Chapter satu

2.6K 91 7
                                    


SMA Garuda Bangsa

Terlihat seorang siswi berkuncir dua dan berkacamata tebal tergesa-gesa menghampiri kelasnya. Dan menemui temannya yang sudah menunggu di pintu kelas.

"Kenapa kau tergesa-gesa anjel? Ada apa?"tanya seorang siswi yang tak lain adalah maysita.

"Tidak ada. Aku hanya ingin menghindari sesuatu."jawab anjel.

"Apa kau tadi bertemu bertemu rafi dan gengnya?"tanya maysita.

"Iya. Makanya aku menghampiri kelas dengan tergesa-gesa."jawab anjel.

"Baiklah... ayo kita duduk ke kursi kita sebelum kita bertemu mereka."suruh maysita kepada anjel.

"Ayo"ucapku sambil berlalu ke kursiku bersama Maysita.

.

Kring.... kring... kring...

Semua murid berhambur ke kelas mereka ketika mendengar bel berbunyi tanda masuk kelas.

Seorang siswa berparas tampan tampak masuk kedalam kelas bersama teman-temannya.

Tampak seorang siswi datang menghampirinya lalu bergelayutan manja di lengan siswa berparas tampan tersebut.

Sang siswa berparas tampan tersebut merasa jengah dengan kelakuan siswi yang bergelayutan di lengannya ini.

"Mau apalagi kau bukannya tadi malam sudah cukup."ucap sang siswa berparas tampan itu dengan datar yang tak lain adalah Rafi si siswa populer di sekolah.

"Aku hanya ingin bermesraan denganmu honey... menunjukkan kepada mereka-mereka yang ada di kelas ini. Dan permainanmu malam kemarin sangat memuaskanku sayang."jawab seorang siswi berparas cantik dan populer yang sedang bergelayutan manja di lengan rafi itu bernama Shelina.

"Tidak ada bermesraan. Kita ini tidak memiliki hubungan. Dan lagi pula kau sama seperti cewek-cewek yang pernah ku tiduri."

"Tapi aku ini cantik, ketua chersleader, dan banyak cowok-cowok yang mengantri untuk menjadi pacarku. Apa kurangnya aku untukmu rafi?"tanya Shelina kepada Rafi dengan nada suara yang di buat buat bersedih.

"AAAHHHHH.... sudahlah... kau itu tidak berarti apa-apa bagiku. Hubungan kita hanya sebatas one night stand. Setelah itu kita bukan apa-apa lagi!mengerti."bentak Rafi kepada Shelina sambil melepaskan tangan Shelina dari lengannya.

"Tapi aku menyukaimu rafi..."ucap Shelina kepada Rafi sambil memohon kepadanya.

Rafi tidak menghiraukan Shelina. Ia langsung berlalu ke kursinya bersama teman-temannya.

"Raf... kenapa lu tolak si Shelina? Dia kan cantik Raf udah itu seksi lagi . Apa alasan lu nolak dia?"tanya seorang teman dekat Rafi yang bernama iqbal.

"Gue megang prinsip bahwa cewek yang udah gue tiduri gak akan berarti apa-apa lagi bagi gue. Seperti one night stand"

"Wah parah lu Raf... lu hanya manfaatin wajah lu untuk meraup kenikmatan lu di atas ranjang. Parah lu... bagaimana kalau cewek yang lu tiduri hamil Raf? Apa lo gk khawatir Raf?"tanya iqbal lagi kepada Rafi.

"Tenang aja... gue gk akan sembarangan nyemburin benih gue ke cewek-cewek yang pernah gue tidurin. Lagi pula gue selalu makai kondom kok."ucap Rafi enteng kepada temannya.

"Tapi kalo misalnya lu telodor dan gak sempat makai kondom gimana? Birahi lu kan besar Raf."tanya teman Rafi yang lain yang bernama ikhsan.

"Yah gak lah... kecuali kalau gue mabuk mungkin hal itu bisa terjadi."jawab Rafi.

"Ya... terserah lu lah Raf."sahut kedua temannya.

"Oh iya lu-

"Selamat pagi anak-anak"ucap guru yang baru saja masuk memotong ucapan Iqbal.

"Pagi buk..."jawab semua murid yang berada di dalam kelas tersebut.

"Baiklah kita akan mulai pembelajaran fisika kita. Buka buku bab 5 tentang suhu dan pemuaian"ucap guru fisika yang baru saja masuk tersebut yang bernama buk Fatma.

"Haah... pelajaran membosankan ini lagi."ucap ikhsan.

"Yak... bro gue setuju ama lu"sahut Iqbal menyetujui perkataan ikhsan.

"Lebih baik kita tidur dari pada kita mendegarkan pelajaran yang menyulitkan kita itu. Percuma saja kalau kita mendegarkan pun tidak akan kita mengerti juga."ucap Rafi.

"Betul tu pilihan yang sangat tepat. Mari kita tidur."ucap Iqbal menyetujui saran dari Rafi.

.

Anjel Pov

Hari ini hampir saja aku bertemu dengan Rafi. Aku belum ingin bertemu Rafi dulu. Aku harus berusaha menghindarinya karena itu salah satu dari rencanaku.

Sekarang aku berada dikelasku bersama sahabatku Maysita. Kami sedang belajar biologi dengan buk Nella. Biologi adalah pelajaran yang menyenangkan. Dan biologi pelajaran yang bisa menuntunku menuju cita-citaku yaitu dokter. Yah lebih tepatnya dokter anak, karena aku sangat suka sekali anak-anak. Kalau tidak jadi dokter, cita-citaku yang lain adalah mau menjadi istri seorang dokter saja, hihihihiii.

"Anjel... apa kau sudah membuat rencana pembalasan dendammu?"tanya Maysita tiba-tiba menghentikan lamunanku.

"Sudah May... aku berencana untuk merubah penampilanku. Aku ingin meng-make over diriku May. Bagaimana menurutmu May?"ucapku memberi tau.

"Yah terserah saja. Aku hanya bisa mendukung apapun yang kau lakukan, yang penting itu hal yang masih boleh di lakukan. Kalau kau melakukan hal-hal yang diluar itu, akan kuhalangi kau membalas dendam kepada Rafi dengan caraku."ingat Maysita kepada ku.

"Tenang saja... walau pun aku ingin membalas dendam, aku tidak akan melewati batasanku. Aku hanya ingin dia merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan saat dia mempermalukanku, May."ucapku yakin.

"Ingat pesanku! Kau juga harus berhati- hati dengan rencanamu. Aku yakin kau memiliki rencana yang lain di otakmu itu. Dan jangan sekali-kali menggunakan pisau kembali."ucap maysita memperingatiku lagi.

"Ya... aku akan berhati- hati. Dan aku tidak akan menggunakan pisau kembali. Ini bukan rencana pembalasan seperti dulu."ucap Anjel.

"Walaupun kau berkata seperti itu, aku akan selalu mengawasimu. Aku tidak ingin kau sampai membunuh orang seperti dulu."ucap Maysita yang mengkhawatirkan kepribadian Anjel.

"Ya ya ya ... aku ngerti, aku akn mengingatnya. lebih baik kita melanjutkan pelajaran kita sebelum buk Nella menegur kita.

.

Kring... kring... kring...

Bel berbunyi dan murid berhamburan keluar jelas menuju kantin dan tak terkecuali siswa berparas tampan tersebut yang tak lain adalah Rafi dan teman- temannya.

"Raf lu ingat gak pernyataan cinta dari seorang gadis cupu dari kelas sebelah kita ke elu Raf?"tanya Iqbal ke Rafi.

"Yang mana? Gue gak ingat. Banyak cewek yang nyatain perasaannya ke gue."jawab Rafi acuh.

"Yaelah belagak lu. Itu... yang yang elu permalukan di kantin kemarin."ingat Iqbal kepada Rafi.

"Oh... yang itu.. ingat. Kenapa?"tanya Rafi.

"Lu gak takut kena karma Raf?"udah banyak cewek-cewek yang elu permalukan seperti itu di fepan murid-murid yang lain Raf."ucap Iqbal.

"Ngapain gue takut kayak begituan. Lagi pula udah dari dulu gue begitu, tapi gak terjadi apa-apa ke gue. Udahlah ngapain balas dia. Jangan- jangan lu suka lagi sama dia?"ucap Rafi enteng kepada teman- temannya.

"Ya gak lah. Seperti yang lu bilang mana ada yang mau dengan dia."jawab Iqbal dengan sedikit gelisah.

Ikhsan yang melihat kegelisahan Iqbal sedikit curiga. Menurut Ikhsan sepertinya Iqbal menutupi sesuatu.

TBC

.

.

.

.

.

Thanks udah baca cerita ini...
Ditunggu kritik, saran, vote dan comentnya jika berkenan...~

Kalau ada typo ingatin ya...

See you guys....

Akan Ku Buat Kau Jatuh Cinta Kepada KuWhere stories live. Discover now