?", tawar Fino yang berjalan kearah Prisca dan mengelus punggung Prisca dengan lembut.

Prisca pun langsung menepis tangan nakal Fino. "Udah sana mandi, ntar bukannya bantuin, malah yang lain", Fino pun terkekeh dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah Fino menghilang dibalik pintu kamar mandi. Prisca tersenyum manis menatap bayangan dirinya yang ada dicermin. Perlahan dia menghapus make up yang masih menempel diwajahnya. Saat jarinya menyusuri wajahnya Ia terpaku beberapa saat pada cicin yang kini bersarang manis dijari manisnya.

"Terima Kasih Ya Allah engkau telah melancarkan hari bahagiaku", ucap Prisca bersyukur sambil menatap jari manisnya. Setelah mengucapkan syukur Prisca kembali membersihkan wajahnya. Lalu setelah membersihkan wajahnya Ia beranjak dari duduknya untuk menyiapkan baju tidur Fino-suaminya.

Drrtt drrrt drrtt

Prisca menatap ponsel Fino yang begetar diatas nakas. Dia pun mengambil ponsel Fino dan mengangkatnya.

"Halo Assalamualaikum Finoo, ini tante Seyra nak. Tante mau minta tolong sama kamu. Kamu bisa gak kerumah sakit sekarang. Zira butuh kamu. Tante mohon kamu kesini sekarang ya Fino. Tante benar benar butuh bantuan kamu...", ucap sang penelpon dengan tangis yang sesenggukkan.

"Tante ini Prisca. Finonya sedang mandi. Nanti Prisca dan Fino akan kesana secepatnya. Tante tenang aja ya tan"

"Prisca? Maaf Prisca, maafin tante udah ganggu malam pertama kamu sama Fino. Tapi, tante benar-benar butuh bantuan kalian. Maaf ya Prisca-"

"Tante kitakan keluarga, jangan seperti itu. Aku sama Fino pasti bakal bantu tante. Tante tunggu aja ya, kami akan segera kesana."

"Makasih Prisca makasih. Makasih banyak kamu memang istri yang baik. Wassalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Tut tut tut

Ceklek

"Siapa sayang?", tanya Fino yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan dipinggangnya.

"Aku mandi dulu. Kamu siap-siap ya, jangan pakai baju itu. Pakai baju pergi yang ada dikoper kamu. Kita harus pergi sekarang", ucap Prisca cepat dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Tak berapa lama setelah mandi dengan bersih Prisca keluar dari kamarnya lalu segera mengambil baju dan memakainya. Fino yang menunggu Prisca sambil menonton tv diatas kasur hanya melirik Prisca sekilas.

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang