Quality Time (38)

Mulai dari awal
                                    

"Udah lah Zir. Biarin aja mereka berdua. Mendingan kita nyabu aja yuk didepan", ucap Fino.

"NYABU?", teriak Zigo dan Seyra berbarengan. Keduanya langsung bertatap Seyra langsung mendengus dan membuang pandangannya dari Zigo sedangkan Zigo menyeringai senang.

"Nyarapan Bubur Om Tan. Bukan nyabu barang haram itu loooh", jelas Fino.

"Oh, yuk Fin. Kata Meina didepan ada bubur enak", Zira pun menggandeng Fino keluar dari apartemen Zira.

Seyra dan Fino pun hanya diam menatap kepergian Zira dan Fino.

Ceklek

"SEY. Loh Zigo. Eh Sey gue pulang dulu ya. Gue lupa kalo ada meeting pagi ini.", ucap Fina buru-buru dan menghilang dibalik pintu apartemen Seyra.

Seyra menghembuskan poninya dengan jengkel. Ia pun menoleh kearah Zigo yang telah duduk disofanya dengan santai. Seyra langsung duduk didepan Zigo. "Kita harus buat perjanjian!", tegas Seyra.

•••

"Aaa deh Zir", ucap Fino menyuapi Zira sate usus. Zira pun membuka mulutnya.

"Enak yah", ujarnya dan menyuapi kembali buburnya.

"Gue mau itu deh Fin"

"Bentar ya gue ambilin"

"Kerupuknya juga ya Fin yang banyak", ucap Zira sambil menyuapi buburnya kedalam mulut.

"Siap cantik", ujar Fino.

"Beuh banyak banget Fin", ucap Zira menatap piring yang berisi enam tusuk sate yang berisi sate usus, ampela dan hati.

"Lo cobain yang ini deh kenyel kenyel enak", Fino kembali menyuapi lagi sate ampela kearah Zira.

Zira pun membuka mulutnya lagi. "Enak ya sama kayak usus kenyel kenyel. Kalo itu Fin", tunjuk Zira ke sate hati yang berada dipiring.

Fino langsung mengambil sate hati dan menyuapi Zira lagi. "Gimana?"

"Enak sih tapi pait ya sedikit", ucapnya sambil mengunyah dan berkomentar meniru gaya ala presenter makan yang berada diTv.

"Ini hati ya? Tapi enak kok paitnya enak", lanjut Zira berkomentar.

Fino menyubit hidung Zira dengan gemas. "Lo mah semua makanan lo bilang enak."

"Hehehe harus itu Fin. Itu namanya bersyukur"

"Gue juga bersyukur"

"Bersyukur apa?", tanya Zira yang mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih untuk dirinya dan Fino.

"Bersyukur bisa sarapan pagi dipinggir jalan sama lo dan juga suap-suapan sama lo", Fino tersenyum manis dan menatap Zira lembut.

Zira pun hanya bisa tersenyum. "Eh suapin hati lagi dong", ucap Zira mengalihkan.

"Katanya pahit?", tanya Fino tapi Fino malah tetap menyodorkan sate hati ke mulut Zira dan langsung disambut Zira.

"Iya gue suka. Mungkin ini yang dinamakan makan hati, ada pait paitnya gitu"

"Hahaha iya juga ya?", ucap Fino yang setuju.

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang