Will You Marry Me? (47)

7.2K 481 44
                                    

"Will you marry me?", Fino menyodorkan kotak cincin yang terbuka berisi cicin berlian yang berkilat-kilat menyilaukan mata bagi yang memandangnya kearah Zira yang berdiri dihadapannya.

Zira menutup mulutnya dengan tangannya akibat syok mendapati lamaran dari Fino dan perlahan dia menunduk menatap mata Fino.

Fino mempertahankan senyum manisnya dengan tubuh yang masih berlutut didepan Zira dan tangan yang masih menyodorkan kotak cicin kearah Zira.

"Gue gue-", ucap Zira terbata.

"Gimana? Udah meyakinkan belum gue ngelamar Prisca. Menurut lo udah so sweet gak gue?", potong Fino yang bertanya dengan antusias.

Deg!

Jantung Zira seakan berhenti. Dia diam sejenak sambil memperhatikan cicin cantik yang berada ditangan Fino.

"Gimana Zir?", todong Fino lagi.

"Eh hmm so sweet kok", ucap Zira tergagap dengan menyunggingkan senyum palsunya.

"Sorry ya, gue baru bilang ke lo sekarang Zir. Lo sih sibuk banget, gue nelfon aja si Kimi yang angkat", jelas Fino.

"Ha, Iya gak apa apa kok", ucapnya dengan tetap memaksakan senyumnya. "Kapan rencana pernikahannya?", tanya Zira dengan berusaha untuk tenang setelah mendapatkan kejutan yang mengguncangkan jantungnya saat ini.

"Gue kan belum ngelamarnya Ziraaaaa. Belum tentu jugakan Prisca nerima gue", ucapnya dengan lesu.

Zira menepuk bahu Fino. "Semangat dong jangan lesu gitu. Gue yakin Prisca bakal terima lo. Gak ada perempuan yang bakal nolak lo Fin", ucapnya tulus.

Lo lupa Zir? Lo perempuan satu-satunya yang nolak gue, batin Fino miris tapi tak semiris dahulu.

"Semoga aja, doakan spupu lo ini", tekan Fino dikata spupu.

"Pasti dong. Sini peluk kakakmu ini adik manis", ucap Zira merentangkan tangannya.

Dengan tersenyum lembut Fino merentangkan tangannya menyambut pelukan Zira. "Lo jahat ninggalin gue nikah", ucapnya sambil terkekeh sumbang.

"Nikah itu jangan ditunda-tunda. Dapat pahala loh", jawab Fino sambil mengelus rambut Zira.

"Pahala gak cuma nikah aja kali Finooo", protes Zira.

"Iya sih. Tapi, tenang aja jangan takut. Gue gak bakal berubah kok mau nikah mau enggak jangan takut gitu deh"

Zira melepaskan pelukannya dengan Fino. "Berubah atau enggaknya lo itu pilihan lo Fino. Gue cuma bisa doain apapun itu yang terbaik buat lo sebagai saudara yang paling baik"

"Aduh saudaraku ini melow banget sih ditinggal nikah", ucap Fino gemas sambil menyubit pipi Zira.

"Ih gak usah cubit-cubit ntar melar gak cantik lagi gue", ucap Zira sambil menepis tangan Fino.

Jangan buat gue baper Fin, please!, batin Zira.

"Hahaha lebay banget sih lo itu cantik always kok.", puji Fino tulus.

Please Fin janur kuning memang masih otw tapi percuma gue gak bisa ngelakuin apapun untuk ngerubah semuanya, batin Zira lagi.

"Eh udah jam empat sore nih. Lo siap-siap gih"

"Siap-siap? Kemana?", tanya Zira bingung.

"Ck, pasti si Kimi gak bilang pesan gue nih. Siap-siap lah buat ntar malem gue mau ngelamar Prisca. Lo harus dateng ya!", putus Fino.

Zira mengerutkan keningnya. "Malem ini? Tapi-"

Fino menarik bahu Zira dan meremasnya dengan pelan. "Gak ada tapi-tapi. Please datang, gue butuh semangat dari lo Zira. Dan tolong luangin waktu lo buat hari bahagia gue.", Fino menatap mata Zira memohon.

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang